Friday, October 20, 2017

Press Release Data BPS Bulan September 2017




Berikut ini disampaikan ringkasan data-data tersebut:


*PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI, SEPTEMBER 2017*

1  Pada September 2017 terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,08. Dari 82 kota IHK, 50 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,59 persen dengan IHK sebesar 153,62 dan terendah terjadi di Mamuju dan Depok sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 129,55 dan 128,56. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,04 persen dengan IHK sebesar 128,26 dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 133,95.

2  Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,21 persen; kelompok sandang sebesar 0,52 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 1,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, sedangkan kelompok bahan makanan mengalami penurunan sebesar 0,53 persen.

3  Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September) 2017 sebesar 2,66 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 3,72 persen.

4  Komponen inti pada September 2017 mengalami inflasi sebesar 0,35 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–September) 2017 mengalami inflasi sebesar 2,51 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 3,00 persen.


*PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, SEPTEMBER 2017*

1  Pada September 2017, Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen naik sebesar 0,15 persen terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Industri sebesar 0,45 persen.

2  Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada September 2017 antara lain kelapa sawit, minyak kelapa sawit (CPO), beras, bahan bangunan dari aluminium, besi dan baja impor, serta bijih, kerak, dan abu logam ekspor.

3  IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada September 2017 naik sebesar 0,68 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas besi beton, kawat dan sejenisnya, paku, mur, baut, besi lainnya, dan bahan bangunan dari aluminium.

4  IHPB Umum naik 0,23 persen pada Agustus 2017 terhadap bulan sebelumnya. Kelompok Barang Ekspor merupakan penyumbang andil dominan pada kenaikan IHPB, yaitu sebesar
0,18 persen.

5  IHPB Kelompok Barang Impor dan Kelompok Barang Ekspor pada Agustus 2017 masing-masing naik sebesar 0,34 persen dan 0,94 persen terhadap bulan sebelumnya.


*PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS, SEPTEMBER 2017*

*A. Perkembangan Nilai Tukar Petani , September 2017*

1  Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).

2  NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

3  NTP nasional September 2017 sebesar 102,22 atau naik 0,61 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,49 persen sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,12 persen.

4  Pada September 2017, NTP Provinsi Sumatera Selatan mengalami kenaikan tertinggi (2,16 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan terbesar (0,95 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.

5  Pada September 2017 terjadi deflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,27 persen disebabkan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan.

6  Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional September 2017 sebesar 110,91 atau naik 0,27 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

*B. Perkembangan Harga Gabah dan Beras di Penggilingan, September 2017*

1  Dari 1.252 transaksi penjualan gabah di 23 provinsi selama September 2017, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 76,52 persen, gabah kualitas rendah 14,62 persen, dan gabah kering giling (GKG) 8,86 persen.

2  Selama September 2017, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.655,00 per kg atau naik 3,22 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.744,00 per kg atau naik 3,31 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Agustus 2017. Rata-rata harga GKG di petani Rp5.502,00 per kg atau naik 0,58 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.590,00 per kg atau naik 0,21 persen. Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.276,00 per kg atau naik 6,57 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.368,00 per kg atau naik 6,43 persen.

3  Dibandingkan September 2016, rata-rata harga pada September 2017 di tingkat petani untuk semua kualitas GKP, GKG, gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 2,60 persen, 4,11 persen, dan 4,91 persen. Demikian juga di tingkat penggilingan rata-rata harga untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 2,64 persen, 3,58 persen, dan 4,40 persen.
Pada Agustus 2017, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.471,00 per kg, naik sebesar 0,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp8.935,00 per kg, naik sebesar 1,27 persen. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp8.672,00 per kg, naik sebesar 2,80 persen.

4  Dibandingkan dengan September 2016, rata-rata harga beras di penggilingan pada September 2017 untuk kualitas premium naik 3,95 persen, kualitas medium turun 0,33 persen, dan kualitas rendah juga turun 1,24 persen


*PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL,  AGUSTUS  2017*

*A. Perkembangan Pariwisata, Agustus 2017*

1  Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia Agustus 2017 naik 36,11 persen dibanding jumlah kunjungan pada Agustus 2016, yaitu dari 1,03 juta kunjungan menjadi 1,40 juta kunjungan. Begitu pula, jika dibandingkan dengan Juli 2017, jumlah kunjungan wisman pada Agustus 2017 mengalami kenaikan sebesar 1,79 persen.

2  Secara kumulatif (Januari–Agustus) 2017, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 9,25 juta kunjungan atau naik 25,68 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 7,36 juta kunjungan.

3  Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Agustus 2017 mencapai rata-rata 58,00 persen atau naik 2,79 poin dibandingkan dengan TPK Agustus 2016 yang tercatat sebesar 55,21 persen. Demikian juga, jika dibanding TPK Juli 2017, TPK hotel klasifikasi bintang pada Agustus 2017 naik 0,48 poin.

4  Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Agustus 2017 tercatat sebesar 1,97 hari, terjadi kenaikan 0,16 poin jika dibandingkan keadaan Agustus 2016.


*B. Perkembangan Transportasi Nasional, Agustus 2017*

1  Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Agustus 2017 sebanyak 8,0 juta orang atau turun 10,41 persen dibanding Juli 2017. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) naik 2,85 persen menjadi 1,5 juta orang. Selama Januari–Agustus 2017 jumlah penumpang domestik mencapai 58,4 juta orang atau naik 11,05 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 11,1 juta orang atau naik 14,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2016.

2  Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Agustus 2017 tercatat 1,6 juta orang atau turun 11,29 persen dibanding Juli 2017, sedangkan jumlah barang yang diangkut naik 7,54 persen menjadi 22,6 juta ton. Selama Januari–Agustus 2017 jumlah penumpang mencapai 11,2 juta orang atau naik 8,01 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2016. Demikian juga dengan jumlah barang yang diangkut naik 0,74 persen atau mencapai 170,5 juta ton.

3  Jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Agustus 2017 sebanyak 33,8 juta orang atau turun 1,51 persen dibanding Juli 2017. Berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api naik 5,58 persen menjadi 4,0 juta ton. Selama Januari–Agustus 2017 jumlah penumpang mencapai 254,5 juta orang atau naik 10,57 persen dibanding periode yang sama tahun 2016. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta api naik 23,29 persen menjadi 27,8 juta ton.

Untuk info detil dan unduh data silakan akses website BPS www.bps.go.id

Salam
Humas Badan Pusat Statistik (BPS)
Website      : www.bps.go.id
Twitter        : @bps_statistics
Facebook   : badan pusat statistik
Youtube      : BPS Statistics
Instagram  : bps_statistics


*DETIK-DETIK WAFATNYA SITI KHADIJAH, ISTRI TERCINTA RASULULLAH*

   No comments     
categories: 


Siti Khadijah adalah istri pertama Rasulullah. Orang yang pertama kali beriman kepada ALLAH dan kenabian Rasulullah. Orang yang sangat berjasa bagi dakwah Rasulullah dan penyebaran agama Islam.

Siti Khadijah wafat pada hari ke-11 bulan Ramadlan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Khadijah wafat dalam usia 65 tahun, saat usia Rasulullah sekitar 50 tahun.

PERMINTAAN TERAKHIR

Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Khadijah berkata kepada Rasululllah SAW,

Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.

Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung dawah Islam sepenuhnya, jawab Rasulullah

Kemudian Khadijah memanggil Fatimah Azzahra dan berbisik,

Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku.

Mendengar itu Rasulullah berkata,

Wahai Khadijah, ALLAH menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga.

Ummul mukminin, Siti Khadijah pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Rasulullah. Didekapnya istri Beliau itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Beliau dan semua orang yang ada disitu.

KAIN KAFAN DARI ALLAH

Saat itu Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan. Rasulullah menjawab salam Jibril dan kemudian bertanya,

Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?

Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan jawab Jibril. Jibril berhenti berkata dan kemudian menangis.

Rasulullah bertanya, Kenapa, ya Jibril?

Cucumu yang satu, Husain tidak memiliki kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan sahut Jibril.

Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah,

Wahai Khadijah istriku sayang, demi ALLAH, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. ALLAH maha mengetahui semua amalanmu.

"Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu.

"Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?

Tersedu Rasulullah mengenang istrinya semasa hidup.

Seluruh kekayan Khadijah diserahkan kepada Rasulullah untuk perjuangan agama Islam. Dua per tiga kekayaan Kota Mekkah adalah milik Khadijah. Tetapi ketika Khadijah hendak menjelang wafat, tidak ada kain kafan yang bisa digunakan untuk menutupi jasad Khadijah.

Bahkan pakaian yang digunakan Khadijah ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan diantaranya dengan kulit kayu.

Rasulullah kemudian berdoa kepada ALLAH.

Ya ALLAH, ya Ilahi Rabbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?

Tiba-tiba Ali berkata, Aku, Ya Rasulullah!

PENGORBANAN SITI KHADIJAH SEMASA HIDUP

Dikisahkan, suatu hari ketika Rasulullah pulang dari berdakwah, Beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut, dan hendak berdiri di depan pintu. Ketika Khadijah hendak berdiri, Rasulullah bersabda,

Wahai Khadijah tetaplah kamu ditempatmu.

Ketika itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi.

Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makananpun tak punya. Sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang masuk dalam mulut Fatimah r.a.

Kemudian Beliau mengambil Fatimah dari gendongan istrinya lalu diletakkan di tempat tidur. Rasulullah yang lelah seusai pulang berdakwah dan menghadapi segala caci maki dan fitnah manusia itu lalu berbaring di pangkuan Khadijah.

Rasulullah tertidur. Ketika itulah Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah. Beliau pun terjaga.

Wahai Khadijah Mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad? tanya Rasulullah dengan lembut.

Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal wahai Khadijah bersuamikan aku, Muhammad?" lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.

Wahai suamiku. Wahai Nabi ALLAH. Bukan itu yang kutangiskan." jawab Khadijah.

"Dahulu aku memiliki kemuliaan. Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku adalah bangsawan. Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan. Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya.

"Wahai Rasulullah. Sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah. Sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai, sekiranya engkau hendak menyebrangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyebarangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit pun atau pun jembatan.

"Maka galilah lubang kuburku, ambilah tulang belulangku. Jadikanlah sebagai jembatan untuk engkau menyebrangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu.

"Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah. Ingatkan mereka kepada yang hak. Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah.

Karena itu, peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat menusuk jiwa Rasulullah. Alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah ketika itu karena dua orang yang dicintainya yaitu istrinya Siti Khadijah dan pamannya Abu Thalib telah wafat.

Tahun itu disebut sebagai Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah.

Ilaa hadlratin Nabiyyil musthafa, wa ilaa Khadijah al Kubra, al Fatihah.

Tulisan Ustadz Zainul Hakim pada WA group Masjid Al Istiqomah.

Kitab Al Busyro, yang ditulis Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliky al Hasani.

Jika antum mau share niatkanlah dengan baik mudah-mudahan bisa jadi obat bagi masalah antum dan kita semua.

Share by.
https://tinyurl.com/Gabung-AQ



Tuesday, September 26, 2017

Peringatan Hari Statistik Nasional 26 September 2017

   No comments     
categories: ,
Hari ini, 26 September 2017, diperingati sebagai Hari Statistik Nasional (HSN). Alasan ditetapkan tanggal 26 September 1960 sebagai Hari Statistik Nasional adalah karena pada hari itu pemerintah RI memberlakukan UU No 7 tahun 1960 tentang Statistik sebagai pengganti Statistiek Ordonantie 1934, untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka penyusunan perencanaan Pembangunan Semesta Berencana.
UU tersebut secara rinci mengatur penyelenggaraan statistik dan organisasi BPS. Pada Agustus 1996, Presiden RI kala itu, Soeharto, menetapkan tanggal diundangkannya UU No 7 tahun 1960 tentang Statistik tersebut sebagai "Hari Statistik" yang dilaksanakan secara nasional.
Dengan alasan, kelahiran UU tersebut merupakan titik awal perjalanan BPS dalam mengisi kemerdekaan di bidang statistik yang selama ini diatur berdasarkan sistem perundang-undangan kolonial.
Penetapan hari Statistik Nasional dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran statistik bagi para responden, produsen dan konsumen data agar dapat memberdayakan secara maksimal. Sehingga, data statistik yang merupakan kebutuhan penting dalam perencanaan pembangunan nasional bisa didapatkan.
Tema peringatan HSN tahun ini adalah “Kerja Bersama dengan Data”  merupakan seruan bagi seluruh elemen bangsa untuk bekerja bersama, membangun Indonesia, dengan mengacu kepada statistik sebagai landasannya dalam upaya kita mewujudkan capaian Sustainable Development Goals (SGDs).
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam membangun statistik perlu dilakukan sebagai makna peringatan HSN.  
Karena untuk menghasilkan data berkualitas, disamping para pelaku statistik harus melakukan kegiatan statistik sesuai kaidah, juga perlu dukungan masyarakat sebagai responden dalam memberikan jawaban  atau keterangan yang benar dan apa adanya. Kerahasiaan data responden dijamin oleh Undang-undang Statistik.
Dalam pertimbangan Undang-undang No. 16 tahun 1997 tentang statistik poin a disebutkan, “Bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.”
UU ini secara umum juga membagi statistik menjadi 3 bagian, yaitu pertama, statistik dasar yang penyelanggaraannya dilakukan oleh Badan Pusat Statitik (BPS). Kedua, statistik sektoral yang penyelenggaraannya bisa dilakukan oleh instansi pemerintah yang harus berkoordinasi dengan BPS, dan ketiga, statistik khusus, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh masyarakat, baik lembaga, organisasi, atau individu yang bisa dilakukan secara mandiri atau bersama BPS.
Keberadaan UU Statistik ini semakin penting bagi bangsa Indonesia mengingat semakin penting dan sensitifnya penggunaan data di Indonesia.

Kepala BPS RI, Dr. Suhariyanto dalam sambutannya mengajak seluruh jajaran BPS baik di pusat maupun daerah untuk terus menjaga independensi BPS,  menjadikan BPS sebagai lembaga yang disegani, lembaga yang tidak bisa diintervensi. Karena Presiden sekalipun tidak pernah melakukan intervensi atas data yang BPS hasilkan. Yang dilakukan Presiden adalah mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang masih dihadapi berdasarkan data BPS, kemudian berusaha mencari solusinya, lanjut Beliau.


Karawang, 26 September 2017
Warji Permana
*************


Friday, September 22, 2017

KPK serahkan Aset ke BPS

   No comments     
categories: 
Hari itu, Rabu tanggal 30 Agustus tahun 2017 sepertinya akan menjadi hari bersejarah bagi satker BPS Kabupaten Karawang. Bagaimana tidak, di tengah moratorium pembangunan gedung baru dan pembelian tanah bangunan bagi pemerintah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyerahkan aset ke Badan Pusat Statistik (BPS) cq. BPS Kabupaten Karawang. Ditandai dengan penandatangan berita acara dan prasasti, serta perjanjian serah terima Barang Milik Negara antara Pihak KPK yang diwakili oleh Plt Koordinator Unit Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi (LABUKSI), Irene Putrie dan Pihak BPS yang diwakili oleh Sestama BPS RI, Dedi Walujadi,  bertempat di hotel Mercure Telukjambe Timur Karawang.
Sejalan dengan apa yang disampaikan Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya. Bahwa ada pula 6 aset lain yang akan diserahkan Rabu (30/8) ke BPS di Hotel Mercure, Karawang. Febri menyebut ini terkait kasus pencucian uang dengan terdakwa Ade Swara dan Nur Latifah yang sudah inkrah sejak januari 2016
Penyerahan aset dilakukan KPK sebagai cara selain pelelangan untuk mengembalikan angka kerugian negara, terutama untuk TPPU. Dalam lelang, hasilnya masuk ke kas negara.
"Kalau ini mekanisme penyerahan ini dengan instansi negara lain, atau bentuk kepentingan sosial itu prinsipnya. Agar hasil rampasan dari hasil korupsi atau TPPU bisa digunakan semaksimal mungkin," tegas Febri.
Aset tersebut merupakan barang rampasan atas nama Ade Swara dan Nurlatifah, senilai 2,9 Miliar Rupiah. Ade Swara adalah mantan Bupati Karawang sedangkan Nurlatifah merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Karawang yang juga istri dari Ade Swara. Keduanya terdakwa dalam perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang sudah berkekuatan hukum tetap serta sudah ada putusan hukuman oleh hakim (inkrah) pada 13 Januari 2016.
Terdapat 6 (enam) aset yang diserahkan ke BPS, yaitu:
·      1 (satu) bidang tanah 600 m2 di Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat Kabupaten KarawangLokasinya  persis dibelakang kantor BPS Kabupaten Karawang.
·      4 (empat) bidang tanah masing-masing seluas 84 m2 dan bangunan di atasnya, di Perumnas Bumi Teluk Jambe, Desa Sukaluyu, ‎Kecamatan Teluk Jambe Timur, Karawang.
·      Sebidang tanah seluas 153 m2 dan bangunan di atasnya, di Perumnas Bumi Teluk Jambe, Desa Sukaluyu, ‎Kecamatan Teluk Jambe Timur, Karawang.
Penyerahan aset ini, merupakan konsep pengembalian kerugian negara selain lelang. Dengan mekanisme penyerahan aset hasil rampasan dari hasil korupsi atau TPPU tersebut ke lembaga negara lain, diharapkan aset yang disita dapat bermanfaat bagi kepentingan sosial dan khalayak ramai.   
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Biro Umum, Badar, Kepala BPS Kabupaten Karawang Annazri, Kepala BPS Kabupaten Bekasi Heri Gunawan , Kepala BPS Kota Bekasi Slamet Waluyo, Kepala BPS Kabupaten Purwakarta  Asep Riyadi, Kepala BPS Kabupaten Subang Soegiri Soetardi, Kepala BPS provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang  Statistik Produksi H. Ruslan,  serta beberapa Pejabat Struktural perwakilan dari BPS Kabupaten Karawang, BPS  Provinsi Jawa Barat, dan BPS RI, serta perwakilan dari KPKNL dan KPK.   
Dalam sambutannya Dedi Walujadi mengatakan bahwa aset  tersebut merupakan pemberian yang sangat berarti bagi BPS untuk menunjang peran dan fungsi BPS dalam menunjang peran dan fungsi BPS dalam penyediaan data kepada pemerintah dan masyarakat.
Sedangkan Irene Putrie dalam sambutannya pula mengatakan bahwa BPS jangan ragu untuk menerima asset hasil rampasan ini, karena sesuai aturan yang berlaku, untuk eksekusi terhadap barang rampasan negara ada 3 mekanisme yang dapat dilakukan yaitu : Lelang, Penetapan Status Penggunaan (PSP), dan hibah.  Setelah melakukan kajian dan melihat kondisi bahwa BPS Kabupaten Karawang belum mempunyai rumah dinas dan juga lahan kantor yang sempit, KPK setelah berkoordinasi dengan Direktorat BMN (Kementerian Keuangan), akhirnya terhadap asset tersebut bisa ditetapkan status penggunaannya kepada BPS.
Irene juga mengatakan bahwa sebagai Program Strategi Nasional, KPK masih memiliki asset-aset lainnya yang mudah-mudahan bisa pula diberikan ke BPS atau instansi lainnya. Dalam hal ini  KPK ingin kementrerian atau lembaga lain agar bisa sama-sama memberikan manfaat  terhadap aset yang nanti diberikan.
Namun sisi lain, hibah senilai 2,9 milyar tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi satker BPS Kabupaten Karawang. Karena dengan bertambahnya asset maka secara tidak langsung bertambah pula biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh BPS Kabupaten Karawang. Baik biaya pemeliharaan maupun daya dan jasa khususnya listrik dan air. Seperti yang disampaikan Kepala BPS Kabupaten Karawang Annazri dalam sambutannya. Pada moment itu, kata Annazri, sengaja kami mengundang Sekretaris utama BPS RI karena selain sebagai acara seremonial serah terima juga sebagai momentum dalam kaitannya dengan penggaran kedepan khususnya.
Acara itu menjadi pengalaman berkesan bagi penulis karena selain menyaksikan langsung acara serah terima tersebut,  penulis juga diberi kesempatan ditunjuk sebagai pembaca doa. Secara tidak langsung menjadi saksi sejarah bagi satker BPS Kabupaten Karawang.


Warji Permana
****************
Karawang, 30 Agustus 2017


                                     

Tuesday, September 19, 2017

Polemik Data Produksi Beras Nasional

   No comments     
categories: 
Polemik data tanaman pangan khususnya beras sudah lama terjadi. Seperti dilansir republika.co.id, 26 Mei 2015. Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santoso meragukan validitas data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait stok dan produksi komoditas pangan, khususnya  beras. Pendapat Andreas diungkapkannya lantaran data BPS yang dirilis selalu menunjukkan kondisi beras surplus, namun justru berbanding terbalik dengan harga beras di pasaran yang terus melonjak”.

Menurut Iswadi Suhari, Statistisi BPS RI,  Data perberasan di Indonesia memang masih menyimpan ruang yang perlu segera diperbaiki dan ditata ulang. Seperti diketahui data yang dirilis BPS berupa produksi padi dalam kualitas Gabah Kering Giling (GKG) diramal dengan menggunakan dua variabel utama yaitu luas panen dan produktivitas atau yield per hektar. Data produktivitas walau mungkin belum begitu sempurna tetapi setidaknya telah dikumpulkan dengan menggunakan kaidah ilmu statistik yang benar. Hal ini telah diakui oleh berbagai ahli baik dari dalam negeri maupun dari lembaga internasional. Namun, data luas panen masih merupakan akar karut marutnya data produksi pangan di Indonesia.

Data luas panen dikumpulkan oleh staf dinas pertanian kabupaten/kota atau dinas lain yang menangani tanaman pangan – Kepala Cabang Dinas (KCD) -- tanpa penggunaan kaidah sampling yang sesuai dengan teori disiplin ilmu statistik. KCD notabene merupakan kepanjangan tangan dari dinas pertanian kabupaten/kota yang diangkat oleh bupati atau walikota yang berkepentingan dalam penilaian akuntabilitas kinerja mereka. Setidaknya, demikianlah yang banyak diketahui oleh masyarakat. Jadilah ketidakindependenan data menjadi salah satu isu lain terkait data luas panen.

Kelemahan tersebut sebenarnya bukan tidak disadari oleh BPS -- lembaga yang ditugasi merilis data produksi padi setahun tiga kali sebagai konsekwensi dari Instruksi Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri NO.IN/05/MENKUIN/I/1973 TGL 23 JANUARI 1973 kepada Menteri Pertanian, Menteri Keuangan, dan Kepala BPS yang mendaulat BPS sebagai koordinator perhitungan produksi pertanian nasional walaupun sebenarnya menurut Undang-Undang no.16 tahun 1997 tentang statistik, data tersebut termasuk statistik sektoral yang merupakan tanggung jawab kementerian atau lembaga teknis yang menangani pertanian.

Data produktivitas separuhnya dikumpulkan oleh staf dinas pertanian kabupaten/kota. Sebagai tindakan pengawasan, BPS telah mengeluarkan surat edaran untuk melakukan pengumpulan data produktivitas melalui Survei Ubinan secara bersama antara staf BPS yang dikenal dengan Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dan KCD. Usaha ini dilakukan untuk menghapus kecurigaan dan keraguan data yang dikumpulkan oleh KCD atau sebaliknya. Usaha ini pun tak semudah membalikan telapak tangan. Sulitnya menyamakan waktu kerja KSK, KCD, dan waktu panen petani bukanlah hal yang mudah karena tugas mereka tidak hanya mengumpulkan data pertanian.
Usaha evaluasi data produksi padi/beras juga dilakukan dengan meng-update ukuran-ukuran konversi yang digunakan dalam perhitungan produksi padi dan beras. Untuk sampai pada angka produksi padi dalam kualitas GKG, setidaknya terdapat dua angka konversi yang sudah berumur tua bahkan sangat tua yaitu konversi galengan dan konversi GKP ke GKG. Konversi galengan digunakan untuk memperoleh luasan bersih dari data luasan -- seperti luas panen dan luas tanam -- untuk proses poduksi yang dilakukan di lahan sawah. Konversi galengan yang digunakan saat ini diestimasi pada level kabupaten dan merupakan data yang diperoleh dari Survei Pertanian yang pelaksanaannya diintegrasikan dengan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 1969/1970. Besaran konversi ini disinyalir telah mengalami banyak perubahan. Untuk itu, Survei Luas Panen dan Luas Lahan Tanaman Pangan 2015 juga diharapkan dapat memberikan update untuk indikator penting ini.

Angka konversi GKP ke GKG yang digunakan saat ini sebesar 86,02 persen merupakan angka konversi hasil Survei Susut Panen dan Pasca Panen Padi tahun 2005, 2006, dan 2007. Angka tersebut dihitung dari penggabungan data hasil survei yang dilakukan tiga tahun berturut-turut dengan pelaku survei yang berbeda yaitu BPS dan Kementerian Pertanian. Tidak mutakhirnya angka konversi ini pun telah disadari oleh pemerintah. Karena itu, pemerintah melalui Menteri Koordinator Perekonomian menginstruksikan BPS untuk melakukanupdate angka konversi tersebut melalui Survei Konversi Gabah ke Beras tahun 2012. Survei ini menghasilkan angka konversi GKP ke GKG baru sebesar 83,12 persen.

Perhitungan produksi beras secara kasar sering dilakukan dengan mengalikan produksi GKG dengan angka 0,57. Sebenarnya angka tersebut digunakan untuk memeroleh gambaran produksi beras secara cepat. Padahal, jika ditelusuri lebih jauh angka tersebut merupakan kumpulan angka konversi yang lagi-lagi sudah cukup tua. Angka konversi tersebut terbentuk dari angka penggunaan GKG untuk non pangan (pakan ternak/unggas, bibit/benih, bahan baku industri non makanan, dan susut) sebesar 7,30 persen, angka konversi GKG ke beras 62,74 persen, penggunaan beras untuk non pangan (pakan ternak, industri non makanan, dan susut) sebesar 3,33 persen. Angka-angka tersebut diambil dari neraca bahan makanan keluaran Badan Ketahanan Pangan yang juga perlu dievaluasi lebih dalam.

Perlu disadari, Indonesia adalah negara besar dengan wilayah yang luas dan heterogen. Selayaknya pengumpulan data melalui metode sampling dapat mewakili semua variasi yang ada termasuk kondisi pada daerah-daerah yang sulit dijangkau transportasi. Untuk memperoleh satu angka saja – produktivitas padi nasional misalnya -- dibutuhkan dana yang sangat besar karena harus melibatkan ribuan petugas. Walaupun tak boleh jadi alasan, kendala ini nyata adanya. Banyak metode pengumpulan data yang ditawarkan, akan tetapi pada akhirnya cost effective tetap menjadi pertimbangan.

Sepakat dengan perlunya pembenahan data. Angka-angka konversi yang sudah “usang” harus segera dimutakhirkan. Pembenahan data harus dilakukan pada data produksi, konsumsi, penggunaan, dan data lahan. Hingga saat ini, gonjang-ganjing data lahan masih belum dapat diselesaikan. Pemekaran wilayah administratif yang sangat cepat membuat penentuan batas dan luas wilayah administratif menjadi pekerjaan yang sangat besar. Semua itu berpengaruh pada kualitas statistik beras. Semoga segera ditemukan titik terang.
Padi merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia mengingat pangan dalam hal ini beras adalah kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu untuk menjamin kestabilan ketahanan pangan Pemerintah mengeluarkan PP No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun 1996 tetangan pangan. 

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan sangat ditentukan perencanaan yang baik. Untuk menyusun perencanaan yang baik diperlukan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar penetapan target dan tujuan yang ingin dicapai. Kesalahan data dan informasi baik yang menyangkut keakuratan dan ketepatan waktu yang digunakan sebagai input mengakibatkan perencanaan yang dibuat tidak akan berguna atau bahkan merugikan apabila perencanaan tersebut diimplementasikan.

Sebagai jawaban atas kritik terhadap data pangan khususnya beras, saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang melakukan pengamatan langsung (masa fase tanaman) dengan memanfaatkan teknologi. Unit statistik (statistical unit) yang menjadi sasaran kegiatan sampai ke level Kecamatan, sedangkan obyek komoditas pertanian tanaman pangannya adalah padi. Kegiatan ini dinamakan Survei Kerangka Sampel Area (KSA).

KSA didefinisikan sebagai teknik pendekatan penyampelan yang menggunakan area lahan sebagai unit enumerasi. Sistem ini berbasis teknologi sistem informasi geografi (SIG), pengideraan jauh, teknologi informasi, dan statistika yang saat ini sedang diimplementasikan di Indonesia untuk perolehan data dan informasi pertanian tanaman pangan.

Hasil KSA memang belum dirilis dan dipublikasikan ke masyarakat, namun berdasarkan pengalaman petugas lapangan dalam tahap awal saja sudah banyak ditemukan fakta bahwa lahan yang berdasarkan data awal dinyatakan sebagai lahan pertanian ternyata sekarang sudah beralih fungsi menjadi lahan bukan pertanian.

Pendekatan KSA diharapkan mampu menjawab penyediaan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk mendukung perencanaan Program Ketahanan Pangan Nasional. Semoga.

Warji Permana
*************
Dari beberapa literatur


Tantangan Lapangan Usaha Pertanian

   No comments     
categories: 
Dalam pidatonya dalam rangka peringatan ulang tahun ke-54 Institut Pertanian Bogor (IPB), Presiden Jokowi menyindir bahwa lulusan IPB lebih banyak kerja di perbankan daripada jadi petani. Beragam reaksi hadirin pada saat itu. Ada yang tertawa saja, ada pula yang tidak terima.
Namun, bagi  ekonom Insitute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bustanul Arifin, ada persoalan yang lebih mendasar kalau bicara soal pertanian. Praktisi, pengamat, pengajar, dan alumnus IPB ini berpendapat, masalah keberpihakan, kebijakan, dan strategi nasional soal pertanian seharusnya lebih jadi perhatian.
Karakter pertumbuhan ekonomi saat ini, ungkap Bustanul, masih masuk kategori kualitas rendah. Dominasi sektor non-tradable semakin dominan. Sebaliknya, kinerja sektor tradable seperti pertanian dan manufaktur tak cukup bagus untuk menyerap tenaga kerja dan kreativitas pekerja.
Kepemilikan lahan pun, sebut Bustanul, makin tak setara, bahkan memburuk. Dia menyebutkan, petani dengan kepemilikan lahan kurang dari 0,5 hektar, meningkat hingga 56 persen pada saat ini.
Sudah begitu, akses ke sentra produksi pun relatif terbatas, sekalipun pemerintah sekarang sedang gencar membangun infrastruktur. Sejumlah kebijakan pemerintah di sektor pertanian, imbuh Bustanul, juga tak efektif. 
“Contoh, soal subsidi. Sekitar 65 persen petani miskin hanya menerima 3 persen subsidi pupuk, sementara 1 persen petani kaya menerima 70 persen subsidi pupuk, bahkan 5 persen petani kaya menerima 90 persen subsidi pupuk,” papar Bustanul.
Soal keberpihakan dan kebijakan juga dapat ditengok dari paradoks—sebutan Bustanul—impor beras. Dia menyebut, data hasil panen padi seharusnya mendatangkan surplus beras nasional.

Praktiknya, masih ada impor beras, yang itu jumlahnya juga besar. Sudah begitu, harga beras juga cenderung masih naik dari waktu ke waktu. 
Bustanul pun menegaskan perlunya campur tangan teknologi di sektor pertanian. Bicara masa depan, kata dia, tak akan pernah bisa lepas dari tantangan teknologi ini. 
“Setidaknya, harus ada upaya peningkatan teknologi (di bidang pertanian),” lanjut Bustanul.
Bentuknyabisa bermacam-macam, mulai dari penyediaan bibit unggul, mekanisasi, sampai ke teknologi-teknologi lain yang bisa diadopsi untuk pertanian.
Yang tak kalah penting, lanjut Bustanul, adalah soal komunikasi dari peneliti agar hasil penelitiannya sampai ke petani dan dapat digunakan. Sebaran profesi para sarjana termasuk dari kampus dan fakultas terkait pertanian mendapatkan relevansi sekaligus tantangan.
“Harus ada yang menghubungkan (antara dunia penelitian dan praktik). Siapa yang menyampaikan (kalau bukan mereka)?” kata dia.
Dalam 5 tahun terakhir apatisme lulusan kampus termasuk IPB yang tak mau berkecimpung di bidang pertanian sudah mulai susut. Namun ada pergeseran peran yang lebih besar ke ranah kreativitas dan inovasi.



Monday, September 11, 2017

Antara Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan Kepercayaan Investasi

   No comments     
categories: 
Beberapa waktu lalu dari beberapa pemberitaan media, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku prihatin dengan gencarnya operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
Ia menilai, pemberitaan soal OTT yang kerap dilakukan KPK akan memengaruhi kepercayaan investor. 
Fahri mengatakan, jika ia berada di posisi Jokowi, ia akan marah terhadap OTT yang berulang kali dilakukan KPK.
Menurut dia, langkah KPK ini merusak citra positif Indonesia yang tengah dibangun oleh Presiden Joko Widodo. 
Benarkah anggapan bahwa penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi memengaruhi kepercayaan investor?
Mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sejak 2014, realisasi investasi yang masuk melalui BKPM terus menunjukkan peningkatan.
Pada 2014, realisasi investasi baru mencapai Rp 463,1 triliun, terdiri dari investasi dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 156,1 triliun dan investasi asing (PMA) sebesar Rp 307 triliun.
Sementara itu, pada 2015, realisasi investasi mencapai Rp 545,4 triliun terdiri dari PMDN sebesar Rp 179,5 triliun dan PMA sebesar Rp 365,9 triliun.
Realisasi investasi 2015 mengalami peningkatan sebesar 17,8 persen dibandingkan 2014. Kemudian, pada 2016, realisasi investasi mencapai Rp 612,8 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 12,4 persen tahun ke tahun (year on year).
Capaian PMDN tercatat sebesar Rp 216,2 triliun, sementara PMA tercatat sebesar Rp 396,6 triliun.

Hingga semester pertama tahun 2017, realisasi investasi sudah mencapai Rp 336,7 triliun atau naik 12,9 persen dibandingkan semester pertama 2016 yang sebesar Rp 298,1 triliun.

Warji Permana
Sumber : Kompas.com

Friday, September 08, 2017

*DUA BELAS (12) GOLONGAN MANUSIA DI PADANG MAHSYAR

   No comments     
categories: 
         

1.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan tanpa tangan dan kaki.* Mereka adalah orang yang ketika di dunia suka mengganggu tetangga.

2.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan menyerupai babi.* Mereka adalah golongan yang malas dan lalai dalam sholatnya.

3.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan perut membesar dengan di dalamnya penuh dengan ular dan kala jengking* karena di dunia mereka tidak membayar zakat.

4.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan mulutnya mengalir darah* karena ketika berniaga/berdagang, mereka suka menipu.

5.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan lebih buruk dan busuk daripada bangkai* karena ketika di dunia, mereka selalu melakukan maksiat secara sembunyi, kerana takut dilihat orang , tetapi tidak takut kepada Allah S.W.T.

6.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan leher terputus* karena ketika di dunia selalu memberi kesaksian palsu.

7.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan tanpa lidah* karena selalu berdusta ketika di dunia.    
   
8.🌺  *Dibangkitkan daripada kubur dalam keadaan kepala tersungkur, sedangkan kedua – dua kakinya di atas kepala dan kemaluannya mengeluarkan nanah yang mengalir seperti air* karena ketika hidup, golongan ini suka berzina dan mati sebelum sempat bertaubat.    
   
9.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan wajah yang hitam tetapi matanya biru dan perutnya di penuhi api* karena ketika di dunia, mereka selalu memakan harta anak yatim secara zalim.  
     
10.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan sopak dan kusta* karena ketika hidup di dunia dia durhaka kepada orang tuanya.  
   
11.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan buta hati, giginya seperti tanduk, bibirnya menjulur sampai ke dada, lidahnya sampai keperut manakala perutnya pula menjulur sehingga ke paha dengan perutnya penuh kotoran* karena ketika hidupnya, mereka gemar meminum arak.
       
12.🌺  *Mereka yang dibangkitkan daripada kubur dengan wajah bercahaya seperti bulan purnama dan melewati sirat’ (titian Mustaqim) seperti kilat* kerana golongan itu ketika hidupnya rajin beramal sholeh, meninggalkan maksiat dan menjaga sholat lima waktunya dengan berjama'ah.        

*Sekarang Anda mempunyai (dua) pilihan;*        
. Biarkan Tulisan ini berada di PAGE ini, dan orang lain tidak membaca.
       
. Menyebarkan ke-teman Anda yang lain dengan meng-Klik ‘‘BAGIKAN’’ agar orang lain ikut termotivasi dan Insya Allah Anda mendapat PAHALA.
       
*‘‘...Undzur ma Qaala, Wala Tandzur man Qaala...’’

*PRESS RELEASE* PT Jasa Marga (Persero) Tbk

   No comments     
categories: 
*PRESS RELEASE*
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
No. 84 / 2017
Tanggal 5 September 2017

*Mulai 8 September Pukul 00.00 WIB, Perubahan Sistem Transaksi Pada Jalan Tol Jagorawi Berlaku, Transaksi Tol di GT Cimanggis Utama dan GT Cibubur Utama Ditiadakan*

*JAKARTA* (05/09), Mulai 8 September 2017 pukul 00.00 WIB, perubahan sistem transaksi pembayaran tol dari Sistem Transaksi terbuka dan tertutup menjadi Sistem Transaksi terbuka pada Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), diberlakukan. Selanjutnya, transaksi tol di Gerbang Tol (GT) Cimanggis Utama dan GT Cibubur Utama ditiadakan.

Sistem transaksi saat ini (eksisting) sebagai berikut :
a. Sistem Transaksi terbuka ruas Cawang-Taman Mini/Dukuh dengan sistem pentarifan tol merata
b. Sistem Transaksi terbuka ruas Cawang-Cibubur dengan sistem pentarifan tol merata
c. Sistem Transaksi tertutup ruas Simpang Susun Cimanggis s.d Bogor/Ciawi (sesuai asal tujuan) dengan sistem pentarifan tol proporsional

Sedangkan pasca perubahan sistem transaksi, sistem transaksi berubah menjadi Sistem Transaksi terbuka dengan sistem pentarifan tol merata akan diberlakukan dari ruas Cawang s.d Bogor/Ciawi.

Tarif tol perubahan sistem transaksi ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 692/KPTS/M/2017 tanggal 31 Agustus 2017, sehingga tarif tol yang berlaku mulai tanggal 8 September 2017 pukul 00.00 WIB untuk Jalan Tol Jagorawi adalah sebagai berikut:

*Asal dan Tujuan Perjalanan:*
Jakarta (Cawang) – Bogor/Ciawi

*Besarnya Tarif Tol :*
- Gol. I : Rp. 6.500
- Gol. II : Rp. 9.500
- Gol. III : Rp. 13.000
- Gol. IV : Rp. 16.000
- Gol. V : Rp. 19.500

Adapun pemberlakuan perubahan sistem transaksi pembayaran tol akan berdampak terhadap mekanisme transaksi tol. Pada masa transisi, pengguna jalan tol ke arah Bogor maupun ke Jakarta dapat mengikuti panduan sebagaimana berikut:

*a. Transaksi ke arah Bogor :*
- Pada pukul 23:30 s.d 24:00 WIB di Gerbang Tol Masuk Arah Bogor : Pengguna jalan diberikan KTM. Hal ini dilakukan karena setelah pukul 24.00 WIB, peralatan tol di Gardu Keluar diubah menjadi peralatan tol Sistem Transaksi terbuka, sehingga tidak dapat membaca membaca Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME).
- Sejak Pukul 00:00 WIB di Gerbang Tol Keluar Arah Bogor : Pengguna jalan yang tidak membawa KTM dikenakan tarif tol merata (dengan tarif setelah perubahan sistem transaksi dilakukan), sedangkan untuk pengguna jalan yang membawa KTM dikenakanan tarif tol proporsional sesuai dengan asal tujuan.

*b. Transaksi ke arah Jakarta :*
- Pada pukul 23:30 s.d 24:00 WIB di Gerbang Tol Masuk Arah Jakarta : Pengguna jalan diberikan KTME. Hal ini dilakukan karena setelah pukul 24.00 WIB, peralatan tol di Gardu Keluar diubah menjadi peralatan tol Sistem Transaksi terbuka, sehingga tidak dapat membaca membaca KTME.
- Sejak Pukul 00:00 WIB di Gerbang Tol Masuk Arah Jakarta : Pemakai Jalan Tol dikenakan tarif tol merata (dengan tarif setelah perubahan sistem transaksi dilakukan), dan diberikan Kartu Khusus (sebagai tanda sudah membayar tol di Gardu Masuk) yang harus diserahkan di Gardu Keluar.
- Sejak Pukul 00:00 di Gerbang Tol Keluar Arah Jakarta : Pengguna jalan yang membawa KTM dikenakan tarif tol proporsional sesuai dengan asal tujuan sedangkan untuk pengguna jalan yang tidak membawa KTM dan menyerahkan Kartu Khusus tidak dikenakan pembayaran tol.

Untuk mempercepat proses transaksi pembayaran di jalan tol, diiimbau kepada pengguna jalan tol untuk dapat menggunakan uang elektronik, dimana di Jalan Tol Jagorawi, pembayaran tarif tol dengan menggunakan uang elektronik telah dapat menerima e-Toll dan e-Money (Bank Mandiri), Brizzi (BRI), TapCash (BNI) dan Blink (BTN) pada seluruh gerbang tol.

Jasa Marga bekerjasama dengan _Bank Issuer_ uang elektronik akan melakukan penjualan uang elektronik secara rutin di seluruh gerbang tol. Jasa Marga juga menyiapkan proses isi ulang _(top up)_ secara tunai di dalam gardu yang dapat dilakukan pada GT Cibubur 1 (gardu 2) dan GT Cibubur 2 (gardu 9) yang selanjutnya akan dilakukan penambahan pada GT Bogor 2 (gardu 15) dan GT Ciawi 2 (gardu 15). Sedangkan untuk proses _top up_ dengan menggunakan mesin _Electronic Data Capture (EDC)_ dapat dilakukan di seluruh kantor gerbang tol.

Diharapkan pasca perubahan sistem transaksi dapat mengurai kepadatan Jalan Tol Jagorawi karena simpul kepadatan di GT Cimanggis Utama dan GT Cibubur Utama dihilangkan sehingga lalu lintas terdistribusi di beberapa titik.

Jasa Marga menghimbau kepada pengguna jalan agar mengantisipasi perjalanan melalui informasi kondisi lalu-lintas terkini yang bisa didapatkan melalui :
- Call Center Jasa Marga 24 jam di nomor telepon 14080
- Twitter @PTJASAMARGA (khusus informasi lalu lintas) dan @official_JSMR (untuk informasi umum lainnya)
- Instagram @official.jasamarga
- Aplikasi Mobile JMCARe yang dilengkapi fitur push notifications
- Website Jasa Marga www.jasamarga.com

_____________________
_Untuk keterangan lebih lanjut hubungi:_
*Dwimawan Heru*
AVP Corporate Communication
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta 13550

KELUARGA Kunci KESUKSESAN

   No comments     
categories: 


Assalamualaikum wr. wb
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Seringkali kita dengar orang-orang yang membangun karir bertahun-tahun akhirnya terpuruk oleh kelakuan keluarganya. Ada yang dimuliakan di kantornya tapi dilumuri aib oleh anak-anaknya sendiri, ada yang cemerlang karirnya di perusahaan tapi akhirnya pudar oleh perilaku istrinya dan anaknya. Ada juga yang populer di kalangan masyarakat tetapi tidak populer di hadapan keluarganya. Ada yang disegani dan dihormati di lingkungannya tapi oleh anak istrinya sendiri malah dicaci, sehingga kita butuh sekali keseriusan untuk menata strategi yang tepat, guna meraih kesuksesan yang benar-benar hakiki. Jangan sampai kesuksesan kita semu. Merasa sukses padahal gagal, merasa mulia padahal hina, merasa terpuji padahal buruk, merasa cerdas padahal bodoh, ini tertipu!
Penyebab kegagalan seseorang diantaranya :
* Karena dia tidak pernah punya waktu yang memadai
untuk mengoreksi dirinya. Sebagian orang terlalu sibuk dengan kantor, urusan luar dari dirinya akibatnya dia kehilangan fondasi yang kokoh. Karena orang tidak bersungguh-sungguh menjadikan keluarga sebagai basis yang penting untuk kesuksesan.
* Sebagian orang hanya mengurus keluarga dengan sisa waktu, sisa pikiran, sisa tenaga, sisa perhatian, sisa perasaan, akibatnya seperti bom waktu. Walaupun uang banyak tetapi miskin hatinya. Walaupun kedudukan tinggi tapi rendah keadaan keluarganya.
Oleh karena itulah, jikalau kita ingin sukses, mutlak bagi kita untuk sangat serius membangun keluarga sebagai basis (base), Kita harus jadikan keluarga kita menjadi basis ketentraman jiwa. Bapak pulang kantor begitu lelahnya harus rindu rumahnya menjadi oase ketenangan. Anak pulang dari sekolah harus merindukan suasana aman di rumah. Istri demikian juga. Jadikan rumah kita menjadi oase ketenangan, ketentraman, kenyamanan sehingga bapak, ibu dan anak sama-sama senang dan betah tinggal dirumah.
Agar rumah kita menjadi sumber ketenangan, maka perlu diupayakan:
* Jadikan rumah kita sebagai rumah yang selalu dekat dengan Allah SWT, dimana di dalamnya penuh dengan aktivitas ibadah; sholat, tilawah qur'an dan terus menerus digunakan untuk memuliakan agama Allah, dengan kekuatan iman, ibadah dan amal sholeh yang baik, maka rumah tersebut dijamin akan menjadi sumber ketenangan.
* Seisi rumah Bapak, Ibu dan anak harus punya kesepakatan untuk mengelola perilakunya, sehingga bisa menahan diri agar anggota keluarga lainnya merasa aman dan tidak terancam tinggal di dalam rumah itu, harus ada kesepakatan diantara anggota keluarga bagaimana rumah itu tidak sampai menjadi sebuah neraka.
* Rumah kita harus menjadi "Rumah Ilmu" Bapak, Ibu dan anak setelah keluar rumah, lalu pulang membawa ilmu dan pengalaman dari luar, masuk kerumah berdiskusi dalam forum keluarga; saling bertukar pengalaman, saling memberi ilmu, saling melengkapi sehingga menjadi sinergi ilmu. Ketika keluar lagi dari rumah terjadi peningkatan kelimuan, wawasan dan cara berpikir akibat masukan yang dikumpulkan dari luar oleh semua anggota keluarga, di dalam rumah diolah, keluar rumah jadi makin lengkap.
* Rumah harus menjadi "Rumah pembersih diri" karena tidak ada orang yang paling aman mengoreksi diri kita tanpa resiko kecuali anggota keluarga kita. Kalau kita dikoreksi di luar resikonya terpermalukan, aib tersebarkan tapi kalau dikoreksi oleh istri, anak dan suami mereka masih bertalian darah, mereka akan menjadi pakaian satu sama lain.Oleh karena itu,barangsiapa yang ingin terus menjadi orang yang berkualitas, rumah harus kita sepakati menjadi rumah yang saling membersihkan seluruh anggota keluarga. Keluar banyak kesalahan dan kekurangan, masuk kerumah saling mengoreksi satu sama lain sehingga keluar dari rumah, kita bisa mengetahui kekurangan kita tanpa harus terluka dan tercoreng karena keluarga yang mengoreksinya.
* Rumah kita harus menjadi sentra kaderisasi sehingga Bapak-Ibu mencari nafkah, ilmu, pengalaman wawasan untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anak kita sehingga kualitas anak atau orang lain yang berada dirumah kita, baik anak kandung, anak pungut atau orang yang bantu-bantu di rumah, siapa saja akan meningkatkan kualitasnya. Ketika kita mati, maka kita telah melahirkan generasi yang lebih baik. Tenaga, waktu dan pikiran kita pompa untuk melahirkan generasi-generasi yang lebih bermutu, kelak lahirlah kader-kader pemimpin yang lebih baik. Inilah sebuah rumah tangga yang tanggung jawabnya tidak hanya pada rumah tangganya tapi pada generasi sesudahnya serta bagi lingkungannya.
Mohon maaf bila ada perkataan yang kurang berkenan.

Wassammualaikum wr. wb

Tidak harus menunggu kaya untuk memberi

   No comments     
categories: 


• seseorang bertanya pada bill gates, adakah orang yang lebih kaya dari dirimu ?....

• bill gates menjawab hanya satu orang. bertahun-tahun yang lalu, aku pergi ke bandara new york, aku membaca surat kabar yang digelar disana. aku tertarik pada salah satu surat kabar tersebut aku ingin membelinya ternyata koinku tidak cukup.
tiba-tiba seorang pria kulit hitam memanggil saya dan mengatakan koran ini untuk anda.
aku berkata, tapi koinku tidak cukup. dia berkata tidak masalah aku memberikan anda gratis

• setelah 3 bulan, aku pergi lagi ke bandara newyork. secara kebetulan cerita itu terjadi lagi, anak yang sama memberikan koran gratis. aku bilang aku tidak bisa menerimanya
lalu ia berkata, 'aku akan memberimu keuntungan dari apa yang telah aku lakukan.'

setelah lewat 19 thn, aku sudah kaya dan aku memutuskan untuk menemukan anak itu.
aku menemukannya setelah satu setengah bulan mencarinya.
aku bertanya padanya, kau kenal aku ? dia bilang ya, kau terkenal bill gates.

aku bilang,  beberapa tahun yang lalu kau memberiku surat kabar gratis 2 kali. sekarang, aku ingin mengimbangimu. aku akan memberikan semua yang kau inginkan. pemuda kulit hitam itu menjawab,
 "anda tidak dapat mengimbangiku!"
aku bilang kenapa?  dia berkata : *"karena aku memberimu ketika aku miskin*, *sedangkan anda ingin memberi saya ketika anda kaya? jadi bagaimana kamu bisa mengimbangiku?*

bill gates bilang, kurasa pria kulit hitam itu lebih kaya dari aku,

*kita tidak harus menunggu kaya untuk memberi*
*karena  lebih berbahagia memberi dari pada menerima*...



Org yg memberi dlm kekurangan.. Lebih kaya dari pd org kaya..


*TIDAK ADA TEBU YANG KEDUA UJUNGNYA MANIS*

   No comments     
categories: 


Untuk Para Bapak :

- Kalau kamu memilih bersama wanita yang bekerja, kamu perlu menerima dia tidak bisa di rumah membersihkan rumah.
- Kalau kamu memilih bersama wanita ibu rumah tangga yang menjaga dan merawat rumah, kamu perlu menerima kalo dia tidak menghasilkan uang.
- Kalau kamu memilih bersama wanita penurut, kamu harus menerima kalo dia bergantung padamu dan tidak mandiri.
- Kalau kamu memilih bersama wanita pemberani kamu harus menerima kalo dia keras kepala dan punya pemikiran sendiri.
- Kalau kamu memilih bersama wanita cantik, kamu harus menerima kalau pengeluarannya juga banyak.
- Kalau kamu memilih bersama wanita hebat, kamu juga harus menerima kalau dia itu keras dan tak terkalahkan.

Gak ada wanita yang sempurna, itu hanya ada dalam mimpimu saja.
Jangan sering mengeluh kalo istrimu suka menghamburkan uang, atau mengeluh kalau istri orang lain pandai mengirit uang. Apa memelihara angsa dan bebek itu modalnya sama?

Lelaki jaman sekarang itu, semuanya berharap wanita lemah lembut, perhatian dan cantik, punya tubuh bagus, mandiri dan bisa mencari uang, selain itu juga menjaga rumah tangga, hormat pada orang tua, baik hati pada anggota keluargamu.

*Tapi coba, kutanyakan, kalo keinginanmu sebegitu banyak, apa kelebihanmu? Apa kamu tinggi dan tampan? Atau kamu punya tabungan tak terbatas jumlahnya? Atau kamu juga orang yang lemah lembut, perhatian, setia dan menyayangi istri?*

Kalo kamu tidak punya semua itu, jangan menuntut orang lain sempurna!