Friday, May 26, 2023

Beda tahun lahir, Beda sebutan Generasi : Proporsi Penduduk Karawang menurut generasi

 


Tahukan anda bahwa perbedaan tahun lahir maka berbeda pula sebutan generasi untuk penduduk tersebut. Berikut adalah komposisi penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan generasi :

1.       Generasi Pre Boomer : Lahir 1945 dan sebelumnya

2.       Generasi Baby Boomer : Lahir 1946-1964

3.       Generasi Gen X : Lahir 1965-1980

4.       Generasi Milenial : Lahir 1981-1996

5.       Generasi Gen Z : Lahir 1997-2012

6.       Generasi Post Gen Z : Lahir 2013 - dst

Beradasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 penduduk Kabupaten Karawang sebesar 2,44 juta jiwa bertambah 311,29 ribu jiwa dibanding sepuluh tahun yang lalu (2010).

Saat ini komposisi penduduk Karawang didominasi oleh penduduk generasi milenial yaitu sebesar 27,34 persen dari total penduduk Karawang. Disusul generasi Z sebesar 27,15 persen kemudian disusul generasi X sebesar 22,50 persen.

Menurut data BPS, dilihat dari komposisi penduduk tahun 2020, Kabupaten Karawang sudah memasuki era bonus demografi, dimana penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) mendominasi hingga 71,36 persen.

Bonus demografi memiliki dampak positif dalam sebuah ekonomi. Dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Namun bonus demografi ibarat pisau bermata dua. Apabila Pemerintah Daerah tidak bisa mengelola dengan baik maka akan menjadi bumerang.

Tantangan akan persaingan kerja semakin terbuka dan keras. Usia produktif yang mendominasi, idealnya berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Jika tidak maka dapat diprediksi mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Dan imbas dari tingginya pengangguran bisa berdampak luas di kehidupan masyarakat.

 

Warji Permana

Sensasi Menuju Puncak Sempur Karawang

 

Kali ini penulis mencoba mengulas sensasi jalan menuju Puncak Sempur. Dibilang sensasi karena memang jalan menuju lokasi wisata ini cukup membuat sport jantung bagi yang tidak biasa melepati jalan menanjak dan berliku. Untuk kendaraan roda empat dengan cc rendah agar berhati-hati harus pintar-pintar mengatur ritme kecepatan dan rem. Bagi pengendara motor agar pintar pintar mengatur keseimbangan. Mengapa demikian, karena jalan menuju Puncak Sempur terbilang terjal dan berliku. Namun demikian permukaan sepanjang jalan dari bawah sampai ke puncak sudah cukup bagus dengan lapis aspal dan beton.

Sepanjang perjalanan pemandangannya sangat bagus dan indah. Cuma hawa udaranya cukup panas apalagi dimusim kemarau. Kalau biasanya yang namanya puncak identik dengan hawa dingin tapi dipuncak sempur ini kita mendapati sensasi hawa yang lain. Pegunungan yang cantik dan hijau ini bisa membuat pikiran jadi segar kembali.



Luasnya kurang lebih 300 hektar, Puncak Sempur memiliki peranan penting sebagai wilayah kantung air bagi warga Karawang dengan mata air yang mengalir melalui sungai Cibeet dan Citarum. Keberadaan pepohonan di Puncak Sempur juga dapat menjadi wilayah resapan air yang menjaga masyarakat sekitar dari bencana banjir.

Lokasi wisata ini terletak di daerah Loji, Kabupaten Karawang. Rute yang ditempuh yaitu sekitar 1 jam dari Kota Karawang melewati jalur Badami menuju Pasar Loji. Rute menuju tempat ini cukup mudah dijangkau anda tidak perlu khawatir kesasar. Dari pasar loji ambil arah kanan menuju arah kampung wisata / curug cigentis. Kurang lebih 2 km dari pasar loji anda akan menemukan plang Waterboom Cibonteng kearah kiri. Ikuti saja jalan itu. Setelah Waterboom Cibonteng perjalanan masih lanjut ke atas sampai menuju lokasi dimaksud.

Sepanjang perjalanan kita anda akan menemukan banyak rumah makan dan tempat camping ground seperti Saung lame, Puncak Pinus Camping Ground dan lainnya. Sedangkan tempat paling atas adalah Saung Koffieu Hideung dan Ecotourism Kawasan Perhutani. Di atas Puncak Sempur motor dan mobil akan berakhir di sebuah lahan parkir yang cukup luas. Di sini terdapat sejumlah warung yang bisa dijadikan lokasi istirahat.

Ketinggiannya sekitar 712 mdpl, bagi yang suka petualangan cocok sekali dan pemandangan dari puncak ini cocok buat mengobati kepenatan habis bekerja.

Jika ingin nyaman, sudah ada penyewaan villa dengan beragam bentuk dan biaya. Untuk mereka yang berjiwa petualang, banyak yang mendirikan tenda untuk kemping di sini.

Biaya parkir Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil.



Lokasi ini sering dijadikan tempat camping ataupun acara gathering dan tentunya bagi anda yang suka berselfie di atas puncak.  Banyak muda-mudi yang datang di siang hari, lebih baik datang lebih pagi, karena udara masih segar dan pemandangan jauh lebih asri.
Soal makanan, di lokasi puncak kini sudah berdiri warung-warung kecil milik warga setempat untuk sekedar mengganjal perut para pengunjung ketika lapar. Ada pula sekelas rumah makan dan caffe seperti Saung Koffie Hideung salah satunya.

 

Warji Permana

Sunday, May 14, 2023

Kondangjaya : Desa dengan penduduk terpadat di Kecamatan Karawang Timur

 

Tahukah anda desa dengan penduduk terpadat di wilayah Kecamatan Timur?  Jawabannya adalah Desa Kondangjaya  dengan kepadatan penduduk sebesar 8.317 penduduk/km2 .  Sementara yang berstatus Kelurahan dengan penduduk terpadat adalah Kelurahan Karawang Wetan sebanyak 8.458 penduduk/km2 .

Berada pada daerah perkotaan dengan topografi secara umum berupa dataran rendah dengan ketinggian 10 – 20 meter dari permukaan laut. Kondisi iklimnya tropis dengan suhu rata-rata 34,5celcius dengan tekanan udara 0,01 milibar. Jarak ke pusat kota kurang lebih 7 km.

Kondangjaya merupakan desa dengan keunikan tersendiri. Bagaimana tidak dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir wilayah ini mengalami perubahan pesat dari sisi pertambahan penduduk dan infrastruktur. Pasar tumpah di hari tertentu, pasar tradisional, Bank, Minimarket, pertokoan bahkan sekelas mall sudah tersedia saat ini.  Fasilitas Pendidikan sudah cukup memadai. PAUD, TK/RA, SD dan SMK Negeri sudah tesedia. Fasilitas kesehatanpun demikian. Praktek dokter/bidan, Rumah Sakit bersalin bahkan Klinik sekelas rumah sakitpun sudah tersedia.

Dengan luas wilayah 2,44 km2 saat ini memiliki jumlah penduduk sebesar 20.294 jiwa. Dari jumlah tersebut bisa dikatakan hampir separuh penduduknya adalah pendatang. Sehingga tak heran saat ini Kondangjaya saat ini dipimpin oleh Kepala Desa dari kalangan perumahan. Bpk. Anja Sugiana, SE lah yang berhasil mendapatkan perolehan suara tertinggi pada pilkades Kondangjaya terakhir ini.

Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 10.427 jiwa (tahun 2021) dan penduduk perempuan sebanyak 9.867 jiwa. Rasio jenis kelamin sebesar 105. Artinya dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki. Penduduk laki-laki masih lebih banyak dibanding penduduk perempuan. Warga perumahan terdiri dari berbagai macam etnis. Sunda, Jawa, Batak dan sebagainya dengan berbagai macam karakter. Rata-rata bekerja sebagai karyawan pabrik.




Karawang memiliki Upah Minimum Kabupaten (UMK) tertinggi se-Indonesia memang menjadi daya tarik bagi para perantau. Karawang memiliki kawasan industri yang cukup besar di Asia Tenggara. Karawang memiliki nilai investasi yang cukup tinggi di sektor industri. Tetapi membawa dampak negatif yaitu biaya hidup menjadi tinggi hampir setara dengan biaya hidup di DKI Jakarta.

Dengan luas wilayah Kondangjaya yang hanya sekitar 8 persen dari keseluruhan wilayah Kecamatan Karawang Timur dan kepadatan penduduk yang cukup tinggi membawa dampak yang cukup berat. Sering terjadi kemacetan pada jam-jam tertentu. Pembangunan wilayah perumahan terus menerus di lakukan wilayah utara (Desa Bengle) sementara lebar jalan tidak mengalami perubahan jelas membawa dampak kemacetan. Pemandangan kemacetan sering terjadi di pertemuan jembatan Citra Kebun Mas. Petugas kepolisianpun sering turun tangan mengurai kemacetan.

Terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman baru. Menurut warga asli dulu yang namanya jalan citra kebun mas dan jalur jalan leuweung seureuh belum seramai sekarang. Sekarang sudah semuanya di cor dan sudah tembus ke jembatan Belendung. Sekarang sepanjang jalur ini sudah banyak berdiri perumahan.

Selain kemacetan, fenomena lain yang terjadi saat ini adalah banjir. Banjir tahun 2023 ini bisa dikatakan terparah dalam sepuluh tahun terakhir. Bahkan jika hujan turun terus menerus maka sudah di pastikan air masuk ke dalam rumah. Akibat semakin sempitnya resapan di hulu. Kesadaran dari seluruh kalangan masyarakat diperlukan dalam upaya meminimalisir dampak lingkungan dengan kerjabakti misalnya.

Sumber Data : BPS, Kecamatan Karawang Timur Dalam Angka 2022


Warji Permana

Friday, May 12, 2023

Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

 

Menghangatnya suhu politik menjelang pemilu 2024 sudah mulai terasa. Tak jarang para elit menggunakan data sebagai argumen dalam perdebatan dengan pihak lawan politik. Tak terkecuali data Badan Pusat Statistik (BPS) yang sering digunakan para elit untuk menjatuhkan lawan. Ketika data tersebut dianggap kegagalan pemerintah seperti masih tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan misalnya maka akan digunakan sebagai senjata bagi oposisi misalnya sebagai argumentasi kritik.

Disisi lain data BPS digunakan sebagai bahan kebanggaan pihak pendukung koalisi pemerintah ketika data tersebut dianggap mencerminkan keberhasilan program-program pemerintah.

Belum lama ini BPS merilis angka pertumbuhan ekonomi Ekonomi Indonesia triwulan I-2023 sebesar 5,03 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,93 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,68 persen.

Pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama tahun 2023 adalah yang tertinggi kedua di dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama tahun 2023 mengalahkan China yang selama ini jadi pemimpin pertumbuhan ekonomi global.

Laju pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini juga lebih tinggi dibanding kuartal terakhir tahun 2022. Tercatat pada kuartal IV-2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,01 persen secara yoy.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud Jumat 5 Mei 2023 mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada dalam tren positif. Tercatat sejak kuaral IV 2021, PDB RI terus tumbuh di kisaran 5 persen secara tahunan. Pertumbuhan kuat di tengah ketidakpastian global Realisasi tersebut menunjukan, perekonomian nasional masih terjaga di tengah ketidakpastian global.

Jika dilihat berdasarkan sumbernya, pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga, dengan kontribusi sebesar 2,44 persen. Pasca dicabutnya status PPKM pada pengujung tahun lalu, konsumsi rumah tangga mencatatkan pertumbuhan sebesa 4,54 persen secara yoy.

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan lapangan usahanya, sumber pertumbuhan ekonomi didominasi oleh 4 sektor utama. Keempat sektor tersebut ialah, industri pengolahan, perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta informasi dan komunikasi.

Data menunjukan, industri pengolahan menyumbang 0,92 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini. Mengekor, sektor perdagangan berkontribusi 0,64 persen, sektor transportasi dan pergudangan juga berkontribusi 0,64 persen, serta informasi dan komunikasi berkontribusi 0,46 persen.

Seluruh sumber pertumbuhan ekonomi berdasarkan lapangan usaha tumbuh positif. Namun, pertumbuhan paling tinggi dicatatkan sektor transportasi dan pergudangan, yakni sebesar 15,93 persen secara tahunan.

Pertumbuhan ekonomi memang penting tapi hanya sebagai indikator atau instrumen. Yang paling penting lagi adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, apakah kue pertumbuhan ekonomi sudah dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat secara merata. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi menjadi berkualitas.

Karena disaat yang bersamaan BPS Juga merilis angka penggangguran yang masih cukup tinggi. Dalam rilisnya tanggal 5 Mei 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran di Indonesia mencapai 7,99 juta orang per Februari 2023. Secara persentase tercatat sebesar 5,45 persen atau turun dari Februari 2022 yang sebesar 5,83 persen. Secara berturut-turut Provinsi Banten dan Jawa Barat merupakan provinsi dengan tingkat pengangguran terbuka paling tinggi secara nasional yaitu sebesar 7,97 persen dan 7,89 persen.

 

Warji Permana

Wednesday, May 10, 2023

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Triwulan 1 2023

 

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat merilis data pertumbuhan ekonomi Jawa Barat triwulan 1 2023 sebagai berikut :

Dari Sisi PDRB Lapangan Usaha

Ekonomi Jawa Barat triwulan I-2023 dibanding triwulan I-2022 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,00 persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh lapangan usaha utama yang tumbuh cukup baik pada triwulan tersebut, seperti Industri Pengolahan tumbuh 6,62 persen, perdagangan tumbuh 4,42 persen, pertanian tumbuh 2,28 persen dan konstruksi tumbuh 0,03 persen. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,19 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 7,36 persen; Real Estate sebesar 6,66 persen; dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,37 persen.

Struktur PDRB Jawa Barat menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Jawa Barat masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan kontribusi sebesar 42,53 persen; diikuti oleh Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 14,42 persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 8,50; dan Konstruksi sebesar 8,27 persen

persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Jawa Barat mencapai 73,71 persen.

 

Dari Sisi PDRB Menurut Pengeluaran

Menurut BPs Jawa Barat, Pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 terlihat pada perekonomian Jawa Barat triwulan I-2023 dibandingkan dengan triwulan I-2022 (y-on-y) dengan pertumbuhan positif sebesar 5,00 persen. Seluruh komponen tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yaitu sebesar 6,96 persen, diikuti komponen Ekspor Barang dan Jasa (ekspor luar negeri dan antar provinsi) yang tumbuh sebesar 4,95 persen dan komponen Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga (PK-RT) sebesar 4,60 persen. Di urutan berikutnya, komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumahtangga (PK-LNPRT) tumbuh sebesar 4,29 persen dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,98 persen. Sementara itu, komponen Impor Barang dan Jasa (impor luar negeri dan antar provinsi) secara y-on-y tumbuh sebesar 2,99 persen.

Struktur PDRB Jawa Barat menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Jawa Barat masih didominasi oleh komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Jawa Barat yaitu sebesar 65,47 persen, diikuti oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 51,78 persen dan komponen PMTB sebesar 24,11 persen. Share komponen PK-P dalam struktur perekonomian Jawa Barat sebesar 2,82 persen, sedangkan komponen PK-LNPRT berperan sebesar 0,60 persen. Sementara itu, komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran sebesar 45,03 persen.

Penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi (SOG) Jawa Barat triwulan I-2023 (y-on-y) berasal dari komponen PK-RT dengan kontribusi positif sebesar 2,76 persen. Selanjutnya komponen Ekspor Barang dan Jasa memberikan kontribusi sebesar 2,37 persen dan komponen PMTB memberikan kontribusi positif sebesar 0,69 persen. Sementara itu, komponen lainnya menahan pertumbuhan dengan kontribusi sebesar -0,82 persen terhadap perekonomian Jawa Barat.

 

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat

Jawa Barat Posisi Kedua Tingkat Pengangguran Tertinggi di Indonesia

 

Dalam rilisnya tanggal 5 Mei 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran di Indonesia mencapai 7,99 juta orang per Februari 2023. Secara persentase tercatat sebesar 5,45 persen atau turun dari Februari 2022 yang sebesar 5,83 persen.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud mengatakan jika dilihat secara spasial ada 10 wilayah yang tingkat penganggurannya di atas nasional

Berdasarkan data BPS, jumlah pengangguran terbanyak ada di wilayah Banten dan Jawa Barat. Sedangkan terendah ada di wilayah Sulawesi Barat dan Gorontalo masing-masing 3,04 persen dan 3,07 persen.

Untuk Banten, tingkat penganggurannya tercatat jauh di atas nasional yakni 7,97 persen. Meski turun dari Februari 2022 yang sebesar 8,53 persen, tetapi masih tetap tertinggi di Indonesia.

Bagaimana denga Jawa Barat?

Tingkat pengangguran terbuka tertinggi kedua adalah Jawa Barat sebesar 7,89 persen. Jumlah ini juga turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 8,35 persen.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. TPT hasil Sakernas Februari 2023 di Jawa Barat sebesar 7,89 persen. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar tujuh orang penganggur. Pada Februari 2023 TPT mengalami penurunan sebesar 0,46 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022 (8,35 persen).

Pada Februari 2023, TPT laki-laki sebesar 8,38 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 7,05 persen. TPT laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,74 persen poin sedangkan yang perempuan mengalami peningkatan sebesar 0,04 persen poin jika dibandingkan Februari 2022.

Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT di perkotaan (8,73 persen) jauh lebih tinggi dari TPT di daerah perdesaan (5,25 persen). TPT menurut daerah tempat tinggal mengalami penurunan jika dibandingkan Februari 2022, masing-masing sebesar 0,58 persen poin dan 0,14 persen poin.

Gambar Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (persen), Februari 2021—Februari 2023 di Jawa Barat.

 

Berikut 10 provinsi dengan angka pengangguran tertinggi di Indonesia:

1. Banten 7,97 persen

2. Jawa Barat 7,89 persen

3. Kepulauan Riau 7,61 persen

4. DKI Jakarta 7,57 persen

5. Kalimantan Timur 6,37 persen

6. Sulawesi Utara 6,19 persen

7. Maluku 6,08 persen

8. Sumatera Barat 5,90 persen

9. Aceh 5,75 persen

10. Papua Barat 5,53 persen.

 

Sumber : Rilis Data BPS

Tuesday, April 04, 2023

Berapa Inflasi terkini Jawa Barat?

Dikutip dari laman www.bps.go.id definisi Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

            Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah Indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang dan jasa.

            Andil Inflasi adalah besarnya sumbangan setiap komoditas yang mengalami fluktuasi harga terhadap inflasi atau deflasi yang terjadi di suatu kota atau secara nasional. Besarnya nilai perubahan indeks (inflasi/deflasi) yang terjadi setiap bulan, merupakan gabungan andil dari jenis barang/jasa yang mengalami fluktuasi harga pada bulan yang bersangkutan.

Perlu diketahui tidak semua kabupaten/kota di Jawa Barat menghitung inflasi. Inflasi hanya ditung pada daerah yang statusnya kota. Ketujuh kota yang menghitung inflasi yaitu : Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Tasikmalaya.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada tujuh kota di Jawa Barat, pada Maret 2023 terjadi inflasi yoy sebesar 5,25 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,07 pada Maret 2022 menjadi 115,86 pada Maret 2023. Secara mtm mengalami deflasi sebesar 0,18 persen dan inflasi ytd sebesar 0,64 persen.

Dari 7 kota IHK di Jawa Barat, seluruhnya mengalami inflasi year on year (yoy) pada Maret 2023. Inflasi yoy terrtinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 5,51 persen dengan IHK 112,78. Inflasi yoy terendah terjadi di Sukabumi sebesar 4,90 persen dengan IHK 114,27. Kota-kota lainnya yang mengalami inflasi yoy yaitu Kota Bogor sebesar 5,29 persen dengan IHK 116,85; Kota Bandung sebesar 5,00 persen dengan IHK 114,43; Kota Cirebon sebesar 5,22 persen dengan IHK 112,20; Kota Bekasi sebesar 5,22 persen dengan IHK 116,75; Kota Depok sebesar 5,48 persen dengan IHK 116,14.

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat

Warji Permana



Sunday, April 02, 2023

Tahukah anda kabupaten penghasil beras terbesar di Jawa Barat?


Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat merilis Produksi padi di Provinsi Jawa Barat sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 9,43 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 320,15 ribu GKG (3,51 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 9,11 juta ton GKG. Produksi padi tertinggi pada 2022 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 1,50 juta ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sekitar 391,24 ribu ton GKG.


Jika dilihat menurut Subround, terjadi peningkatan produksi padi pada Subround Januari−April 2022 dan September−Desember 2022, yaitu masing-masing sebesar 276,31 ribu ton GKG (8,00 persen) dan 141,83 ribu ton GKG (5,99 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2021. Peningkatan produksi padi tersebut disumbang oleh adanya kenaikan luas panen pada Subround Januari−April 2022 dan Subround September−Desember 2022 yaitu sekitar 38,22 ribu hektare (6,33 persen) dan 27,54 ribu hektare (6,82 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, penurunan produksi padi hanya terjadi pada Subround Mei−Agustus 2022, yaitu sekitar 97,99 ribu ton GKG (2,97 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Penghitungan konversi gabah menjadi beras memerlukan angka konversi GKP ke GKG dan angka konversi GKG ke beras. Pada 2018, BPS memperbaharui kedua angka ini dengan melaksanakan Survei Konversi Gabah ke Beras di dua periode musim yang berbeda dengan basis provinsi sehingga didapatkan angka konversi untuk masing-masing provinsi.

Lalu Kabupaten manakah yang menjadi penghasil beras terbesar selama 2022 di Jawa Barat? Jawabannya adalah Indramayu. Dengan jumlah produksi beras selama 2022 sebesar 855.976,24 ton. Disusul Kabupaten Karawang di urutan kedua sebesar 708.501,30 ton. Lalu di urutan ketiga adalah Kabupaten Subang dengan jumlah produksi beras sebesar 599.877,20 ton.  Sementara itu Cianjur yang terkenal dengan berasnya yang khas berada di posisi ke empat sebesar 356.849,86 ton.

 

Warji Permana