Friday, October 07, 2016

Refleksi : IKHLAS DAN REZEKI

   No comments     
categories: 
IKHLAS :

Ikhlas itu menentukan diterima atau tidak diterimanya aktivitas kita sebagai ibadah,
Karenanya pastikan ia senantiasa menyertai setiap aktivitas kita

🔸Ikhlas itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.
🔸 Ikhlas itu… Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.
🔸 Ikhlas itu… Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.
🔸 Ikhlas itu… Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.
🔸 Ikhlas itu… Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.
🔸 Ikhlas itu… ketika kau lebih mempertanyakan apa amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu.
🔸 Ikhlas itu.. ketika ketersinggungan pribadi tak membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan.
🔸 Ikhlas itu… ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.
🔸 Ikhlas itu… ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika ketinggalan mendorongmu mempercepat kecepatan.
🔸 Ikhlas itu… ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.
🔸 Ikhlas itu… ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan
jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.
🔸 Ikhlas itu…. Gampang diucapkan, sulit diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan….
🔸 Ikhlas itu... Seperti surat Al Ikhlas.. Tak ada kata ikhlas di dalamnya...

REZEKI :

Adalah 3D yang bisa menghalangi rezeki dan menutupi potensi. Bahkan juga bisa merusak kesehatan. Ya, merusak kesehatan. Apa saja 3D itu? Dengki, Dongkol, Dendam.

Sebaliknya, lapang hati dan memaafkan, seperti dilansir Mayo Clinic dan Telegraph, terbukti menyehatkan. Manfaatnya, antara lain, terhindar dari penyakit tekanan darah tinggi. Benarkah sampai seperti itu? Ya, benar.

Para peneliti dari University of California, San Diego, menemukan bahwa orang-orang yang mampu mengelola amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah.

Sekiranya kita sadar bahwa dendam itu berdampak buruk terhadap rezeki dan kesehatan kita, tentulah kita akan membuang jauh-jauh sikap negatif ini. Kita pun semakin berhati-hati karena dendam ternyata juga memberangus alias membuat hangus amal-amal. Ngeri.

Kesimpulannya, kalau lapang hati, akan lapang rezeki. Kalau sempit hati, akan sempit rezeki. Pilih mana? Saya yakin Anda akan menjatuhkan pilihan pada sikap yang memberdayakan masa depan Anda.

Refleksi : Disiplin Waktu

   No comments     
categories: 

🔷 Bila "Shubuh" utuh,
🔷 Pagi pun tumbuh,
🔷 Hati terasa teduh,
🔷 Pribadi  tdk angkuh,
🔷 Keluarga tdk keruh,
🔷 Maka damai berlabuh..

🔷 Bila "Dhuhur" teratur,
🔷 Diri jadi jujur,
🔷 Hati tdk kufur,
🔷 Jiwa selalu bersyukur,
🔷 Amal ibadah tdk udzur,
🔷 Keluarga akur,
🔷 Maka Pribadi jadi makmur..

🔷 Bila "Ashar" kelar,
🔷 Jiwa jadi sabar,
🔷 Raga jadi tegar,
🔷 Senyum pun menyebar,
🔷 InsyaAllah rezeki lancar...

🔷 Bila "Maghrib" tertib,
🔷 Ngaji menjadi wajib,
🔷 Wirid jadi karib,
🔷 Jauh dari aib,
🔷 InsyaAllah syafaat tdk raib...

🔷 Bila "Isya" terjaga,
🔷 Malam bercahaya,
🔷 Hati damai sejahtera,
🔷 InsyaAllah hidup pun bahagia.

Refleksi : 🌷UNGKAPAN MEMPESONA PENUH FAIDAH🌷

   No comments     
categories: 

إذا لم تعرف عنوان رزقك..
فلا تخف..
لأن رزقك يعرف عنوانك..
فإذا لم تصل إليه..
فهو حتما سيصل إليك.

🌷Apabila kau tidak tahu di mana alamat rezekimu...
Tidak usah khawatir...
Karena sesungguhnya rezekimu tahu dimana alamatmu berada...
Apabila kamu sendiri belum sampai ...
(Yakinlah) bahwa rezekimu tsb pasti akan sampai padamu...

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
إذا قابلنا الإساءة بالإساءة.. فمتى ستنتهي الإساءة؟!
قال تعالى: "فمن عفا وأصلح فأجره على الله"

🌷Apabila kita membalas keburukan dengan keburukan juga, lantas sampai kapan keburukan ini akan berakhir?!

Allah Ta'âlâ berfirman :
💎 " Maka barang siapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah."

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
عندما نتأخر عن الدوام ندخل برأس منكوس وكلام مهموس حياء من المدير.. فهل نشعر بنفس هذا الشعور عندما نتأخر في الصلاة ونقف بين يدي الله؟!

🌷Saat kita terlambat masuk kantor, maka kita masuk dengan kepala tertunduk dan dengan ucapan yang lirih lantaran merasa malu dengan sang bos...
Namun, apakah kita juga merasakan hal yang sama saat kita terlambat melaksanakan sholat sedangkan kita berada di hadapan Allah?!

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
لاتحسد أحدا بنعمة فأنت لاتعلم ماذا أخذ الله منه.. ولاتحزن بمصيبة فأنت لاتعلم ماذا سيعطيك الله عليها "إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب"

🌷Janganlah kamu merasa iri terhadap seseorang atas kenikmatan yang dimilikinya, sedangkan kamu tidak tahu apa yang diambil oleh Allah dari dirinya...
Janganlah kamu merasa sedih atas musibah yang menimpa sedangkan kamu tidak mengetahui apa yang akan Allâh berikan padamu sebagai ganti atas musibah tsb.

Allah Ta'âlâ berfirman :
💎 "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
‏حكمتين من أروع ما وصلني اليوم :
حكمة يابانيةُِ :
ليس كل سقوط نهاية  فسقوط المطر أجمل بدايةُ

🌷Dua hikmah terindah yang sampai padaku hari ini :
Yaitu, hikmah negeri Jepang
"Tidaklah setiap yang jatuh itu adalah akhir segala sesuatu... Karena jatuhnya hujan itu adalah permulaan terindah..."

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
يقول حكيم يوناني:
كنت ابكي لأنني أمشي بدون حذاء
ولكنني توقفت عَنَ البكاء عندما رأيت رجلاََ بلا قدمين..
دائما الحمدلله علىَ كل حال ''

🌷Seorang pujangga Yunani berkata :
Suatu ketika saya menangis karena saya pernah berjalan tanpa alas kaki
Namun tangisan saya langsung berhenti saat kulihat ada seorang tidak memiliki kaki...
Segala puji senantiasa hanya milik Allâh atas segala hal...

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
يوماً ما ستكتشف:
"أن حزنك حماك من النار
  وصبرك أدخلك الجنة"

🌷Ada satu hari yang kan kau dapati :
Bahwa kesedihanmu yang mencegahmu dari neraka
Dan kesabaranmu yang memasukkanmu ke surga...

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
إذا لم تتصدق بفلوسك
تصدق بضروسك!!
يعني " ابتسم "  

🌷Apabila engkau tidak mampu bersedekah dengan uangmu
Maka bersedekahlah dengan "geraham" mu...
Yaitu, tersenyumlah ❗

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
من عجائب الإنسان أنه يستفز من سماع (النصيحه) و ينصت لسماع (الفضيحه).

🌷Diantara keanehan manusia adalah, mereka ribut (tidak mau diam) saat mendengarkan nasehat, namun diam (mendengarkan) saat mendengarkan isu/berita buruk...

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
- لا تتوقع من نهاية اليوم إلاَّ الرِّضَا وسترضى..
استعن بالكريم
استعنْ بالرحيم
استعن بالعظيم

🌷Janganlah berharap sampai hari ini berakhir kecuali dengan keridhaan dan diridhai...
Maka mohonlah pertolongan kepada Yang Maha Mulia
Mohonlah pertolongan kepada Yang Maha Pemurah
Mohonlah pertolongan kepada Yang Maha Agung

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
•لا تدع الناس لايعرفون  عنك سوى سعادتك !
» ولا يرون منك إلا ابتسامتك .

🌷Janganlah kau mengacuhkan manusia yang tidaklah mengetahui tentang dirimu melainkan hanya kebahagiaanmu...
Yang tidaklah melihat dirimu kecuali hanya senyummu...

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
•إن ضاقت عليك أمورك!
    » ففي القرآن جنتك .
• إن آلمتك وحدتك !
    » فإلى السماء دعوتك .
• إن سألوك عن أخبارك !
    » فاحمد الله و ابتسم .‏‏‏

🌷Apabila urusanmu semakin sulit
Maka (ketahuilah) bahwa di dalam Al-Qur'ân ada surgamu...
Apabila kau mengeluhkan kesendirianmu
Maka panjatkan doamu (dalam kesendirian) ke atas langit...
Apabila mereka bertanya tentang keadaan dirimu
Maka bersyukurlah kepada Allâh Dan tersenyumlah

⛳⛳⛳⛳⛳

Refleksi : MENATA RUANG DI HATI KITA

   No comments     
categories: 

📝 Oleh : Ustadz Umar Hidayat M.Ag

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
💦Kita kalah oleh Masalah bukan karena tidak mampu bertahan atau melawannya, namun karena kita tidak mampu mengelola diri kita.

🍂Hari-hari ini, kita mendapati diri ini sudah teramat jauh dari garis agama. Kejujuran hilang karena telah diganti dengan kepentingan sesaat. Kita lebih mudah tersenyum kala ada orang lain masuk ke dalam kelompok kita sembari mengutuk kelompok lain tanpa alasan.

🍂Kita juga lebih mudah memicingkan mata sambil mengikutkan hati untuk curiga kepada orang lain yang berbeda pendapat dengan kelompok kita. Di saat yang sama, ada suadara kita yang tidak lagi mensucikan agama ini demi sesuap nasi atau demi sejumlah “kursi”.

🍂Juga ada yang berani menganggap agama ini harus diluruskan demi mendapatkan sanjungan dari sesama manusia, bahkan ada yang sangat lancang dan menghardik Tuhan atas nama kecerdasan akal. Na’udzubillah.

💦Sesungguhnya pemenang kehidupan adalah adalah tetap semangat meski kelelahan senantiasa hadir dalam kehidupan kita.

💦Tetap tegar dalam setiap ujian yang menyapa. Tetap teguh meski godaan tak henti menyesakan dada. Kenyataannya, terlampau banyak kisah hidup yang memilukan bermula dari cara kita yang salah dalam menata hati.

💦Oleh karena itu, menata hati adalah cara kita dalam menyiasati kehidupan. Menyiasati berbagai kondisi kehidupan agar tetap dalam keadaan lebih baik. Dan kunci dalam menata hati adalah iman dan positif thinking.

💦Maka sudah saatnya kita bertanya pada hati kita masing-masing.
"Di bagian mana dalam kehidupan ini, dalam kesibukan yang melelahkan; dalam hari-hari yang penuh langkah perjuangan; dalam pergolakan cinta dan benci; dalam kesunyian dan keramaian; di antara gembira dan sedih; di antara ketenangan dan kegelisahan; di antara ritme keagamaan dan keduniaan; di antara berbagai lintasan ujian dan harapan; di antara kearifan melihat zaman; di antara tugas dan amanat menjalankan jabatan, saatnya bertanya, di mana hati ini kita posisikan?"

💦Sebagus dan seindah apa pun bentuk manusia, hanya akan membawa kehinaan bila tidak disertai dengan keindahan hati yang dihiasi iman dan amal shalih.

💦Jadi, penentu baik dan buruknya amalan seseorang amat bergantung kepada hati. Seperti yang digambarkan baginda Rasulullah Saw, “Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh ini ada segumpal daging. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati.” (H.r. Bukhari Muslim)

💦Dengan menata hati, berarti kita tengah menata kehidupan ini. Hati menjadi penentu atas segala keputusan yang kita ambil karena di sanalah niat terletak. Banyak orang yang ingin mengubah hidupnya, tetapi hanya tinggal keinginan. Berhenti pada kata ingin saja. Tidak pernah sukses karena orang sukses adalah mereka yang selalu berbuat. Kalau kita ingin mengubah hidup kita menjadi lebih dari yang kita impikan, kita harus mengubah tindakan kita sampai menjadi kebiasaan.

Refleksi : Berfikir Positif

   No comments     
categories: 

  • Jika Anda benar, maka Anda tidak perlu marah. Dan jika Anda salah, maka Anda tidak layak marah
  • Sabar dengan Keluarga, itu namanya Cinta. Sabar dengan Orang Lain, itu namanya Respect.
  • Sabar dengan Diri Sendiri, itulah Kepercayaan Diri.
  • Jangan berpikir terlalu Keras mengenai masa lalu, hal itu membawa Air Mata. Jangan pula berpikir terlalu banyak mengenai masa depan, hal itu membawa Ketakutan. Hiduplah saat ini dgn senyuman, hal itu akan membawa Bahagia
  • Setiap Cobaan dalam hidup kita, bisa membuat kita lebih terpuruk atau lebih baik. Setiap masalah datang untuk membuat kita lebih berprestasi, atau hancur sama sekali. Pilihan ada di tangan kita, untuk menjadi seorang Pecundang atau Pemenang..
  • Temukan hati yang indah & tulus, bukan wajah yang Rupawan atau Menawan
  •  Hal-hal yang Indah tidak Selalu Baik, namun.... Hal-hal yang Baik Selalu Indah........ Selamat Sore,.. Selamat Menikmati Liburan Dengan Keluarga

Thursday, October 06, 2016

Refleksi : Berbenah Diri

   No comments     
categories: 
       
       Salah satu kenikmatan yang kita dapat dari bercerita dengan sudut pandang korban adalah simpati. Orang-orang akan mendengarkan kita, menyatakan simpati.
Kita juga mendapat kenikmatan dengan merasa yakin bahwa kita adalah pihak yang benar, dan pihak lain adalah pihak yang salah. Siapa yang bersimpati pada kita? Siapa yang setuju bahwa kita ada di pihak yang benar? Mereka adalah orang-orang seperti kita juga, yaitu orang-orang yang menyukai sudut pandang korban. Dan akhirnya sampai pada suatu titik nyaman yaitu kebiasaan.
       Kata Steven Covey,”Kalau kamu melihat semua masalah sumbernya ada di luar dirimu, maka kamu adalah orang yang paling bermasalah.”
Maka hal pertama yang harus kita ubah adalah cara kita melihat sesuatu. Ketimbang menjadi reaktif, menganggap diri kita adalah produk dari berbagai situasi di sekitar kita, Covey menyarankan sikap proaktif. Orang proaktif memilih sikap yang dia ambil sebagai respons terhadap situasi yang dia hadapi, berdasarkan nilai yang dia anut. Ia mengendalikan situasi, bukan dikendalikan situasi.
Pernahkah kita mengalami kejadian di mana kita merasa dirugikan oleh orang atau situasi?. Artinya kita sering menjadi korban situasi atau tindakan orang lain. Kita semua pasti pernah mengalami. Apapun alasannya kita lebih menyenangi versi korban atau posisi pihak teraniaya, dan jarang bercerita dengan versi bertanggung jawab. Kenapa? Karena kita menuai banyak kenikmatan dari cerita versi itu.

Monday, September 19, 2016

Profil Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang

   No comments     
categories: 

A. Geografi dan Iklim

       Secara geografis Kecamatan Banyusari berada di dataran rendah dengan rata-rata ketinggian 13-14 m dari permukaan air laut. Secara administratif, Kecamatan Banyusari  terletak di wilayah timur dari pemerintahan Kabupaten Karawang. Di sebelah Utara Kecamatan Banyusari berbatasan dengan Kecamatan Cilamaya Wetan dan Cilamaya Kulon, di sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Jatisari, di sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lemahabang.
      Luas wilayah Kecamatan Banyusari adalah 47,56 km² atau 2,7 persen dari luas wilayah Kabupaten Karawang, seluruhnya berupa dataran dan sebagian besar merupakan areal persawahan.
Jarak Kecamatan Banyusari ke Ibu Kota Kabupaten ± 50 Km. Posisi Kantor Kecamatan Banyusari terletak di Desa Gembongan.
Letak astronomis Kecamatan Banyusari berada pada 06.306 O LS dan 107.538 O BT.    


      Adapun dampak perubahan iklim juga sangat terasa di Kecamatan Banyusari, rata-rata curah hujan tahun 2015 sekitar 167 mm/ bulan. Bulan Januari, Pebruari dan Desember merupakan bulan paling basah dengan rata-rata curah hujan masing-masing sebesar 510 mm, 221 mm dan 213 mm dengan jumlah hari hujan berturut-turut sebanyak 26, 15 dan 9 hari. Sedangkan yang terkering adalah bulan Juni, Agustus, September dan Oktober tanpa turun hujan sama sekali.

B. Pemerintahan

Kecamatan Banyusari merupakan pemekaran dari Kecamatan Jatisari dan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2003 yaitu tentang Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 2003 oleh Bupati Karawang. Kecamatan Banyusari terdiri dari 12 Desa, yaitu Pamekaran, Cicinde Selatan, Cicinde Utara, Jayamukti, Gempol Kolot, Gempol, Gembongan, Mekarasih, Banyuasih, Talunjaya, Tanjung dan Kutaraharja.
Sebagian besar pendidikan tertinggi yang ditamatkan Kepala Desa dan Aparatur adalah SMA/Sederajat.
            Jumlah satuan pemerintahan terkecil di Kecamatan Banyusari berdasarkan satuan lingkungan setempat terdiri dari 38 Dusun, 76 Rukun Warga (RW) dan 216 Rukun Tetangga (RT).
            Sarana keamanan lingkungan terdiri dari 1 pos polisi dan 73 pos kamling, terdapat petugas Satgas/Hansip,  Babinkamtibmas Polri dan Pembina Desa (TNI AD) di setiap desanya.
Jika dilihat dari komposisi aparatur setingkat kaur, terdapat 10 orang aparatur berjenis kelamin perempuan dari total 84 aparatur atau sekitar 12 persen total aparatur. Hal ini menunjukan bahwa perempuan sudah memegang peranan penting dalam administrasi pemerintahan desa.

C. Kependudukan

Kepadatan penduduk menunjukkan persebaran penduduk di suatu daerah tertentu. Pada tahun 2015, kepadatan penduduk Kecamatan Banyusari adalah 1.182 jiwa per km2 artinya rata-rata terdapat penduduk sebanyak 1.182 orang dalam setiap km2. Masih lebih rendah dari rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Karawang Keseluruhan yang mencapai 1.282 jiwa per km2.
Persebaran penduduk terbesar berada di desa Gempol sebanyak 2.032 jiwa per Km2. Sedangkan jumlah persebaran penduduk terkecil berada di desa Banyuasih sebanyak 587 jiwa per Km2.

D. Pendidikan

       Di Kecamatan Banyusari, fasilitas pendidikan yang tersedia untuk tingkat Sekolah Dasar berjumlah 21 SD Negeri dan 16 MI. Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri berjumlah 2 sekolah dan Sekolah Menengah Kejuruan berjumlah 1 Sekolah.

E. Kesehatan

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka secara langsung atau tidak langsung akan terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat.
Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Jumlah Puskesmas di Kecamatan Banyusari sebanyak 2 buah Puskesmas terletak di Desa Gempol dan Cicinde Utara.


F. Pertanian

Pertanian tanaman pangan memiliki kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian masyarakat di kecamatan Banyusari. Hal ini terlihat dengan luasnya tanah sawah yang mencapai 80,19 % dari luas wilayah keseluruhan di Kecamatan Banyusari.
Luas lahan sawah di kecamatan Banyusari adalah 38.14 Km2 yang seluruhnya menggunakan irigasi teknis. Luas tanam seluruhnya pada tahun 2015 adalah 5.820 hektar. Dengan luas lahan sawah tersebut produksi padi sawah pada tahun 2015 menjadi primadona utama perekonomian masyarakat.

G. Perekonomian dan Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi.

Sebagian besar warga Kecamatan Banyusari bekerja  di sektor pertanian dan perdagangan. Ada beberapa desa yang menjadi sentra pengolah ikan pindang, seperti  Desa Cicinde Selatan, Cicinde Utara dan Jayamukti. Industri Mikro Kecil lainnya adalah Industri Furniture yang terdapat di Dusun Bangsasuta Desa Cicinde Selatan.

H. Keagamaan

Di Kecamatan Banyusari  mayoritas penduduknya menganut agama Islam yang jumlahnya mencapai 56.210 jiwa atau sebesar 99,96 dan sisanya menganut agama lain.
Sebagai Kecamatan dengan penduduk mayoritas beragama Islam maka tidak heran jika banyak terdapat masjid atau musholla. Di Kecamatan Banyusari terdapat 45 Masjid dan 187 Surau / Musholla.

Warji Permana
***********
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang

Tuesday, March 13, 2012

Sejarah Candi Jiwa Batujaya

   No comments     
categories: 





Situs Batujaya secara administratif terletak di dua wilayah desa, yaitu Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kawasan Batujaya mencakup wilayah yang cukup luas yaitu sekitar 5 km2, terbentang pada koordinat 06°02’52,10” - 06°03’34,17” Lintang Selatan dan 107°09’01,00” - 107°09’05,91” Bujur Timur. Situs ini terletak di tengah-tengah daerah persawahan dan sebagian di dekat permukiman penduduk dan tidak berada jauh dari garis pantai utara Jawa Barat (Ujung Karawang). Batujaya kurang lebih terletak enam kilometer dari pesisir utara dan sekitar 500 meter di utara Citarum. Keberadaan sungai ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keadaan situs sekarang karen tanah di daerah ini tidak pernah kering sepanjang tahun, baik pada musim kemarau atau pun pada musim hujan.
Situs Batujaya terletak di lokasi yang relatif berdekatan dengan Situs Cibuaya (sekitar 15 km di arah timur laut) yang merupakan peninggalan bangunan Hindu dan situs temuan pra-Hindu "kebudayaan Buni" yang diperkirakan berasal dari masa abad pertama Masehi.
Lokasi candi ini dahulu merupakan danau dan candi dibangun di tepi danau. Danau ini terbentuk akibat beralihnya sungai Citaruum dari arah Utara ke Barat Laut. Hal ini juga di tandakan dengan nama desa yang ada yaitu Segaran yang berarti Laut atau badan air seperi danau dalam bahasa Sangsekerta dan Telaga Jaya.
Situs Batujaya pertama kali diteliti oleh tim arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia (sekarang disebut Fakultas Ilmu Budaya UI) pada tahun 1984 berdasarkan laporan adanya penemuan benda-benda purbakala di sekitar gundukan-gundukan tanah di tengah-tengah sawah. Gundukan-gundukan ini oleh penduduk setempat disebut sebagai onur atau unur dan dikeramatkan oleh warga sekitar. Semenjak awal penelitian dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2006 telah ditemukan 31 tapak situs sisa-sisa bangunan. Penamaan tapak-tapak itu mengikuti nama desa tempat suatu tapak berlokasi, seperti Segaran 1, Segaran 2, Telagajaya 1, dan seterusnya.
Sampai pada penelitian tahun 2000 baru 11 buah candi yang diteliti (ekskavasi) dan sampai saat ini masih banyak pertanyaan yang belum terungkap secara pasti mengenai kronologi, sifat keagamaan, bentuk, dan pola percandiannya. Meskipun begitu, dua candi di Situs Batujaya (Batujaya 1 atau Candi Jiwa, dan Batujaya 5 atau Candi Blandongan) telah dipugar dan sedang dipugar.
Dari segi kualitas, candi di situs Batujaya tidaklah utuh secara umum sebagaimana layaknya sebagian besar bangunan candi. Bangunan-bangunan candi tersebut ditemukan hanya di bagian kaki atau dasar bangunan, kecuali sisa bangunan di situs Candi Blandongan. Candi-candi yang sebagian besar masih berada di dalam tanah berbentuk gundukan bukit (juga disebut sebagai unur dalam bahasa Sunda dan bahasa Jawa). Ternyata candi-candi ini tidak memperlihatkan ukuran atau ketinggian bangunan yang sama.
Candi yang ditemukan di situs ini seperti candi Jiwa, struktur bagian atasnya menunjukkan bentuk seperti bunga padma (bunga teratai). Pada bagian tengahnya terdapat denah struktur melingkar yang sepertinya adalah bekas stupa atau lapik patung Buddha. Pada candi ini tidak ditemukan tangga, sehingga wujudnya mirip dengan stupa atau arca Buddha di atas bunga teratai yang sedang berbunga mekar dan terapung di atas air. Bentuk seperti ini adalah unik dan belum pernah ditemukan di Indonesia. Bangunan candi Jiwa tidak terbuat dari batu, namun dari lempengan-lempengan batu bata.
Menurut keterangan penduduk setempat kata jiwa berasal dari sifat unur (gundukan tanah yang mengandung candi) yang dianggap mempunyai "jiwa". Karena beberapa kali kambing diikat diatasnya mati. Sehingga tidak ada hubungan dengan Dewa Syiwa.
Kata "jiwa" sangat dekat dengan nama salahsatu nama dewa dalam agaman Hindu yaitu Dewa Syiwa. Perubahan dari "syiwa" menjadi "jiwa" bisa terjadi karena perjalanan waktu, atau karena aksen Sunda. Barangkali kedekatan kata syiwa dan jiwa bisa dijadikan salah satu objek penelitian meskipun agak aneh jika data yang telah didapat bahwa candi Jiwa lebih kepada Budha daripada Hindu. Di Budha tidak ada dewa Syiwa.
Berdasarkan analisis radiometri Carbon 14 pada artefak-artefak peninggalan di candi Blandongan, salah satu situs percandian Batujaya, diketahui bahwa kronologi paling tua berasal dari abad ke-2 Masehi dan yang paling muda berasal dari abad ke-12.
Di samping pertanggalan absolut di atas ini, pertanggalan relatif berdasarkan bentuk paleografi tulisan beberapa prasasti yang ditemukan di situs ini dan cara analogi dan tipologi temuan-temuan arkeologi lainnya seperti keramik Cina, gerabah, votive tablet, lepa (pleister), hiasan dan arca-arca stucco dan bangunan bata banyak membantu.
Berbagai artifak yang di temukan di kompleks percandian tersebut di antaranya adalah berbagai jenis Keramik, Tablet / Materai bergambar relief Budha, Prasasti terakota berisi mantram Budha dsb. Bahkan pada tahun 2005 yang oleh Puslitbang Tinggalan arkeologis di Batujaya hingga tahun 2000 telah ditemukan 24 situs tersebar di Desa Segaran dan Telagajaya. Di Desa Segaran ditemukan 13 situs dan di Telagajaya 11 situs. Dari ke-24 situs ini terdapat beberapa situs yang telah diekskavasi dan menampakkan sisa bangunan candi. Gundukan tanah yang di dalamnya berisi reruntuhan bata-bata kuno masyarakat menyebutnya dengan istilah ‘unur’. Situs tersebut antara lain Segaran I (SEG I atau Unur Jiwa), Segaran III (SEG III atau Unur Damar), Segaran IV (SEG IV), Segaran V (SEG V atau Unur Blandongan), Segaran IX (SEG IX atau Situs Kolam), Telagajaya I (TLJ I atau Unur Serut), Telagajaya V (TLJ V atau Unur Asem), dan Telagajaya VIII (TLJ VIII).
Unur Jiwa telah berhasil diekskavasi semuanya dan pemugaran dimulai sejak tahun 1997 hingga 2004. Situs ini berada pada koordinat 06° 03' 427" Lintang Selatan dan 107° 09' 287" Bujur Timur. Bangunan candi yang ada tinggal bagian kaki dan sedikit bagian atas sisa tubuh candi. Bangunan candi berdenah bujursangkar berukuran 19x19 m. Tinggi bagian yang tersisa 4,7 m. Orientasi bangunan ke arah tenggara – baratlaut. Karena tidak ditemukan adanya tangga atau pintu masuk maka arah hadapnya tidak diketahui. Di bagian atas bangunan terdapat susunan bata yang membentuk bujur sangkar dan susunan bata yang melingkar konsentris membentuk menyerupai kelopak bunga teratai.
Bangunan di Unur Jiwa ini sekarang sudah selesai dipugar. Pada papan nama yang terdapat di lokasi itu disebut dengan nama Candi Jiwa. Dengan selesainya pemugaran tampak bahwa profil kaki terdiri pelipit rata (patta), pelipit penyangga (uttara), dan pelipit setengah lingkaran (kumuda). Sambungan bata pada bagian kaki menunjukkan penggunaan lapisan perekat tipis berwarna putih. Lapisan ini biasa disebut dengan stuco.     
Pada permukaan bata juga ada yang masih menyisakan lapisan stuco. Berdasarkan jejak seperti itu diperkirakan bahwa dinding bangunan dahulu ditutup dengan lapisan stuco.
Di bagian atas terdapat struktur bata melingkar berdiameter sekitar 6 m. Bagian ini mungkin merupakan dasar stupa atau lapik suatu teras. Bagian yang menakjubkan juga terdapat di permukaan atas, yaitu pada sisi-sisinya dibuat bergelombang sehingga memunculkan kesan kelopak bunga teratai yang sedang mekar.
Di Unur Damar (SEG III) terdapat sisa bangunan berupa bagian kaki candi berdenah empat persegi panjang berukuran 20 X 15 m. Pada sisi barat laut terdapat bagian tangga yang kondisinya sudah melesak. Di situs SEG IV juga terdapat sisa bangunan berdenah bujur sangkar berukuran 6,5 X 6,5 m dengan tinggi yang tersisa 1 m. Di bagian sisi tenggara terdapat struktur yang menjorok ke luar seperti sisa bagian tangga.
Unur Blandongan (SEG VI) merupakan unur yang luasnya relatif sama dengan Unur Jiwa. Situs ini berada pada koordinat 06° 03' 351" Lintang Selatan dan 107°  09' 203" Bujur Timur. Di Unur Blandongan terdapat bangunan candi berdenah bujur sangkar dengan ukuran 25 X 25 m. Pada keempat sisinya terdapat anak tangga. Bagian bawah bangunan terdapat bagian selasar (lorong) yang memisahkan dinding selasar dengan badan bangunan yang berlapik. Lapik bangunan berukuran 12 X 12 m. Pada bagian lapik ini terdapat badan bangunan berukuran 10 X 10 m. Ekskavasi di situs ini menemukan sejumlah tablet yang bergambar relief Buddha. Sebagian di antaranya ada yang bertulisan dengan huruf Pallawa. Selain itu juga ditemukan beberapa batu bergores. Unur Blandongan sekarang dalam tahap renovasi.
Bangunan yang tampak di situs SEG IX berupa bangunan kolam berdenah empat persegi panjang dengan ukuran 7,35 X 10,55 m. Ketebalan dinding rata-rata 1,7 m m kecuali dinding sisi timur laut dengan ketebalan lebih dari 4 m. Kedalaman kolam belum diketahui.
Unur Serut (TLJ I) berada pada koordinat 06° 03' 359" Lintang Selatan dan 107° 09' 052" Bujur Timur. Di situs ini terdapat empat bangunan. Bangunan TLJ IA belum seluruhnya terungkap. Bangunan ini berupa kaki candi dengan ukuran panjang yang sudah digali 22 m dan lebar 10 m. Bangunan TLJ IB sudah sangat rusak. Dari sisa yang ada diperkirakan berdenah bujur sangkar dengan panjang sisi-sisinya 8,5 m. Bangunan TLJ IC berdenah empat persegi dengan panjang sisi 6 m. Pada sisi timur laut terdapat tangga. Bangunan ini dilepa dan dihiasi ornamen yang terbuat dari bahan semen kapur (stucco). beberapa hiasan berupa kepala arca manusia dan binatang dari bahan stucco juga ditemukan dalam runtuhan di bagian luar kaki bangunan candi. Halaman di sekitar bangunan kemungkinan pernah mengalami pengurugan. Permukaan halaman kemudian ditutup dengan lapisan plester dari bahan stucco. Bangunan TLJ ID merupakan kolam. Struktur yang masih tersisa berupa tembok memanjang yang menyiku di dasar kolam.
Bangunan di situs TLJ V (Unur Asem) berdenah bujur sangkar berukuran 10 X 10 m. Candi ini dilengkapi dua tangga berada di sisi tenggara dan timur laut. Tangga yang berada di sisi tenggara dibangun lebih kemudian dari tangga yang berada di sisi timur laut. Di bagian atas sisa bangunan nampak susunan bata yang berdenah lingkaran konsentris.
Ekskavasi di situs TLJ VIII telah menampakkan sisa bagian kaki candi berdenah empat persegi panjang dengan ukuran panjang 6 m dan lebar 4 m. Pada sisi timur laut dilengkapi tangga. Di bagian tengah bangunan ini terdapat sumuran dengan ukuran 1,80 X 1,75 m.
Berdasarkan bentuk bangunan dan beberapa tinggalan arkeologik yang ada dapat dipastikan bahwa bangunan candi di kawasan Batujaya berlatarkan pada Buddha. Kawasan situs Batujaya diperkirakan berkaitan dengan Kerajaan Tarumanegara. Analisis terhadap C14 menunjukkan umur tertua dari abad ke-2 dan termuda dari abad ke-12. Keramik asing yang ditemukan menunjukkan keramik yang diproduksi dari abad ke-9 – 14 M.
Beberapa runtuhan bangunan candi tersebut sekarang dalam pemugaran. Candi Jiwa merupakan yang pertama kali selesai dipugar. Pada saat ini yang dalam proses pemugaran adalah Candi Blandongan. Beberapa candi yang lain masih dalam tahap penelitian.
Karena masing-masing candi terpisahkan sawah, maka dibangunlah jalan setapak dengan lebar 1 m yang menghubungkan antara Candi Jiwa dan Blandongan. Untuk ke candi yang lain bisa melewati jalan pematang sawah.


Warji Permana
Sumber : Dinas Penerangan dan Pariwisata Kab. Karawang dan Literatur Lainnya