Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat merilis Produksi padi di Provinsi Jawa Barat sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 9,43 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 320,15 ribu GKG (3,51 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 9,11 juta ton GKG. Produksi padi tertinggi pada 2022 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 1,50 juta ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sekitar 391,24 ribu ton GKG.
Jika
dilihat menurut Subround, terjadi peningkatan produksi padi pada Subround
Januari−April 2022 dan September−Desember 2022, yaitu masing-masing sebesar
276,31 ribu ton GKG (8,00 persen) dan 141,83 ribu ton GKG (5,99 persen)
dibandingkan periode yang sama pada 2021. Peningkatan produksi padi tersebut
disumbang oleh adanya kenaikan luas panen pada Subround Januari−April 2022 dan
Subround September−Desember 2022 yaitu sekitar 38,22 ribu hektare (6,33 persen)
dan 27,54 ribu hektare (6,82 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi
lain, penurunan produksi padi hanya terjadi pada Subround Mei−Agustus 2022,
yaitu sekitar 97,99 ribu ton GKG (2,97 persen) dibandingkan periode yang sama
pada 2021.
Penghitungan
konversi gabah menjadi beras memerlukan angka konversi GKP ke GKG dan angka
konversi GKG ke beras. Pada 2018, BPS memperbaharui kedua angka ini dengan
melaksanakan Survei Konversi Gabah ke Beras di dua periode musim yang berbeda
dengan basis provinsi sehingga didapatkan angka konversi untuk masing-masing
provinsi.
Lalu
Kabupaten manakah yang menjadi penghasil beras terbesar selama 2022 di Jawa
Barat? Jawabannya adalah Indramayu. Dengan jumlah produksi beras selama 2022 sebesar
855.976,24 ton. Disusul Kabupaten Karawang di urutan kedua sebesar 708.501,30
ton. Lalu di urutan ketiga adalah Kabupaten Subang dengan jumlah produksi beras
sebesar 599.877,20 ton. Sementara itu
Cianjur yang terkenal dengan berasnya yang khas berada di posisi ke empat sebesar
356.849,86 ton.
Warji Permana
0 komentar:
Post a Comment