Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas PUPR telah berhasil merampungkan pembangunan Jembatan Rumambe. Jembatan ini merupakan penghubung dua kecamatan yaitu Kecamatan Klari dan Telukjambe Timur dimana dua kecamatan ini memiliki potensi perekonomian yang cukup bagus. Potensi sektor Industri, perdagangan dan properti misalnya sangat terlihat potensinya di kedua wilayah ini. Pembangunan jembatan ini memakan biaya sekitar 17 Miliar dari dana APBD tahun anggaran 2022.
Menurut Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas
PUPR, Chaerul, proyek pembangunan jembatan Anggadita Rumambe ini adalah salah
satu upaya yang dilakukan pemerintah Karawang dalam mewujudkan pemerataan
pembangunan serta mewujudkan konektivitas antar wilayah.
Ditandai peresmian secara langsung oleh Bupati Karawang
Cellica Nurrachadiana pada hari Kamis tanggal 29 Desember 2022. Dalam sambutannya
bupati mengatakan bahwa pembangunan jembatan ini tidak terlepas dari aspirasi
warga masyarakat karawang. Manfaatnya sangat penting karena sebagai akses jalan
penghubung antar kecamatan sebagai solusi mengurai kemacetan. Selain itu fungsinya
bukan hanya menghubungkan dua kecamatan tetapi juga rencananya akan
terintegrasi dengan stasiun kereta api. Pemda Karawang telah berkoordinasi
dengan PT KAI dan Tol Japek Selatan.
Bupati berpesan kepada seluruh warga sekitar untuk bersama sama menjaga dan merawat jembatan ini dan menjaga kebersihan sungai Citarum dengan cara tidak lagi membuang membuang sampah ke sungai Citarum.
Pemkab Karawang terus berbenah diberbagai bidang
dalam rangka mewujudkan mimpi menjadi salah satu daerah termaju di Jawa Barat. Mewujudkan Infrastruktur yang lebih merata, tumbuhnya
pusat perekonomian, pembenahan destinasi wisata merupakan upaya yang telah
dilakukan dengan tetap mempertahankan ciri khas kota lumbung padi di tengah
derasnya industrialisasi.
Pemkab Karawang harus sigap mengikuti dinamika dan
orkestra pembagungan yang dilakukan pemerintah pusat. Karena jika tidak maka dampaknya
akan dirasakan dikemudian hari. Sebagai daerah yang diapit dua kota besar
Jakarta – Bandung dan lintasan tol trans jawa tentunya menjadi tantangan
tersendiri. Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah pusat seperti proyek
kereta cepat dan ruas tol Jakarta-cikampek 2 sangat besar dampaknya bagi
kabupaten Karawang.
Gencarnya pembangunan infrastruktur baik yang
bersumber dari dana APBN maupun APBD Provinsi dan Kabupaten di wilayah Kabupaten
Karawang menjadikan sektor kontruksi masuk lima besar dalam struktur
perekonomian di Kabupaten Karawang. Menurut
data Badan Pusat Statistik (BPS), lima lapangan usaha yang memiliki andil besar
bagi struktur perekonomian di Karawang berturut-turut adalah : (1) Industri, (2) Perdagangan besar eceran
reparasi kendaraan bermotor, (3) Kontruksi, (4) Pertanian dan (5) Transportasi
& pergudangan.
Sektor industri tetap yang tertinggi dimana
kontribusinya sebesar 70,81 persen. Sementara sektor pertanian kontribusinya
hanya sebesar 3,94 persen. Tak heran jika Karawang menjadi tujuan para pencari
kerja dari luar daerah untuk bekerja di pabrik. Karawang memiliki Kawasan
industri terbesar dengan Upah Minimum Kabupaten paling tinggi se-Indonesia
yaitu sebesar Rp. Rp. 5.176.179,07 disusul Kota Bekasi sebesar Rp.
5.158.248,20.
Warji
Permana
0 komentar:
Post a Comment