Friday, February 05, 2021

Vaksinasi dan Mematuhi Prokes Kunci Pemulihan Ekonomi

    Ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen. Demikian dikatan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Suhariyanto dalam press release pertumbuhan ekonomi, 5 Februari 2021 di Jakarta.

Lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam diantaranya Transportasi dan Pergudangan sebesar 15,04 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 10,22 persen; Jasa Perusahaan sebesar 5,44 persen; Jasa Lainnya sebesar 4,10 persen; dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 3,72 persen.

Sebaliknya, beberapa lapangan usaha masih mengalami pertumbuhan positif, di antaranya; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 11,60 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 10,58 persen; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 4,94 persen; Real Estat sebesar 2,32 persen; dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 1,75 persen.

Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2020 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Industri Pengolahan sebesar 19,88 persen; diikuti oleh Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 13,70 persen; Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 12,93 persen; dan Konstruksi sebesar 10,71 persen; serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 6,44 persen. Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 63,66persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan capaian negatif ini tidak hanya dialami Indonesia tetapi beberapa negara lainnya di dunia. Mitra dagang Indonesia seperti Amerika Serikat tumbuh minus 3,5 persen, Singapura minus 5,8 persen, Korea Selatan minus 1,0 persen, Hongkong minus 6,1 persen, dan Uni Eropa minus 6,4 persen.

"Jadi betul ada tantangan tapi juga banyak data-data indikator menunjukkan perbaikan. Kita semua sepakat kelancaran program vaksinasi dan kepatuhan pada protokol kesehatan menjadi kunci penting memulihkan perekonomian," tuturnya. **

 

   Warji Permana

   Statistisi dan Pemerhati Masalah Sosial

0 komentar:

Post a Comment