Tahukah anda desa dengan penduduk terpadat di wilayah Kecamatan Timur? Jawabannya adalah Desa Kondangjaya dengan kepadatan penduduk sebesar 8.317 penduduk/km2 . Sementara yang berstatus Kelurahan dengan penduduk terpadat adalah Kelurahan Karawang Wetan sebanyak 8.458 penduduk/km2 .
Berada pada daerah
perkotaan dengan topografi secara umum berupa dataran rendah dengan
ketinggian 10 – 20 meter dari permukaan
laut. Kondisi iklimnya tropis dengan suhu rata-rata 34,50 celcius dengan tekanan udara 0,01 milibar. Jarak ke pusat kota kurang lebih 7 km.
Kondangjaya merupakan desa dengan keunikan
tersendiri. Bagaimana tidak dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir wilayah
ini mengalami perubahan pesat dari sisi pertambahan penduduk dan infrastruktur.
Pasar tumpah di hari
tertentu, pasar tradisional, Bank, Minimarket, pertokoan bahkan sekelas mall sudah
tersedia saat ini. Fasilitas Pendidikan
sudah cukup memadai. PAUD, TK/RA, SD dan SMK Negeri sudah tesedia. Fasilitas
kesehatanpun demikian. Praktek dokter/bidan, Rumah Sakit bersalin bahkan Klinik
sekelas rumah sakitpun sudah tersedia.
Dengan luas wilayah 2,44 km2 saat ini memiliki jumlah
penduduk sebesar 20.294 jiwa. Dari jumlah tersebut bisa dikatakan hampir separuh
penduduknya adalah pendatang. Sehingga tak heran saat ini Kondangjaya saat ini dipimpin
oleh Kepala Desa dari kalangan perumahan. Bpk. Anja Sugiana, SE lah yang berhasil
mendapatkan perolehan suara tertinggi pada pilkades Kondangjaya terakhir ini.
Jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 10.427 jiwa (tahun 2021) dan penduduk perempuan sebanyak 9.867 jiwa. Rasio
jenis kelamin sebesar 105. Artinya dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat
105 penduduk laki-laki. Penduduk laki-laki masih lebih banyak dibanding penduduk
perempuan. Warga perumahan terdiri dari berbagai macam etnis. Sunda, Jawa,
Batak dan sebagainya dengan berbagai macam karakter. Rata-rata bekerja sebagai
karyawan pabrik.
Karawang memiliki Upah
Minimum Kabupaten (UMK) tertinggi se-Indonesia memang menjadi daya tarik bagi
para perantau. Karawang memiliki kawasan industri yang cukup besar di Asia
Tenggara. Karawang memiliki nilai investasi yang cukup tinggi di sektor industri.
Tetapi membawa dampak negatif yaitu biaya hidup menjadi tinggi hampir setara
dengan biaya hidup di DKI Jakarta.
Dengan luas wilayah Kondangjaya
yang hanya sekitar 8 persen dari keseluruhan wilayah Kecamatan Karawang Timur dan kepadatan penduduk yang cukup
tinggi membawa dampak yang cukup berat. Sering terjadi kemacetan pada jam-jam
tertentu. Pembangunan wilayah perumahan terus menerus di lakukan wilayah utara
(Desa Bengle) sementara lebar jalan tidak mengalami perubahan jelas membawa
dampak kemacetan. Pemandangan kemacetan sering terjadi di pertemuan jembatan
Citra Kebun Mas. Petugas kepolisianpun sering turun tangan mengurai kemacetan.
Terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman baru. Menurut warga asli dulu yang namanya jalan citra kebun mas dan jalur jalan leuweung seureuh belum seramai sekarang. Sekarang sudah semuanya di cor dan sudah tembus ke jembatan Belendung. Sekarang sepanjang jalur ini sudah banyak berdiri perumahan.
Selain kemacetan, fenomena lain yang terjadi saat ini adalah banjir. Banjir tahun 2023 ini bisa dikatakan terparah dalam sepuluh tahun terakhir. Bahkan jika hujan turun terus menerus maka sudah di pastikan air masuk ke dalam rumah. Akibat semakin sempitnya resapan di hulu. Kesadaran dari seluruh kalangan masyarakat diperlukan dalam upaya meminimalisir dampak lingkungan dengan kerjabakti misalnya.
Sumber Data : BPS, Kecamatan Karawang Timur Dalam Angka 2022
0 komentar:
Post a Comment