Thursday, September 15, 2022

HARI JADI KARAWANG KE-389 : KARAWANG DALAM POTRET STATISTIK

 

Hari Jadi Karawang
Hari Jadi Karawang

Refleksi Hari Jadi Kabupaten Karawang 
ke-389

Selamat untuk kota Karawang yang pada hari ini Rabu tanggal 14 September 2022 merayakan hari jadinya yang ke-389.  

Menurut sejarah Karawang menjadi daerah berpemerintahan sendiri dimulai semenjak Karawang diduduki oleh Kesultanan Mataram, di bawah pimpinan Wiraperbangsa dari Sumedang Larang tahun 1632.

Sebagaimana dituturkan Ketua Paguyuban dan Seniman Jawa Barat Sekaligus Dewan Pakar DPRD Karawang Nace Permana sebagaimana dikutip dari DetikJabar 14 September 2022. Wedana Pertama bergelar Adipati Kertabumi III. Semenjak masa ini, sistem pertanian melalui pengairan irigasi mulai dikembangkan di Karawang dan perlahan-lahan daerah ini menjadi daerah pusat penghasil beras utama di Pulau Jawa hingga akhir abad ke-20.

Karawang, kata Nace, menjadi kabupaten dengan bupati pertama Raden Adipati Singaperbangsa bergelar Kertabumi IV yang dilantik 14 September 1633. Tanggal ini kemudian dinobatkan menjadi hari jadi Kabupaten Karawang.

Hari Jadi Karawang yang ke-389 kali ini memiliki tema Waluya, Tohaga, Raharja, yang mengartikan berbagai semboyan positif dari bahasa Sunda.

"Waluya ini, artinya adalah kesehatan, sedangkan Tohaga adalah kekuatan, dan raharja ini merupakan kesejahteraan. Dari dengan tema ini masyarakat diharapkan bisa lebih baik, sehat, kuat, serta sejahtera," imbuhnya.

Saat ini Kabupaten Karawang terus berbenah diberbagai bidang dalam rangka mewujudkan mimpi menjadi salah satu daerah termaju di Jawa Barat.

Berbagai pencapaian telah diraih pada setiap tahunnya, seperti mewujudkan  Infrastruktur yang lebih merata, tumbuhnya pusat perekonomian, pembenahan destinasi wisata dan lain-lain dengan tepat mempertahankan ciri khas kota lumbung padi di tengah derasnya industrialisasi tentunya.

               Terlebih Karawang merupakan Kabupaten yang diapit dua kota besar, Jakarta dan Bandung. Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah pusat seperti proyek kereta cepat dan ruas tol Jakarta-cikampek 2 sangat besar dampaknya bagi kabupaten Karawang. Hal ini mampu menjadikan Kabupaten Karawang menjadi salah satu magnet ekonomi bagi daerah lain di Jawa Barat.

Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan ikhtiar untuk meningkatkan taraf hidup serta memeratakan distribusi pendapatan masyarakat Kabupaten Karawang. Dua tahun setelah di terpa badai pandemi covid-19,  Karawang mulai menunjukan geliat pertumbuhan ekonomi.

Badan Pusat Ststistik (BPS) mencatat, pada tahun 2021 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Karawang tumbuh signifikan menjadi 5,85 persen di banding tahun 2020 yang -3,80 persen.

Bila ditelisik lebih dalam, selama kurun waktu 5 tahun terakhir struktur ekonomi Kabupaten Karawang didominasi oleh industry pengolahan dimana kontribusinya sebesar 70,81 persen. Sementara sektor pertanian kontribusinya hanya sebesar 3,94 persen kontribusinya bagi struktur perekonomian di Karawang. Tak heran jika Karawang menjadi tujuan para pencari kerja terutama di pabrik. Selain memiliki Kawasan industry terbesar juga faktor Upah Minimum Kabupaten paling tinggi se-Indonesia.

Hal ini terlihat dari besarnya andil lapangan usaha tersebut terhadap nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2021.

Lima lapangan usaha yang memiliki andil besar bagi struktur perekonomian di Karawang berturut-turut adalah :  Industri, Perdagangan besar eceran & reparasi kendaraan bermotor, Kontruksi, Pertanian dan Transportasi & pergudangan.

Selain itu, PDRB perkapita penduduk Kabupaten Karawang pun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Karawang mencapai 98,73 juta per tahun. Mengalami peningkatan di banding tahun 2020 yang mencapai 92,13 juta per tahun menurut harga berlaku.

Selain pembangunan ekonomi, sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Karawang pun terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. BPS mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Karawang selama dua tahun terakhir mengalami kemajuan. Dari 70,66 poin (2020) menjadi 70,94 poin (2021) dengan pertumbuhan IPM 0.40 persen.  

Harapan Lama Sekolah (HLS) mengalami peningkatan dari 12,09 tahun (2020) menjadi 12,10 tahun (2021). Rata-rata Lama Sekolah (RLS) mengalami peningkatan dari 7,77 tahun (2020) menjadi 7,78 tahun (2021). Serta Umur Harapan Hidup mengalami peningkatan dari 72,15 tahun (2020) menjadi 72,33 tahun (2021).

 

Pekerjaan Rumah

Namun di samping pencapaian tersebut Karawang masih menyisakan persoalan yaitu tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.

Pemerintahan Cellica Nuracadiana – Aep Syaepuloh memiliki  pekerjaan rumah yang cukup berat di sisa masa jabatannya, salah satunya adalah pengentasan kemiskinan. Angka kemiskinan Kabupaten Karawang tahun 2021 tercatat sebesar 8,95 persen mengalami kenaikan dibanding tahun 2020 yang sebesar 8,26 persen.

Di sisi lain angka pengangguran di Karawang juga mengalami peningkatan dari 11,52 persen di tahun 2020 menjadi 11,83 persen di tahun 2021. Cukup ironis memang dengan sebutan kota industri yang disandang saat ini.

Berbagai program dengan kucuran dana yang tidak sedikit sudah dilakukan oleh Pemerintah pusat dan daerah setiap tahunnya. Terlebih di masa pandemi dua tahun kemarin. Jaring pengaman sosial terus dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Berbagai program bantuan telah dikucurkan dalam jumlah yang cukup besar.

Tingkat kemiskinan tidak terlepas dari kemampuan penduduknya dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, dimana banyak penduduk Kabupaten Karawang yang pengeluarannya masih berada dibawah Garis Kemiskinan (GK). Besarnya batas Garis Kemiskinan dipengaruhi oleh tingkat pengeluaran dari setiap penduduk di Kabupaten Karawang.

Hal ini menjadi tugas Pemerintah untuk terus berupaya melakukan pembangunan diberbagai sektor secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Karawang. Bila saat pusat perekonomian masih terkonsentrasi pada wilayah kota saja, maka kedepan harus merata ke seluruh wilayah.

 

Di tulis di Semarang tanggal 14 September 2022

Warji Permana

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Diponegoro, lahir di Karawang

0 komentar:

Post a Comment