Hari Jadi Karawang |
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Karawang
ke-389
Selamat untuk kota Karawang yang pada hari ini Rabu
tanggal 14 September 2022 merayakan hari jadinya yang ke-389.
Menurut sejarah Karawang menjadi daerah
berpemerintahan sendiri dimulai semenjak Karawang diduduki oleh Kesultanan
Mataram, di bawah pimpinan Wiraperbangsa dari Sumedang Larang tahun 1632.
Sebagaimana dituturkan Ketua Paguyuban dan Seniman
Jawa Barat Sekaligus Dewan Pakar DPRD Karawang Nace Permana sebagaimana dikutip
dari DetikJabar 14 September 2022. Wedana Pertama bergelar Adipati Kertabumi
III. Semenjak masa ini, sistem pertanian melalui pengairan irigasi mulai
dikembangkan di Karawang dan perlahan-lahan daerah ini menjadi daerah pusat
penghasil beras utama di Pulau Jawa hingga akhir abad ke-20.
Karawang, kata Nace, menjadi kabupaten dengan
bupati pertama Raden Adipati Singaperbangsa bergelar Kertabumi IV yang dilantik
14 September 1633. Tanggal ini kemudian dinobatkan menjadi hari jadi Kabupaten
Karawang.
Hari Jadi Karawang yang ke-389 kali ini memiliki
tema Waluya, Tohaga, Raharja, yang mengartikan berbagai semboyan positif dari
bahasa Sunda.
"Waluya ini, artinya adalah kesehatan,
sedangkan Tohaga adalah kekuatan, dan raharja ini merupakan kesejahteraan. Dari
dengan tema ini masyarakat diharapkan bisa lebih baik, sehat, kuat, serta
sejahtera," imbuhnya.
Saat ini Kabupaten Karawang terus berbenah
diberbagai bidang dalam rangka mewujudkan mimpi menjadi salah satu daerah
termaju di Jawa Barat.
Berbagai pencapaian telah diraih pada setiap
tahunnya, seperti mewujudkan Infrastruktur yang lebih merata,
tumbuhnya pusat perekonomian, pembenahan destinasi wisata dan lain-lain dengan
tepat mempertahankan ciri khas kota lumbung padi di tengah derasnya industrialisasi
tentunya.
Terlebih Karawang merupakan
Kabupaten yang diapit dua kota besar, Jakarta dan Bandung. Pembangunan
infrastruktur oleh pemerintah pusat seperti proyek kereta cepat dan ruas tol Jakarta-cikampek
2 sangat besar dampaknya bagi kabupaten Karawang. Hal ini mampu menjadikan
Kabupaten Karawang menjadi salah satu magnet ekonomi bagi daerah lain di Jawa
Barat.
Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan
ikhtiar untuk meningkatkan taraf hidup serta memeratakan distribusi pendapatan
masyarakat Kabupaten Karawang. Dua tahun setelah di terpa badai pandemi
covid-19, Karawang mulai menunjukan
geliat pertumbuhan ekonomi.
Badan Pusat Ststistik (BPS) mencatat, pada tahun
2021 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Karawang tumbuh signifikan
menjadi 5,85 persen di banding tahun 2020 yang -3,80 persen.
Bila ditelisik lebih dalam, selama kurun waktu 5
tahun terakhir struktur ekonomi Kabupaten Karawang didominasi oleh industry pengolahan
dimana kontribusinya sebesar 70,81 persen. Sementara sektor pertanian
kontribusinya hanya sebesar 3,94 persen kontribusinya bagi struktur
perekonomian di Karawang. Tak heran jika Karawang menjadi tujuan para pencari kerja
terutama di pabrik. Selain memiliki Kawasan industry terbesar juga faktor Upah
Minimum Kabupaten paling tinggi se-Indonesia.
Hal ini terlihat dari besarnya andil lapangan usaha
tersebut terhadap nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2021.
Lima lapangan usaha yang memiliki andil besar bagi
struktur perekonomian di Karawang berturut-turut adalah : Industri, Perdagangan besar eceran &
reparasi kendaraan bermotor, Kontruksi, Pertanian dan Transportasi &
pergudangan.
Selain itu, PDRB perkapita penduduk Kabupaten Karawang
pun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, pendapatan perkapita penduduk
Kabupaten Karawang mencapai 98,73 juta per tahun. Mengalami peningkatan di
banding tahun 2020 yang mencapai 92,13 juta per tahun menurut harga berlaku.
Selain pembangunan ekonomi, sumber daya manusia
(SDM) Kabupaten Karawang pun terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. BPS
mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Karawang selama dua tahun
terakhir mengalami kemajuan. Dari 70,66 poin (2020) menjadi 70,94 poin (2021)
dengan pertumbuhan IPM 0.40 persen.
Harapan Lama Sekolah (HLS) mengalami peningkatan
dari 12,09 tahun (2020) menjadi 12,10 tahun (2021). Rata-rata Lama Sekolah
(RLS) mengalami peningkatan dari 7,77 tahun (2020) menjadi 7,78 tahun (2021).
Serta Umur Harapan Hidup mengalami peningkatan dari 72,15 tahun (2020) menjadi 72,33
tahun (2021).
Pekerjaan Rumah
Namun di samping pencapaian tersebut Karawang masih
menyisakan persoalan yaitu tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.
Pemerintahan Cellica Nuracadiana – Aep Syaepuloh
memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat di sisa masa jabatannya,
salah satunya adalah pengentasan kemiskinan. Angka kemiskinan Kabupaten Karawang
tahun 2021 tercatat sebesar 8,95 persen mengalami kenaikan dibanding tahun 2020
yang sebesar 8,26 persen.
Di sisi lain angka pengangguran di Karawang juga
mengalami peningkatan dari 11,52 persen di tahun 2020 menjadi 11,83 persen di
tahun 2021. Cukup ironis memang dengan sebutan kota industri yang disandang
saat ini.
Berbagai program dengan kucuran dana yang tidak
sedikit sudah dilakukan oleh Pemerintah pusat dan daerah setiap tahunnya.
Terlebih di masa pandemi dua tahun kemarin. Jaring pengaman sosial terus
dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Berbagai program bantuan
telah dikucurkan dalam jumlah yang cukup besar.
Tingkat kemiskinan tidak terlepas dari kemampuan
penduduknya dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, dimana banyak penduduk
Kabupaten Karawang yang pengeluarannya masih berada dibawah Garis Kemiskinan
(GK). Besarnya batas Garis Kemiskinan dipengaruhi oleh tingkat pengeluaran dari
setiap penduduk di Kabupaten Karawang.
Hal ini menjadi tugas Pemerintah untuk terus
berupaya melakukan pembangunan diberbagai sektor secara merata di seluruh
wilayah Kabupaten Karawang. Bila saat pusat perekonomian masih terkonsentrasi
pada wilayah kota saja, maka kedepan harus merata ke seluruh wilayah.
Di tulis di Semarang tanggal 14 September 2022
Warji Permana
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Diponegoro, lahir
di Karawang
0 komentar:
Post a Comment