Pada tahun ini Indonesia mendapat tambahan kuota
jamaah haji dari pemerintah Arab Saudi dari 168.800 jemaah menjadi 221.000 jemaah.
Dengan tambahan itu pula menuntut Kementerian Agama bekerja lebih keras lagi
dalam memberikan pelayanan ibadah haji.
Untuk mengetahui sejauh mana kualitas
pelayanan haji, Kementerian Agama menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS)
melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (SKJHI). Dari survey ini
dihasilkan angka Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI). Survei ini
merupakan survei kedelapan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama dan BPS
sejak tahun 2010. Survei ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kepuasan
Jemaah haji, membuat kajian analisis, serta melakukan tindak lanjut perbaikan
terhadap aspek-aspek pelayanan selama penyelenggaraan ibadah haji.
Hasilnya, Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat kenaikan Indeks Kepuasaan Jemaah Haji
Indonesia pada tahun 2017 ini dari 83,83 pada tahun lalu menjadi, 84,85 pada
tahun ini atau meningkat 1,02 poin.
Dalam acara press releasenya, Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto bersama Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin di hadapan para pegiat berita di Kantor BPS Jakarta menyampaikan bahwa Indeks ini tergolong "Memuaskan". "Kami sempat tidak pede dengan pelayanan jemaah haji tahun ini karena jumlah jemaah yang bertambah 52.200 orang," ujar Menteri Lukman. Hasil indeks tahun ini disyukuri Lukman dan jajarannya mengingat dengan kenaikan jumlah jemaah membuat setiap petugas haji harus menangani lebih banyak jemaah.
Dari hasil yang dirilis berdasarkan jenis pelayanan, sebagian besar pelayanan mengalami peningkatan. Yang tertinggi adalah pelayanan bus antarkota (88,23). Sementara 3 indeks kepuasan terendah diduduki pelayanan katering Armina, bus Armina, dan tenda di Armina.
Dalam acara press releasenya, Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto bersama Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin di hadapan para pegiat berita di Kantor BPS Jakarta menyampaikan bahwa Indeks ini tergolong "Memuaskan". "Kami sempat tidak pede dengan pelayanan jemaah haji tahun ini karena jumlah jemaah yang bertambah 52.200 orang," ujar Menteri Lukman. Hasil indeks tahun ini disyukuri Lukman dan jajarannya mengingat dengan kenaikan jumlah jemaah membuat setiap petugas haji harus menangani lebih banyak jemaah.
Dari hasil yang dirilis berdasarkan jenis pelayanan, sebagian besar pelayanan mengalami peningkatan. Yang tertinggi adalah pelayanan bus antarkota (88,23). Sementara 3 indeks kepuasan terendah diduduki pelayanan katering Armina, bus Armina, dan tenda di Armina.
Namun satu hal yang harus dicatat butuh delapan tahun bagi Kementrian Agama melalui
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) untuk meraih indeks kepuasan jemaah
haji tertinggi seperti tahun ini. Masih ada sekitar lima belas persen lagi
jemaah yang merasa belum puas dengan pelayanan peyelenggara haji.
Kurun waktu yang cukup
lama dalam pencapaian indeks tersebut juga sekaligus menegaskan bahwa survei yang
dilakukan BPS tidak bisa di intervensi dan tidak pula berdasarkan pesanan. BPS
selalu bekerja profesional dalam setiap surveinya sesuai metodologi yang sudah
ditetapkan.
(Warji Permana)
0 komentar:
Post a Comment