Sunday, November 12, 2017

BPS Kabupaten Karawang Peringati Hari Pahlawan

   No comments     
categories: ,

Karawang, 10 November 2017

Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November setiap tahunnya selalu diperingati  oleh setiap Kementerian/Lembaga ditingkat pusat hingga  Dinas/Instansi ditingkat daerah. Peringatan hari pahlawan tahun ini jatuh pada hari Jumat tanggal 10 November 2017 sesuai Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor B-1027/M.Sesneg/Set/TU.00.04/11/2017 perihal Penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2017 dan Surat Sekretaris Utama BPS No B-454/BPS/2420/11/2017 perihal Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2017.
BPS Karawang pun tak kalah antusias, dengan seragam batik korpri tepat pukul 07.45 semua pegawai  BPS Karawang dengan penuh semangat turun ke halaman depan kantor BPS Karawang. Tak sekedar bersemangat melaksanakan upacara tentunya, tetapi ada maksud lain setelahnya yaitu berswa foto ria. Maklum saja tugas berat yang bertubi-tubi menuntut para pegiat statistik ini setiap harinya harus berkutat dengan dengan kuesioner, komputer/laptop atau sesekali terjun langsung ke lapangan demi mengejar data berkualitas. Jarang mendapat moment seperti ini.
Tepat pukul 08.00 upacarapun dimulai. Bertindak sebagai pembina upacara yaitu Kepala BPS Kabupaten Karawang, Slamet Waluyo, S.Si, M.Si. Sementara posisi pemimpin upacara dipegang oleh Kasie Statistik Distribusi, Wawan Purnawan, S.ST.
Dalam sambutannya (yang dibacakan oleh pembina upacara) Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dengan panjang lebar menegaskan bahwa dalam kerangka mewujudkan visi Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong – royong telah dirumuskan sembilan agenda prioritas pemerintahan ke depan yang disebut NAWA CITA. Kesembilan agenda prioritas itu bisa dikategorisasikan ke dalam tiga ranah; ranah mental-kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik. Pada ketiga ranah tersebut, Pemerintah saat ini berusaha melakukan berbagai perubahan secara akseleratif, berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 .

Ketiga ranah pembangunan tersebut bisa dibedakan tapi tak dapat dipisahkan. Satu sama lain saling memerlukan pertautan secara sinergis. Perubahan mental-kultural memerlukan dukungan politik dan material berupa politik kebudayaan dan ekonomi budaya. Sebaliknya perubahan politik memerlukan dukungan budaya dan material berupa budaya demokrasi dan ekonomi politik.
Pada era milenium kedua saat ini kita tengah menyaksikan sebuah transformasi besar dalam hubungan internasional diantara bangsa-bangsa dunia. Kita sedang menyaksikan suatu zaman yang diutarakan oleh jurnalis Gideon Rahman pada tahun 2016 tentang fajar baru pergeseran global dimana kemajuan peradaban dunia disebut sebagai era Easternization atau Timurisasi. Dalam era kemajuan global seperti ini negara-negara Asia dianggap sebagai kutub-kutub baru kemajuan peradaban dunia. Oleh karena itulah persatuan Indonesia bukan hanya sebuah imperatif yang harus kita rawat sebagai suatu bangsa namun lebih dari itu Persatuan Indonesia adalah sebuah prasyarat bagi kita menjadi bagian dari kekuatan yang tengah tumbuh, the rising force bersama dengan bangsabangsa lain yang saat ini menjadi 20 sorotan kemajuan seperti China, India dan Korea untuk menjadi menaramenara baru pembawa obor kemanusiaan. Membawa cahaya baru yang menjadi pandu kemajuan dunia berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang sejalan dengan nilai-nilai dasar negara kita yakni Pancasila.


(Warji Permana)

0 komentar:

Post a Comment