Friday, October 07, 2016

Refleksi : Kata-Kata Bijak Para Ustadz

   No comments     
categories: 

Tidak Mungkin kecerdasan anda melebihi kebenaran yang diajarkan Allah, melebihi kebenaran yang diajarkan Rasulullah, tak mungkin...!!!_.
~~~~~~~~~~

👤 *Ust Maududi Abdullah*
"Jika engkau tidak mampu merangkul saudaramu ke surga, paling tidak jangan menjadi jembatan baginya menuju neraka."

👤 *Ust Maududi Abdullah*
"Jika menurutmu ia tidak bisa menjadi sahabat bagimu maka tinggalkanlah dia, namun tidak perlu sampai engkau menjadikannya sebagai musuhmu."

👤 *Ust Firanda Andirja*
"Jangan sampai mengejar rizki menjadikan engkau lalai dari Yang Maha Pemberi Rizki."

👤 *Ust Firanda Andirja*
"Agama Islam Agama Dalil, Bukan Dongeng Bukan cerita, Bukan kata Orang, Bukan banyaknya Orang, Kita Gak mengikuti nenek Moyang, yang kita ikuti adalah dalil."

👤 *Ust Yazid Bin Abdul Qodir Jawas*
"Semakin seseorang sibuk memikirkan kebahagian saudaranya, maka ia semakin dibahagiakan Allah."

👤 *Ust Firanda Andirja*
"Akhlak yang mulia adalah membalas keburukan dengan kebaikan, kalau hanya berbuat baik kepada yang baik maka itu sudah merupakan keharusan."

👤 *Ust Firanda Andirja*
"Jika orang ingin berubah, temannya juga harus berubah."

👤 *Ust Syafiq Reza Basalamah*
"Sibukkanlah diri dengan menuntut ilmu. Jangan menyibukkan diri dengan mengurusi Fitnah. Berapa banyak kitab ulama yang belum kita baca??? Ribuan!"

👤 *Ust Yazid Abdul Qodir Jawas*
"Masuk Ramadhan ini antara berharap dan cemas, Berharap Mendapat ampunan Allah dan cemas bila keluar Ramadhan dosa belum mendapat ampunan-Nya."

👤 *Ust Badru salam*
"Penyesalan di dunia adalah suatu awal yang baik untuk kembali ke jalan Allah dan meraih ampunan-Nya. Penyesalan di akhirat kelak tak akan berguna lagi."

👤 *Ust Abdullah Zaen*
"Sekeras apapun teriakan orang bila anda menyikapinya dengan diam dan bahkan tersenyum maka ia segera diam."

👤 *Ust Arifin Badri*
"Kita takut mati? padahal mati lebih baik dari pada fitnah. Kita takut miskin? padahal miskin lebih ringan untuk hisab.📕📗📘📙📒📓📔

NB :
Sambil mengunyah makanan di mulutnya, ia menggeram usai suapan itu berlalu memasuki kerongkongan, saat menyaksikan berbagai kekerasan dan berita kebatilan di televisi.

"Ritual dan ceramah agama menjamur. Aneka aliran spiritual bergemuruh. Tetapi moral manusia tak berubah begitu saja. Lalu apa guna agama dan spiritual bagi manusia? Lebih baik ditiadakan saja. Orang-orang yang tak beragama di luar sana bahkan bisa memiliki moral dan batin yang jauh lebih bijaksana. Agama dan spiritual hanya isapan jempol."

Batinnya kian bergemuruh seiring geretak giginya mengunyah tulang muda.  Seorang lelaki tua menoleh karenanya, lalu tersenyum penuh makna.

"Manu, jangan salahkan setiap makanan yang kau nikmati itu jika beberapa jam lagi kau kembali lapar.  Apa pun jenis makanan, sudah menjadi tujuannya untuk membuat kenyang dan berenergi.  Bila ada yang tidak kenyang dan tetap lemah tanpa energi setelah banyak dan sering makan, bukan salahnya makannya. Mungkin tubuh orang itulah yang sedang sakit."

"Begitulah halnya dengan tujuan hadirnya ajaran moral dalam agama dan spiritual.  Semua bermaksud memperbaiki moral dan kualitas batin penganutnya.  Namun bila semua itu tak berguna, layak kau amati orang yang mempelajari dan menjalankannya. Mungkin batin dan moralnya terlalu sulit untuk diubahnya."

"Agama dan pengetahuan spiritual hanyalah penuntun dan petunjuk.  Tidak akan mampu mengubah siapa pun kecuali orang itu sendirilah yang mengubah diri dengan kesadaran dari dalam."

Refleksi : 🌹RENUNGAN BUAT KITA 💐

   No comments     
categories: 

"Jangan Seperti Mengumpulkan Harta Disebuah Tas Yang Berlubang"

Engkau bersedekah kepada orang yang kau anggap layak diberikan namun engkau merendahkan dan menyakiti perasaan dan hatinya.

Engkau shalat malam, puasa di siang hari, mematuhi Rabbmu namun engkau memutuskan tali silaturrahim..

Engkau berpuasa dan bersabar menahan lapar dan dahaga namun lisanmu dengan mudah melaknat dan mencela..

Engkau muliakan tamu namun saat dia keluar engkau meng'ghibahinya dan menyebut keburukan-keburukannya..

Jangan kumpulkan kebaikan-kebaikanmu disebuah kantong yang berlubang..

Engkau mengumpulkannya dengan susah payah namun dengan mudahnya kebaikanmu berguguran karena perbuatanmu sendiri tanpa kau sadari..

Hingga akhirnya rahmat dari kebaikan-kebaikan yang kita lakukan itu hilang tak berbekas, seperti buih diterpa air laut..

Sedangkan kita sendiri tak tahu berapa banyak kah yang telah terkumpul untuk bekal kita di hari akhir nanti..

semoga ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua atas apa yang kita telah lakukan sepanjang hidup dan hari-hari kita ini..

🌷💕💕 Semoga Bermanfaat...

Refleksi :🌹Tausiyah Subuh🌹

   No comments     
categories: 

● Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah..

● Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan, Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri..

● Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, Ternyata ia begitu menikmati badai ujian dlm kehidupannya..

● Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, Ternyata ia hanya berbahagia "menjadi apa adanya"..

● Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung..

● Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rejeki orang lain..
Mungkin aku tak tahu dimana rejekiku.. Tapi rejekiku tahu dimana diriku..

● Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah telah memerintahkannya menuju kepadaku...

● Allah yang Maha pengasih menjamin rejekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku..

● Amatlah keliru bila berkeyakinan rejeki dimaknai dari hasil bekerja.. Karena bekerja adalah ibadah, sedang rejeki itu urusan-Nya..

● Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..

● Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..

● Mereka lupa bahwa hakekat rejeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..

● Rejeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, sang Pencipta menaruh berkat sekehendak-Nya..
Ikhtiar itu perbuatan..
Rejeki itu kejutan..

● Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rejeki akan ditanya kelak..
"Darimana dan digunakan untuk apa" Karena rejeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik"....

#copas
[26/5 05.08] Jaja sutarja: 🌹Tausiyah Subuh🌹

● Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah..

● Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan, Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri..

● Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, Ternyata ia begitu menikmati badai ujian dlm kehidupannya..

● Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, Ternyata ia hanya berbahagia "menjadi apa adanya"..

● Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung..

● Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rejeki orang lain..
Mungkin aku tak tahu dimana rejekiku.. Tapi rejekiku tahu dimana diriku..

● Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah telah memerintahkannya menuju kepadaku...

● Allah yang Maha pengasih menjamin rejekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku..

● Amatlah keliru bila berkeyakinan rejeki dimaknai dari hasil bekerja.. Karena bekerja adalah ibadah, sedang rejeki itu urusan-Nya..

● Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..

● Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..

● Mereka lupa bahwa hakekat rejeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..

● Rejeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, sang Pencipta menaruh berkat sekehendak-Nya..
Ikhtiar itu perbuatan..
Rejeki itu kejutan..

● Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rejeki akan ditanya kelak..
"Darimana dan digunakan untuk apa" Karena rejeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik"....

#copas

Refleksi : MEMAKSIMALKAN PERBUATAN BAIK

   No comments     
categories: 

Ada seorang yg miskin bertanya pada sang guru bijak,
"Mengapa aku menjadi orang yg sangat miskin & selalu mengalami kesulitan hidup?

Sang guru menjawab,
"Karena engkau tidak pernah berusaha untuk memberi pada orang lain."

"Tapi saya tidak punya apapun untuk di berikan pada orang lain?

"Sebenarnya engkau masih punya banyak untuk engkau berikan pada orang lain."

"Apakah itu, guru bijak?"

Sang guru mejawab,
"1. Dengan mulut yg engkau punya,
engkau bisa berikan senyuman & pujian.

2. Dengan mata yg engkau punya,
engkau bisa memberikan tatapan yg lembut.

3. Dengan telinga yg engkau punya,
engkau bisa memberikan perhatian.

4. Dengan Wajah yg engkau punya,
engkau bisa memberikan keramahan.

5. Dengan Tangan yg engkau punya,
engkau bisa memberikan bantuan & pertolongan pada orang lain yg membutuhkan,
& masih banyak lagi.

Jadi sesungguhnya kamu bukanlah miskin,

hanya saja engkau tidak pernah mau memberi pada orang lain.

Itulah yg menyebabkan orang lain juga tidak pernah mau memberikan apapun pada dirimu.

Engkau akan terus seperti ini jika engkau tidak mau memberi & berbagi pada orang lain & siapapun.

Pulanglah & berbagilah pada orang lain dari apa yg masih engkau punya,

a g a r orang lain juga mau berbagi denganmu."

Memberi tidak di tentukan oleh seberapa besar atau kecil,
t a p i berdasarkan kebutuhan.

Kebencian tidak di tentukan oleh seberapa dalam atau dangkalnya,
t a p i berdasarkan seberapa terlukanya orang tsb.

Oleh karena itu,
kita mesti ber-hati² terhadap apa yg kita ucapkan,

apa yg kita perbuat se-hari²nya,

jangan pernah meremehkan perbuatan baik yg kecil,

n a m u n jangan melakukan perbuatan buruk sekecil apapun.

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.”


Tetaplah bersemangat!
Teruslah bertumbuh!
Teruslah belajar!
Teruslah berkarya...

Refleksi : 🌹TAUSIYAH JUMAT🌹

   No comments     
categories: 

MENJADI BENAR itu PENTING ~
Renungan bagi kita semuaaaa....

Antara BENAR & MERASA BENAR.

Secara alamiah,
manusia memang memiliki pandangan yg terbatas,
ia hanya mampu melihat apa
yg ada di depan matanya.

Namun,
Allah menganugerahkan
mata hati ❤, yg mampu menerobos berbagai tembok pembatas.
Tingkat ketajaman mata hati ❤  itu, sangat bergantung dari kerendahan hati & kedalaman ilmu seseorang.

Seseorang dikatakan
arif bijaksana, bila ia memiliki ketajaman mata hati ❤

Menjadi Benar itu penting, namun
Merasa Benar itu tidak baik.

Kearifan akan membuat seorang menjadi Benar ❤
bukan Merasa Benar

📍•Perbedaan
❤ Orang Benar &
Orang Yg Merasa Benar :

❤ Orang Benar,
tidak akan berpikiran bahwa ia adalah yg paling benar.

🔸Sebaliknya
Orang Yg Merasa Benar,
di dalam pikirannya hanya dirinyalah yg paling benar.

❤ Orang Benar,
bisa menyadari kesalahannya.

🔸Sedangkan
Orang Yg Merasa Benar,
merasa tidak perlu untuk Mengaku Salah.

❤ Orang Benar,
setiap saat akan introspeksi diri & bersikap Rendah Hati.

🔸Tetapi
Orang Yg Merasa Benar,
merasa tidak perlu introspeksi. Karena merasa sudah benar, mereka cenderung Tinggi Hati.

❤ Orang Benar,
memiliki Kelembutan Hati.
Ia dapat menerima masukan & kritikan dari siapa saja, sekalipun itu dari anak kecil.

 Orang Yg Merasa Benar,
Hatinya Keras.
Ia sulit untuk menerima nasihat & masukan apalagi kritikan.

❤ Orang Benar
akan selalu Menjaga Perkataan & Perilakunya, serta berucap Penuh Kehati-hatian.

Orang Yg Merasa Benar
berpikir, berkata, & berbuat sekehendak hatinya, tanpa pertimbangan / pedulikan perasaan orang lain.

❤ Pada akhirnya,
Orang Benar akan dihormati, dicintai & disegani oleh hampir semua orang.
Sedangkan
Orang Yg Merasa Benar
hanya akan disanjung oleh mereka yg berpikiran sempit & yg sepemikiran dg-nya, atau mereka yg hanya sekedar ingin memanfaatkan dirinya.

🔸Saudaraku.......
mari terus memperbaiki diri untuk bisa Menjadi Benar, agar tidak selalu Merasa Benar.
❤ Bila kita sudah termasuk tipe Orang Benar, bertahanlah & tetaplah dalam Kebenaran & Rendah Hati.

📍Semoga Bermanfaat,💐

Refleksi : USTADZAH OKI SETIANA DEWI dalam tauziyahnya

   No comments     
categories: 

AKU MILIK SUAMIKU DAN SUAMIKU MILIK IBUNYA

Ditujukan buat para menantu dan calon menantu,

Seburuk apapun mertua,
🕘 Aku selalu ingat bahwa dia adalah wanita yang mengandung
suamiku dalam kepayahan selama 9 bulan.

Dia adalah wanita yang air susunya menjadi makanan pertama bagi suamiku.

Dia ialah wanita yang mendidik dan membesarkan suamiku,
yang mengajarkan kepada suamiku akhlak
sehingga aku nyaman di sisi suamiku.

Aku tak pernah keluar uang sepeserpun untuk menyekolahkan
suamiku hingga ia dapat ijazah,
yang sekarang ijazah itu ia gunakan untuk mencari nafkah
dalam menafkahiku.

Aku tak sedikit pun mendidik suamiku hingga kini ia
menjadi pria yang penuh tanggung jawab dan
aku merasakan bahagia menjadi istrinya.

Setelah pengorbanan ibunya yang bertubi-tubi… Anak laki-lakinya menikah denganku dan kini jadi suamiku.

Dia bagi kasih sayang anaknya denganku. Cemburu? Pasti dia cemburu.

Aku wanita asing, yang kini selalu di-sayang-sayang oleh anak laki-lakinya.

Harta anak laki-lakinya tercurah untuk kunikmati padahal Ia yang
melahirkan,
membesarkan dan
mendidik.

Aku memahami cemburu itu walau aku pun merasakan cemburu ketika suamiku lebih memihak mertuaku.

Aku bukan malaikat yang tak pernah jengkel dengan mertuakudan mertuaku pun bukan malaikat yang selalu kubela..

Adakalanya aku marah, cemburu & sakit hati.
Namun aku ingat semua jasanya pada suamiku..
Jasa yang sampai akhir hayatpun aku tak akan mampu membayarnya..

Pada ujung tangisku..
Terngiang nasihat ibundaku tercinta..
”Nak.. dukunglah suamimu untuk berbakti pada ibunya.
Jangan suruh ia memilih antara kau dan ibunya karena
kelak kau akan merasakan bagaimana sakitnya diperlakukan
seperti itu oleh anak laki-lakimu.
Apa yang kau lakukan pada mertuamu akan
dilakukan pula oleh menantumu..
Segala sesuatu pasti ada timbal baliknya”.

Dan tangisku makin deras..
Suamiku, bahagiakanlah orang tuamu semampumu.
Semoga kelak anak-anak kita pun membahagiakan kita,
sebagai balasan baktimu pada orang tuamu..

Mumpung mereka masih hidup. Belum tentu pula mereka masih bisa ngrepotin kita 10 tahun ke depan. 🕘 Tidak lama, …tidak lama….tapi balasannya, surga!

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

“…dan hendaklah kamu bersyukur kepada-Ku dan
kepada kedua orang tuamu”
(QS. Luqman:14).

Begitu penting berbuat baik dan berterima kasih kepada kedua orang tua kita, sampai

Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam bersabda,
“Ridha Allah terdapat pada keridhaan orang tua.
Dan murka Allah terdapat pada kemurkaan orang tua”
📚 (HR. Turmudzi).

Diriwayatkan bahwa Aisyah Radhiallahu anhu bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam
”Siapakah yang berhak
terhadap seorang wanita?”
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam menjawab,
“Suaminya” (apabila sudah menikah).
Aisyah Radhiallahu anhu bertanya lagi,
”Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki? menjawab,
“Ibunya”
📚 (H.R Muslim)

Semoga bermanfaat
💖🙏

Refleksi : MOTIVASI

   No comments     
categories: 

Pada sebuah Seminar yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta.
Tiba-tiba sang Motivator berhenti memberikan Materinya dan mulai memberikan balon kepada masing-masing peserta.

Para peserta diminta untuk menuliskan namanya, pada Balon yang mereka terima dengan menggunakan Spidol.
Kemudian semua balon dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam ruangan lain.

Kemudian, semua peserta seminar diminta masuk ke ruangan yang penuh balon dan diminta untuk menemukan balon yang telah tertulis nama mereka.
Mereka hanya diberi waktu 5 menit.

Semua orang panik mencari nama mereka 😳🙄😟
Bertabrakan satu sama lain, mendorong dan berebut dengan orang di sekitarnya, sehingga terjadi kekacauan.
Waktu 5 menit sudah usai, tetapi tidak seorangpun yang bisa menemukan balon dengan nama mereka masing-masing.

Kemudian, Motivator meminta mereka masing-masing untuk mengambil sembarang balon dengan acak dan memberikannya kepada orang yang namanya tertulis di balon itu.
Dalam beberapa menit kemudian semua peserta seminar sudah memegang balon dengan Nama mereka sendiri.

Akhirnya sang motivator berkata,..
“Kejadian yang baru saja terjadi ini mirip dan sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Semua orang sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri,...
Tidak peduli dengan orang lain,...
Sama halnya ketika mencari balon dengan nama mereka sendiri,...
dan banyak yang gagal.

Mereka baru berhasil mendapatkannya ketika memberikan balon kepada pemiliknya,...
Ketika memberikan kebahagiaan kepada orang lain, dengan saling tolong monolong,...
Peduli dengan orang lain, dan tidak egois.”

Sobat
kebahagiaan kita terletak pada kebahagiaan yang kita berikan kepada orang lain.
Memberikan kebahagiaan kepada orang lain, maka kita akan mendapatkan balasan kebahagiaan kita sendiri.

Selamat beraktifitas...🌹🌹

Refleksi : Perbedaan Gula Pasir, Gula Batu dan Gula Merah

   No comments     

Gula adalah pemanis makanan yang banyak disukai orang.

Penggunaan Gula biasanya dengan cara menambahkan pada makanan dan minuman,
jarang sekali orang yang mengkonsumsi gula secara langsung.

Di masyarakat ada 3 jenis gula yang dikenalyaitu Gula Pasir, Gula Batu dan Gula Merah.

Namun meskipun sama-sama manis rasanya, ternyata antara Gula Pasir, Gula Batu dan Gula Merah mempunyai DAMPAK yang BERBEDA bagi TUBUH KHUSUS-nya bagi PANKREAS.

DAMPAK PENGGUNAAN Gula-Gula TERHADAP PANKREAS...?.

✔ GULA PASIR.

Untuk MENGUBAH Gula Pasir MENJADI GULA DARAH.
Tubuh HANYA Memerlukan Waktu 3 Menit.

Tetapi Untuk MENGUBAH GULA DARAH Menjadi ENERGI yang DAPAT DISIMPAN Dalam OTOT,
PANKREAS MEMERLUKAN Waktu kira-kira 140 Menit.

Mengapa...?
karena Proses Pembuatan Gula Pasir yang di-Panaskan sampai dengan 400 Derajat Celcius...

Semakin Tinggi Proses Pemanasan Makanan,
makanan akan Semakin Sulit Dicerna.

Dalam Satu Hari, PANKREAS yang NORMAL Hanya Mampu Mengubah 5 Gr (½ Sendok makan) Gula Pasir Menjadi Energi.

Bagaimana jika kita Mengkonsumsi Lebih dari ½ Sendok Makan Gula Pasir...?

Sisa Gula Pasir yang Tidak bisa diproses oleh Pankreas Akan Tertimbun Dalam Tubuh MENJADI "Gula Darah dan LEMAK".

Lama-kelamaan Tubuh kita akan terkena Penyakit DIABETES.

Jadi.
Apakah kita masih tertarik Untuk meng-Konsumsi Gula Pasir Sesukanya/ Seenaknya...?

✔ GULA BATU.

Adalah Gula yang ber-Bentuk seperti Batu (bening/putih & mirip dengan es batu).

Proses Pembuatannya hampir sama dengan gula pasir, namun suhu yang diperlukan untuk memprosesnya "tidak setinggi" seperti pada gula pasir.

Dalam 1 Hari, Pankreas yang Normal MAMPU meng-UBAH 60 Gr (sekitar 6 Sdk Mkn) Gula Batu men-JADI Energi.

Dengan Demikian Gula Batu tergolong LEBIH SEHAT Dibanding Gula Pasir.

✔ GULA MERAH...
Dikenal juga dengan nama GULA JAWA.

Adalah Gula yang Dibuat Dari Bunga pohon Kelapa/Aren.

Biasanya lebih Sering digunakan Untuk Bumbu Dapur.

Dalam 1 Hari, Pankreas yang Normal/ Sehat Mampu meng-UBAH 90 Gr (sekitar 9 Sendok makan) Gula Merah men-JADI ENERGI.

JADI Jika Dibandingkan semua jenis gula tadi,
GULA MERAH adalah Gula yang PALING SEHAT dibanding Gula Pasir dan Gula Batu.

AGAR PANKREAS Anda TIDAK ke-LELAH-an dan tetap SEHAT Sebaiknya kita MENGURANGI KONSUMSI GULA, baik itu Gula Merah, Gula Batu, terlebih lagi Gula Pasir.

PANKREAS mempunyai BATAS KEMAMPUAN Untuk Mengubah Gula menjadi Energi.
Dan BILA PANKREAS Sudah TIDAK MAMPU Melaksanakan Fungsinya Maka Tubuh akan Dapat Terkena Penyakit Diabetes.

(Penulis: Dr Affifah)      
SEMOGA BERMANFAAT