Friday, October 07, 2016

Refleksi : Kata-Kata Bijak Para Ustadz

   No comments     
categories: 

Tidak Mungkin kecerdasan anda melebihi kebenaran yang diajarkan Allah, melebihi kebenaran yang diajarkan Rasulullah, tak mungkin...!!!_.
~~~~~~~~~~

👤 *Ust Maududi Abdullah*
"Jika engkau tidak mampu merangkul saudaramu ke surga, paling tidak jangan menjadi jembatan baginya menuju neraka."

👤 *Ust Maududi Abdullah*
"Jika menurutmu ia tidak bisa menjadi sahabat bagimu maka tinggalkanlah dia, namun tidak perlu sampai engkau menjadikannya sebagai musuhmu."

👤 *Ust Firanda Andirja*
"Jangan sampai mengejar rizki menjadikan engkau lalai dari Yang Maha Pemberi Rizki."

👤 *Ust Firanda Andirja*
"Agama Islam Agama Dalil, Bukan Dongeng Bukan cerita, Bukan kata Orang, Bukan banyaknya Orang, Kita Gak mengikuti nenek Moyang, yang kita ikuti adalah dalil."

👤 *Ust Yazid Bin Abdul Qodir Jawas*
"Semakin seseorang sibuk memikirkan kebahagian saudaranya, maka ia semakin dibahagiakan Allah."

👤 *Ust Firanda Andirja*
"Akhlak yang mulia adalah membalas keburukan dengan kebaikan, kalau hanya berbuat baik kepada yang baik maka itu sudah merupakan keharusan."

👤 *Ust Firanda Andirja*
"Jika orang ingin berubah, temannya juga harus berubah."

👤 *Ust Syafiq Reza Basalamah*
"Sibukkanlah diri dengan menuntut ilmu. Jangan menyibukkan diri dengan mengurusi Fitnah. Berapa banyak kitab ulama yang belum kita baca??? Ribuan!"

👤 *Ust Yazid Abdul Qodir Jawas*
"Masuk Ramadhan ini antara berharap dan cemas, Berharap Mendapat ampunan Allah dan cemas bila keluar Ramadhan dosa belum mendapat ampunan-Nya."

👤 *Ust Badru salam*
"Penyesalan di dunia adalah suatu awal yang baik untuk kembali ke jalan Allah dan meraih ampunan-Nya. Penyesalan di akhirat kelak tak akan berguna lagi."

👤 *Ust Abdullah Zaen*
"Sekeras apapun teriakan orang bila anda menyikapinya dengan diam dan bahkan tersenyum maka ia segera diam."

👤 *Ust Arifin Badri*
"Kita takut mati? padahal mati lebih baik dari pada fitnah. Kita takut miskin? padahal miskin lebih ringan untuk hisab.📕📗📘📙📒📓📔

NB :
Sambil mengunyah makanan di mulutnya, ia menggeram usai suapan itu berlalu memasuki kerongkongan, saat menyaksikan berbagai kekerasan dan berita kebatilan di televisi.

"Ritual dan ceramah agama menjamur. Aneka aliran spiritual bergemuruh. Tetapi moral manusia tak berubah begitu saja. Lalu apa guna agama dan spiritual bagi manusia? Lebih baik ditiadakan saja. Orang-orang yang tak beragama di luar sana bahkan bisa memiliki moral dan batin yang jauh lebih bijaksana. Agama dan spiritual hanya isapan jempol."

Batinnya kian bergemuruh seiring geretak giginya mengunyah tulang muda.  Seorang lelaki tua menoleh karenanya, lalu tersenyum penuh makna.

"Manu, jangan salahkan setiap makanan yang kau nikmati itu jika beberapa jam lagi kau kembali lapar.  Apa pun jenis makanan, sudah menjadi tujuannya untuk membuat kenyang dan berenergi.  Bila ada yang tidak kenyang dan tetap lemah tanpa energi setelah banyak dan sering makan, bukan salahnya makannya. Mungkin tubuh orang itulah yang sedang sakit."

"Begitulah halnya dengan tujuan hadirnya ajaran moral dalam agama dan spiritual.  Semua bermaksud memperbaiki moral dan kualitas batin penganutnya.  Namun bila semua itu tak berguna, layak kau amati orang yang mempelajari dan menjalankannya. Mungkin batin dan moralnya terlalu sulit untuk diubahnya."

"Agama dan pengetahuan spiritual hanyalah penuntun dan petunjuk.  Tidak akan mampu mengubah siapa pun kecuali orang itu sendirilah yang mengubah diri dengan kesadaran dari dalam."

0 komentar:

Post a Comment