Tuesday, September 24, 2019

Kesadaran Penuh

   No comments     
categories: 
**Copas

      Pada suatu acara, di mana ada beberapa pembicara sedang berbicara, sebagian orang mendengarkan sambil asyik dengan gadgetnya. Hal ini merupakan fenomena umum. Bagi mereka yang asyik dengan gadgetnya sambil mendengarkan mungkin mengatakan,"Saya juga faham kok yang disampaikan pembicara. Jadi ga masalah."
     Memang tidak masalah. Namun menurut Crist Bailey dalam bukunya _The Produktivity Project_ dan Jhon Meidena dalam bukunya _Brain rules_ menyatakan bahwa , _multitasking_ (mendengarkan sambil 'memainkan' gadget) tidak produktif. Mengapa tidak produktif?
      Karena prinsip otak kita tidak bisa bekerja secara _multitasking_. Otak kita bekerja secara fokus atau perhatian pada satu titik/masalah tertentu (perhatian yang disengaja).
      Perhatian yang disengaja agar memperoleh tujuan merupakan tahap pertama untuk meningkatkan kecerdasan emosi yang dilakukan _Google_ yang digagas oleh si penggembira dari _Google_ (Chade Meng Tan). Melatih perhatian yang sederhana untuk meningkatkan konsentrasi adalah memperhatikan kita bernafas selama 2 menit.
      Dalam Islam, melatih perhatian sebenarnya telah sering dilakukan yakni ketika kita sholat yang istilahnya khusyu'. Ketika sholat, berusahalah khusyu' dengan mengetahui secara global makna-makna yang kita ucapkan. Ketika perhatian kita melantur -Misalnya, apakah kompor sudah dimatikan?- maka kembalikan ke perhatian yang disengaja kepada makna-makna yang kita ucapkan.
       Dalam bekerja, memberi perhatian yang disengaja juga diajarkan oleh Kazuo Inamori dalam bukunya _Compass to fulfillment_. Misalnya, kita bekerja dengan data, maka berilah perhatian yang disengaja dalam menghasilkan data berkualitas tersebut. Insya Allah, dengan perhatian yang disengaja, data tersebut akan 'berbunyi' dengan sendiri.
    Memberi perhatian juga merupakan etika dalam komunikasi yakni menjalin hubungan dengan orang lain. Menjalin hubungan dengan orang lain merupakan komponen utama terakhir dari empat komponen utama kecerdasan emosi. Misalnya, saat berbicara dengan pasangan kita sebaiknya kita sama-sama tidak memainkan gadget kita. Dan begitu juga ketika kita makan di restoran bersama keluarga sebaiknya kita tidak asyik 'memainkan' gadget kita.
      Perhatian yang disengaja sangat penting untuk menumbuhkembangkan kesadaran penuh di mana kita dapat menikmati peristiwa demi peristiwa yang luar biasa. Hal ini akan berdampak pada pikiran kita tenang dan jernih sehingga membuat kita bahagia.

0 komentar:

Post a Comment