Tuesday, September 05, 2017

KONDANGJAYA, DULU DAN KINI

   No comments     
categories: ,

Kondangjaya merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Karawang Timur  Kabupaten Karawang. Luas Wilayah Desa Kondangjaya sekitar 2,44 km2 atau sekitar 13 persen dari keseluruhan wilayah Kecamatan Karawang Timur. Berada pada daerah perkotaan dengan topografi secara umum berupa dataran rendah dengan ketinggian 1020 meter dari permukaan laut. Kondisi iklimnya tropis dengan suhu rata-rata 34,50 celcius dengan tekanan udara 0,01 milibar.

Jika dilihat dari jumlah penduduk, dari total delapan desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Karawang Timur, Desa Kondangjaya menempati urutan ketiga penduduk terbanyak setelah kelurahan Karawang Wetan dan Palumbonsari. Hal itu dikarenakan menjamurnya jumlah perumahan di wilayah ini. Bahkan bisa dibilang desa Kondangjaya adalah daerah urban yang hampir separuh penduduknya adalah pendatang.

Fenomena ini terjadi hampir sepuluh tahun belakangan ini. Perubahan drastis terutama dari sektor properti dan ekonomi begitu terasa. Alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman baru tak bisa dipungkiri. Pasar Kaget, Pasar Tradisional, Bank, Minimarket, pertokoan bahkan Mall sekalipun sudah berdiri tegak di wilayah desa ini. Kalau dulu yang namanya jalan citra kebun mas bisa dikatakan sepi dan belum seramai sekarang. Kini jalan citra kebun mas menjadi penopang utama menuju sekian banyak perumahan di wilayah kondangjaya dan sekitarnya. Kemacetan tak jarang terjadi terutama di jam-jam sibuk saat masyarakat memulai aktivitas di pagi hari dan sepulangnya di sore hari.

Fasilitas Pendidikan sudah cukup memadai. PAUD, TK/RA, SD dan SMK Negeri sudah tesedia. Fasilitas kesehatanpun demikian. Praktek dokter/bidan, Rumah Sakit bersalin bahkan Klinik sekelas rumah sakitpun sudah tersedia.

Masyarakat tak perlu bersusah payah mencari makanan/kuliner atau sekedar teman nasi. Berjenis makanan sudah tersedia disepanjang jalan citra kebunmas mulai dari perempatan jalan utama sampai perumahan citra kebun mas. Mulai dari makanan khas pribumi sampai berjenis makanan luar daerah. Karena sebagian besar pedagang yang berjualan di wilayah ini adalah pendatang terutama dari jawa dimana mereka memperkenalkan makanan khas dari daerahnya masing-masing.

Namun disisi lain, terjadinya penurunan kualitas kehidupan bermasyarakatpun terjadi terutama dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan perumahan. Sifat individualistis dan ego kedaerahan kerap muncul diantara sesama warganya. Latar belakang suku, etnis, bahasa dan gaya hidup terkadang menjadi batu sandungan dalam menjalin kehidupan yang harmonis. Namun semua terpulang kepada pribadi masing-masing. Seperti kata pepatah “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung” yang artinya pandai-pandailah menempatkan diri dimana kita berada.




Warji Permana
*****************
Pemerhati masalah sosial

0 komentar:

Post a Comment