Thursday, August 03, 2017

Gandeng BPS, Kementan Satukan Data Pangan Nasional

   No comments     
categories: 
Laksito Adi Darmono
Wartawan Suara Karya

15 July 2017 22:49 WIB
JAKARTA (Suara Karya): Kementan bersama institusi terkait, sedang berupaya meningkatkan akurasi data pangan nasional. Tak hanya menggandeng BPS, upaya mewujudkan "satu data" pangan ini, juga dilakukan melalui koordinasi dengan BPPT, LAPAN, BIG, BPN dan lainnya. Demikian kata Dirjen Tanaman Pangan Kementan Gatot Irianto, Sabtu (15/7), di Jakarta.

Gatot menegaskan penghitungan luas tanam dan luas panen kini menggunakan teknologi penginderaan jauh.

"Kementan saat ini bekerja sama dengan LAPAN dalam mengolah data dari citra setelit landsat-8," ujar Gatot.

Cara ini menurutnya jauh lebih praktis, efisien dan cepat dan bisa di-update setiap saat. "Kita melakukan update setiap 16 hari sekali," katanya.

Untuk mewujudkan tercapainya "satu data" tersebut, segala upaya sedang digalakkan Kementan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Sedangkan untuk menghindari kesimpangsiuran data, dilakukan berkoordinasi dengan BPS untuk menghindari beda data.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan, Suwandi mengungkapkan, BPS sudah menyusun roadmap untuk memperbaiki data pangan nasional. Guna mendapatkan "satu data", BPS akan berkoordinasi bersama Kementan, BPPT, LAPAN, BIG, BPN dan lembaga lainnya.

"Sesuai roadmap berbagai metode perbaikan data pangan sudah harus aelesai pada 2018," ungkapnya.

Suwandi menjelaskan beberapa metode perbaikan pengumpulan data terbagi ke dalam beberapa bidang. "Misalkan BPS dengan BPPT mengembangkan metode Kerangka Sampling Area (KSA). Kemudian Kementan bersama LAPAN memanfaatkan satelit landsat-8  memantau data luas tanam dan luas panen padi, rincian sebaran spasial dan data tabular," paparnya.

Data citra satelit ini memiliki resolusi 1 pixel setara 30x30m atau 900m2 dan resolusi temporal 16 hari sekali. Data hasil citra disajikan transparan dan bisa diakses ke: http://sig.pertanian.go.id

"Demikian juga untuk memperbaiki perhitungan produktivitas padi metode ubinan, Kementan juga mengembangkan metode ubinan padi jajar legowo. Tanam padi pola jajar legowo ini berpengaruh nyata pada produksi padi," katanya.

Terkait data pangan, hingga kini Kementan melakukan monitoring luas tanam padi dan jagung secara harian dan berjenjang, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional. Data dikumpulkan petugas lapangan dan dikirim melalui SMS ke smscenter dengan aplikasi secara online.

Data luas tanam harian ini diperlukan untuk kepentingan intern Kementan sebagai bahan pengambilan kebijakan  dan langkah teknis operasioanal di lapang guna meningkatkan produksi.

Sebagai contoh untuk target luas tanam padi nasional  bulan Juli 2017 seluas 1.179.065 ha, realisasi sampai dengan tanggal 14 Juli 2017 seluas 415.801 ha. Begitu juga untuk jagung, kedelai, cabai, bawang merah, Inseminasi Buatan (IB), sapi bunting, sapi melahirkan dan lainnya.

Kementan sepakat dengan apa yang disampaikan Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono yang menyatakan bahwa pengujian di Kabupaten Indramayu dan Garut pada 2015 tidak dimaksudkan untuk memperkirakan produksi. Uji coba digelar untuk memperbaiki cara menghitung selama ini dengan SP-padi. Hasil uji coba Kerangka Sampling Area (KSA) tidak bisa digunakan untuk menyimpulkan luas panen sebab masih ada kekurangan. ***

0 komentar:

Post a Comment