Thursday, December 29, 2016

Refleksi : Mengalahkan Diri Sendiri

   No comments     
categories: 

       
Bagaimana agar kita dapat menjadi pelayan platinum yang paradigmanya seperti ini,” Layani orang lain dengan cara sebagaimana Ia ingin dilayani. Cintai lah orang lain dengan cara sebagaimana Ia ingin dicintai.”? Dari kaidah di atas, tentulah kita harus mampu mengalahkan diri sendiri. Apakah kita mengorbankan kebahagian diri sendiri untuk orang lain? Tentu saja tidak. Bahkan dengan melayani/mencintai orang lain denan cara sebagaiimana Ia ingin dilayani/dicintai, menolong diri sendiri untuk bahagia. Loh kok bisa begitu?
            Hal itu dicontohkan oleh Rasulullah SAW, ketika seorang bertanya tentanh hatinya yang sedang mengeras/gelisah. Rasulullah SAW menganjurkan orang tersebut untuk membelai rambut anak yatim di sana dan memberinya makan. Kemudian orang tersebut melakukan anjuran Rasulullah SAW dengan membelai rambut anak yatim dan memberinya makan. Setelah itu hatinya tersenyum kembali. Maknanya kebahagian seseorang sebenarnya tergantung kebahagiaan orang lain. Hal ini pun dilakukan para orang yang berlimpah materi dengan mendirikan berbagai yayasan untuk meringankan beban orang lain. Tentu saja, kita melakukan pelayanan platinum karena Allah semata.
             Mengalahkan diri sendiri ternyata juga kunci.seseorang.berpikir kreatif. Berpikir kreatif yang produknya adalan inovasi sebenarnya diawali untuk kemanfaatan banyak orang, seperti yang dilakukan oleh Thomas Alfa Edison (lampu), Wrigth bersaudara (pesawat terbang), Steve Jobs (komputer), Makarim (Ojek Online) dan inovator lainnya.
             Makna berpikir kreatif adalah berpikir untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi banyak orang dengan berpijak pada permasalahan tersebut (new thinking in the box) dengan sudut pandang dan cara yang berbeda pada umumnya (out of the box). Dan berpikir kreatif tersebut hanya bisa dilakukan setelah seseorang mampu mengalahkan dirinya sendiri. Pernyataan ini didukung oleh Inovator Ojek Makanan Bayi (OMABA), dr Sony, kepala.puskesma di salah satu kecamatan kota Bandung.
              Menurut dr. Sony, berpikir kreatif sehingga kita mengalahkan diri sendiri bukan berarti kita mengabaikan atau menyusahkan diri sendiri bahkan setelah OMABA menjadi kenyataan membuatnya sangat bahagia karena Ia merasa hidupnya berarti dan bermanfaat untuk banyak orang. Ia sangat bahagia melihat bayi-bayi di kecamatannya sudah tidak kekurangan gizi. Kebahagiaannya tidak dapat dinilai dengan uang karena semuanya dilakukan karena Allah.
         Ternyata, mengalahkan diri sendiri karena Allah merupakan kunci menjadi pelayan platinum dan berpikir kreatif yang membuat kita bahagia karena barokah Allah semata. Mengalahkan diri sendiri bukan lah menghilangkan ego kita.

0 komentar:

Post a Comment