Friday, January 06, 2017

Muhasabah Diri

   No comments     
categories: 
*Waktu berlalu begitu halus*...

Menipu kita yang terlena...
Belum sempat 'Berdzikir Pagi' tahu-tahu hari 'Sudah Menjelang Siang',
Belum sempat 'Bersedekah Pagi', tak terasa 'Matahari Sudah Meninggi'...😑

*Rencana* jam 9 mau 'Shalat Dhuha', tiba-tiba 'Adzan Dzuhur' sudah terdengar...
Kepinginnya setiap pagi membaca '1 Juz ayat-ayat Al-Qur'an', menambah hafalan 'Satu Hari Satu Ayat', tapi yaa itu 'Hanya Kepingin' saja...  😶

*Komitmen* tidak akan melewatkan malam kecuali dengan 'Tahajud dan Witir', sekalipun hanya '3 Raka'at Singkat', namun semua itu 'Hanya Sebuah Rencana'...😥

Akan terus beginikah *Nasib Hidup* menghabiskan umur???...
'Berhura-hura Dengan Usia'???...😔

Lalu tiba-tiba masuklah *Usia* di angka *30*, sebentar kemudian menjadi *40*, tak lama terasa sudah menjadi *50*, dan kemudian orang mulai memanggil kita dengan sebutan "Kek... Nek..." pertanda kita sudah tua dan cucu-cucu kita pun sudah di SD, SMP...😞

Lalu sambil *Menunggu Ajal* tiba, sejenak mengintip catatan amal yang kita ingat 'Pernah Berbuat Apa' ??? ... 😕

Astaghfirullah…
*Ternyata Tak Seberapa*
Sedekah dan infaq 'Cuma Sekedarnya'...
Mengajarkan ilmu tak pernah ada, Silaturrahmi Rusak Semua...
Apalagi Silaturrahmi kepada Sang Khaliq...😨

Jika sudah demikian, apakah ruh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan disaat harus berpisah dari tubuh pada waktu *Sakaratul Maut*...???.😢

Tambahkan usiaku ya Allah,
aku *Butuh Waktu* untuk beramal dan berbekal sebelum Kau akhiri ajalku...😩

Belum cukupkah *Menyia-Nyiakan* waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun ???...😓

*Butuh Berapa Tahun* lagikah untuk mengulang pagi, siang sore dan malam hari, butuh berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar bisa 'Mempersiapkan Diri' untuk *Siap Mati???... 😣

Tanpa kita pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya, maka 1000 tahunpun *Tidak Akan Pernah Cukup* bagi orang orang yang terlena...😭

Maka benar katamu wahai Rasul Allah:
نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس : ألصحة والفراغ...
"Ada 2 nikmat yg membuat kebanyakan manusia lalai atau terperdaya olehnya, yaitu *Sehat & Sempat*."

*Waktu berlalu begitu halus, tak terasa skrng sdh tgl  6 Januari 2017*

Yaa Rabb Jadikan sisa umur kami untk ibadah PadaMU. Amiin

Sebarkan untk Mengingatkan diri dan saudara2 kita..😊


MENYESAL SAAT SAKARATUL MAUT

   No comments     
categories: 

Alkisah ada seorang sahabat Nabi bernama Sya’ban RA.

Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan
sahabat2 yg lain.
Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid.
Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah bersandaran atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.

Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh Rasulullah SAW, bahwa Sya’ban RA selalu berada di posisi tsb termasuk saat sholat berjamaah.

Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai RasululLah SAW mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya seperti biasa. Nabi pun bertanya kepada jemaah yg hadir apakah ada yg melihat Sya’ban RA.

Namun tak seorangpun jamaah yg melihat Sya’ban RA. Sholat subuhpun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yg ditunggu belum juga datang. Khawatir sholat subuh kesiangan, Nabi memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Selesai sholat subuh, Nabi bertanya apa ada yg mengetahui kabar dari Sya’ban RA.
Namun tak ada seorangpun yang menjawab.
Nabi bertanya lagi apa ada yg mengetahui di mana rumah Sya’ban RA.

Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA.
Nabi yang khawatir terjadi sesuatu dg Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumahnya.
Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Nabi dan rombongan sebelum sampai ke rumah yg dimaksud.
Rombongan Nabi sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha (kira2 3 jam perjalanan).

Sampai di depan rumah tersebut Nabi mengucapkan salam.
Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tsb.

_“Benarkah ini rumah Sya’ban?”_Nabi bertanya.

_“Ya benar, saya istrinya”_ jawab wanita tsb.

_“Bolehkah kami menemui Sya’ban, yg tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?”_

Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab:
_“Beliau telah meninggal tadi pagi..."_

InnaliLahi wainna ilaihirojiun… Maa sya Allah, satu2nya penyebab dia tidak sholat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya.

Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul
“ Ya Rasul ada sesuatu yg jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dg masing2 teriakan disertai satu kalimat.
Kami semua tidak paham apa maksudnya."

_“Apa saja kalimat yg diucapkannya?” tanya Rasul._

Di masing2 teriakannya dia berucap kalimat:

_“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”_

_“ Aduuuh kenapa tidak yg baru……. “_

_“ Aduuuh kenapa tidak semua……”_

Nabi pun melantukan ayat yg terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 :
“Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.“

Saat Sya’ban dlm keadaan sakratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah.
Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah.
Apa yang dilihat oleh Sya’ban (dan orang yg sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yg lain.
Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk sholat
berjamaah lima waktu.
Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yg dekat.
Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yg diperolehnya dari langkah2 nya ke Masjid.
Dia melihat seperti apa bentuk surga ganjarannya.

Saat melihat itu dia berucap:
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban , mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yg didapatkan lebih banyak dan sorga yg didapatkan lebih indah.

Dalam penggalan berikutnya Sya’ban melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin.
Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang.
Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju.
Sya’ban sengaja memakai pakaian yg bagus (baru) di dalam dan yg jelek (butut) di luar.
Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yg kena hanyalah baju yg luar. Sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dg baju yg lebih bagus.
Dalam perjalanan ke masjid dia menemukan seseorang yg terbaring kedinginan dalam kondisi mengenaskan.
Sya’ban pun iba, lalu segera membuka baju yg paling luar dan dipakaikan kepada orang tsb dan memapahnya utk bersama2 ke masjid melakukan sholat berjamaah.
Orang itupun terselamatkan dari
mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah.
Sya’ban pun kemudian melihat indahnya sorga yg sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tsb.
Kemudian dia berteriak lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru...“
Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban.
Jika dg baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yg begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yg lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yg baru.

Berikutnya Sya’ban melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dg roti yg dimakan dg cara mencelupkan dulu ke segelas susu.
Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yg meminta diberi sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan.
Melihat hal tsb. Sya’ban merasa iba. Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua.
Kemudian mereka makan bersama2 roti itu yg sebelumnya dicelupkan susu, dg porsi yg sama.
Allah kemudian memperlihatkan ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dg surga yg indah.
Demi melihat itu diapun berteriak
lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Sya’ban kembali menyesal .
Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat surga yg lebih indah.

Masyaallah, Sya’ban bukan menyesali perbuatannya, tapi menyesali mengapa tidak optimal.
Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yg meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia.
Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah.
Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat dimundurkan.

Sering sekali kita mendengar ungkapan hadits berikut:

_“Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam.”_

_“Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam.”_

_“Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya.”_

_Namun lihatlah... masjid tetap saja lengang._
_Seolah kita tidak percaya kepada janji Allah._

Mengapa demikian?
Karena apa yg dijanjikan Allah itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal.

Mata kita tertutupi oleh suatu hijab.
Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Allah tidak pernah meleset.
Allah akan membuka hijab itu pada saatnya.
Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan.

Sya’ban RA telah menginspirasi kita
bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah tsb.

Dia ternyata tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal.
Namun penyesalannya bukanlah karena tdk menjalankan perintah Allah SWT.
Penyesalannya karena tidak melakukan kebaikan dgn optimal.

Sudahkah kita semua di group ini berhitung siap menghadapi apa yg akan pasti kita hadapi semua...sakratul maut...ato sibuk masih sibuk dg urusan dunia kita yg pasti kita tinggalkan...???

Semoga kita selalu bisa mengoptimalkan kebaikan² disetiap kesempatan.
Aamiin.

Semoga Bermanfaat


BPS Rilis Data Akhir Tahun 2016

Pada hari ini, Selasa 3 Januari 2017, *Badan Pusat Statistik (BPS)* telah merilis beberapa data strategis tentang perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi, Indeks Harga Perdagangan Besar, Nilai Tukar Petani, Pariwisata & Transport Nasional, dan Profil Kemiskinan di Indinesia

Berikut ini disampaikan ringkasan data-data tersebut:

*PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI*

Pada Desember 2016 terjadi inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,71. Dari 82 kota IHK, 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 2,25 persen dengan IHK sebesar 124,94 dan terendah terjadi di Padangsidimpuan dan Tembilahan masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 125,36 dan 129,89. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,52 persen dengan IHK sebesar 125,64 dan terendah terjadi di Tegal sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 122,49.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,50 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,45 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,32 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,05 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,12 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok sandang sebesar 0,46 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2015) masing-masing sebesar 3,02 persen.

Komponen inti pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,23 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Desember) 2016 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2015) masing-masing sebesar 3,07 persen.

*PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR*

Pada Desember 2016 Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen naik sebesar 0,56 persen terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,97 persen.

IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada Desember 2016 naik sebesar 0,15 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas batu bata sebesar 0,83 persen, besi lainnya 0,80 persen, genteng dan atap lainnya 0,54 persen, batako 0,54 persen, dan bak dan tangki 0,52 persen.

IHPB Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal pada November 2016 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen, 0,50 persen, dan 0,08 persen terhadap bulan sebelumnya.


*PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS*

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NTP nasional Desember 2016 sebesar 101,49 atau naik 0,18 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,53 persen, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,36 persen.

Pada Desember 2016, NTP Provinsi Riau mengalami kenaikan tertinggi (1,60 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan terbesar (1,08 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.

Pada Desember 2016 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,42 persen disebabkan oleh naiknya seluruh kelompok penyusun indeks konsumsi rumah tangga.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Desember 2016 sebesar 110,72 atau naik 0,35 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN DESEMBER 2016

🌠 Berdasarkan 1.227 transaksi penjualan gabah di 22 provinsi selama Desember 2016, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 71,07 persen, gabah kualitas rendah 17,52 persen, dan gabah kering giling (GKG) 11,41 persen.

🌠 Selama Desember 2016, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.623,00 per kg atau naik 1,07 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.717,00 per kg atau naik 1,23 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada November 2016. Rata-rata harga GKG di petani Rp5.438,00 per kg atau naik 2,12 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.551,00 per kg atau naik 2,31 persen. Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.168,00 per kg atau naik 1,11 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.260,00 per kg atau naik 0,83 persen.

🌠 Dibandingkan Desember 2015, rata-rata harga pada Desember 2016 di tingkat petani untuk GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah turun masing-masing 9,67 persen, 3,44 persen, 7,46 persen. Begitu pula di tingkat penggilingan terjadi penurunan pada GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah masing-masing 9,32 persen, 3,43 persen, dan 7,41 persen.

🌠 Pada Desember 2016 rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.342,00 per kg naik sebesar 0,91 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.069,00 per kg naik sebesar 0,21 persen. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp8.658,00 per kg naik sebesar 0,30 persen.  

🌠 Dibandingkan dengan Desember 2015, rata-rata harga beras di penggilingan pada Desember 2016 untuk kualitas premium turun 3,33 persen, kualitas medium turun 4,04 persen, dan kualitas rendah turun 5,92 persen.

*PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2016*

A. PERKEMBANGAN PARIWISATA

🎆 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia November 2016 naik 19,98 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 835,4 ribu kunjungan menjadi 1,00 juta kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Oktober 2016, mengalami penurunan sebesar 3,68 persen.

🎆 Secara kumulatif, (Januari–November) 2016, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 10,41 juta kunjungan atau naik 10,46 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 9,42 juta kunjungan.

🎆Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi pada November 2016 mencapai rata-rata 55,76 persen atau turun 0,32 poin dibandingkan dengan TPK November 2015 yang tercatat sebesar 56,08 persen. Begitu pula, jika dibanding TPK Oktober 2016, TPK hotel berbintang pada November 2016 turun 0,37 poin.

🎆 Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi selama November 2016 tercatat sebesar 1,72 hari, terjadi penurunan 0,03 poin jika dibandingkan keadaan November 2015.

B. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI NASIONAL

Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada November 2016 sebanyak 6,7 juta orang atau turun 1,11 persen dibanding Oktober 2016. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 3,77 persen menjadi 1,2 juta orang. Selama Januari–November 2016 jumlah penumpang domestik mencapai 72,7 juta orang atau naik 17,23 persen dibanding periode yang sama tahun 2015 dan jumlah penumpang internasional naik 7,59 persen atau mencapai 13,3 juta orang.

Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada November 2016 tercatat 1,1 juta orang atau turun 0,97 persen dibanding Oktober 2016. Jumlah barang yang diangkut naik 2,85 persen menjadi 22,8 juta ton. Selama Januari–November 2016 jumlah penumpang mencapai 13,6 juta orang atau naik 0,01 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2015 dan jumlah barang yang diangkut naik 9,20 persen atau mencapai 235,8 juta ton.  

Jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada November 2016 sebanyak 29,7 juta orang atau turun 1,89 persen dibanding Oktober 2016. Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api turun 4,63 persen menjadi 3,2 juta ton. Selama Januari–November 2016 jumlah penumpang mencapai 319,7 juta orang atau naik 7,95 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta api naik 9,76 persen menjadi 32,0 juta ton.


*PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016*

Pada bulan September 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 27,76 juta orang (10,70 persen), berkurang sebesar 0,25 juta orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2016 yang sebesar 28,01 juta orang (10,86 persen).

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2016 sebesar 7,79 persen, turun menjadi 7,73 persen pada September 2016. Demikian pula persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 14,11 persen pada Maret 2016 menjadi 13,96 persen pada September 2016.

Meski selama periode Maret 2016–September 2016 persentase kemiskinan menurun, namun jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 0,15 juta orang (dari 10,34 juta orang pada Maret 2016 menjadi 10,49 juta orang pada September 2016), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 0,39 juta orang (dari 17,67 juta orang pada Maret 2016 menjadi 17,28 juta orang pada September 2016).

Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2016 tercatat sebesar 73,19 persen, kondisi ini tidak  jauh berbeda dengan kondisi Maret 2016 yaitu sebesar 73,50 persen.

Jenis komoditi makanan yang berpengaruh terbesar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun  di perdesaan, di antaranya adalah beras, rokok, daging sapi, telur ayam ras, gula pasir, mie instan,  bawang merah dan tempe. Munculnya daging sapi sebagai salah satu komoditi penyumbang terbesar Garis Kemiskinan disebabkan  pada periode September 2016 bertepatan dengan perayaan Idul Adha. Sementara itu, untuk komoditi bukan makanan yang terbesar pengaruhnya adalah biaya perumahan, listrik, bensin, dan pendidikan.

Untuk info detil dan unduh data silakan akses ke link berikut ini
https://www.bps.go.id/index.php/Brs

Salam,

*Humas Badan Pusat Statistik (BPS)*

*Website   : www.bps.go.id*
*Twitter     : @bps_statistics*
*Facebook : badan pusat statistik*

*Youtube    : BPS Statistics*

Hikmah Berteman Dengan Berbagai Karakter Teman

   No comments     
categories: 

*1. Ada TEMAN  yang bersifat keras*, dialah sebetulnya yang mendidik kita untuk  *berani dan bersikap tegas.*

*2. Ada TEMAN yang lembut,* dialah yang mengajarkan kepada kita *cinta dan kasih sayang terhadap sesama*.

*3. Ada TEMAN yang cuek dan masa bodoh,* dialah sebetulnya yang membuat kita *berpikir bagaimana agar kita bersikap perhatian terhadap orang lain.*

*4. Ada TEMAN yang tidak bisa dipercaya dan kata-katanya sulit dipegang kebenarannya,* sebetulnya dialah yang membuat kita *berpikir dan merasa betapa tidak enaknya dikhianati*, maka belajarlah untuk menjadi orang yang dapat dipercaya.

*5. Ada TEMAN yang jahat dan hanya memanfaatkan kebaikan orang lain,* sebenarnya dia adalah orang yang membuat *kita bertindak bagaimana bisa berbuat banyak kebaikan namun tetap waspada.*

Setiap karakter manusia di atas akan selalu baik dan mendidik kita *(Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya).*

Percayalah suatu saat kita pasti akan berterima kasih pada orang yang saat ini sering membuat kita sebel, sengsara, sakit hati, merasa tertindas, merasa terhina karena melalui mereka kita belajar bagaimana *kita harus tegar dalam menghadapi hidup ini.*

Tanpa orang-orang seperti itu kita akan selalu terlena dalam *zona nyaman dan tidak berkembang.*

Bersyukurlah selalu dalam setiap keadaan dan terimalah setiap orang dalam hidup kita.

Jangan justru malah menyikapinya dengan permusuhan bahkan kemarahan.


*Karena Allah tidak pernah keliru mempertemukan kita dengan siapa pun, tinggal bagaimana cara kita menyikapinya*