Friday, November 25, 2016

Refleksi : *WUDHU DAN GETAH BENING*

   No comments     
categories: 
Bersyukurlah bagi yang sering berwudhu dengan benar, selain untuk membersihkan diri sebelum melakukan ritual sholat, ternyata Allah Subhaanahu Wata'ala, membebaskan kita dari sakit kanker.... Lho koq bisa...!!? kemarin, ada Pelatihan mengenai "Pendeteksian Kanker melalui mata (sclera dan iris) dibimbing langsung oleh ahli sclera, iris dan pupil mata, satu-satunya ahli di Indonesia, Bapak Arman Sibuea.
Pada Kanker Getah Bening, sistem pembiakannya melalui saluran getah bening yang berada di seluruh tubuh manusia dan sangat cepat menjalarnya....
Ternyata..., melakukan wudhu dengan benar, maka tidak hanya suci dan bersih, jiwa dan raga kita, bahkan Allah Subhaanahu Wata'ala menambahkan bonus sehat dari kanker kelenjar getah bening. Wudhu yang benar adalah betul-betul mengusap muka, telinga, kepala/ubun-ubun, sela-sela jari tangan dan kaki. Tanpa sadar, saat kita membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki serta telinga, kita telah melakukan pijatan pada bagian-bagian badan tersebut, dan di area itu (sela jari kaki dan tangan, telinga) adalah tempat titik syaraf kelenjar getah beningnya diaktifkan. Subhanallah, minimal 5 X sehari kita lakukan, bagaimana tidak sehat kita...!!? Jangan sia-siakan diri kita... Bila kita berwudhu hanya sekedar membasahi dengan air saja dan tidak memanfaatkannya.

Ketahuilah... Wahai Saudaraku... *Berwudhu adalah terapi yang mudah, murah dan sehat penuh manfaat...*


Refleksi : Arti Sahabat

   No comments     
categories: 
Kadang2 Sahabat yang suka TRAKTIR kita  makan, bukan karena mereka BERKELEBIHAN tapi karena mereka meletakkan Persahabatan MELEBIHI Uang 
Kadang2 Sahabat yang memohon MAAF dahulu setelah Pertengkaran bukan karena mereka SALAH, tapi karena mereka MENGHARGAI Orang di Sekeliling Mereka 
Kadang2 Sahabat yang selalu SMS dan WA ke anda, bukan karena mereka gak ada kerjaan tapi karena Mereka INGAT pd ANDA .
Suatu Hari, kita semua akan TERPISAH, kita akan TERKENANG Obrolan2 yang pernah ada

HARI berganti HARI ...*
BULAN berganti BULAN ...*
TAHUN berganti TAHUN ...*
Suatu Hari ANAK2 dan CUCU2 kita akan melihat Foto2 kita dan bertanya,*
"Siapa MEREKA Semua Itu ...?"*
Dan kita tersenyum dgn Air Mata yang tidak kelihatan karena Hati ini terusik dgn Kata2 yang sayu, lalu berkata :
_"DENGAN MEREKA-LAH ADA HARI YANG PALING INDAH DALAM HIDUP SAYA."_
_DENGAN MEREKA-LAH ADA HARI2 PALING INDAH DALAM HIDUPKU._
💡Persahabatan Tidak Memanfaatkan.
💡Persahabatan Tidak Menghitung Untung Rugi.
💡Persahabatan berlandaskan Hati Yg MURNI & TULUS.
💡 Persahabatan Tidak LEKANG Dimakan Zaman.
💡Pada Waktu Sebagian Besar Orang cuma memperhatikan KESUKSESAN Anda, tapi ada Sebagian Kecil Orang yg peduli akan kondisi KESEHATAN Anda, maka itulah Persahabatan Yg Baik.
💡Teman2, meskipun tidak sering BERTEMU, tetapi selalu DIINGAT, Itulah SAHABAT.
💡Seorang SAHABAT tidak akan berpikiran NEGATIF, tapi Selalu POSITIF.


Tuesday, November 15, 2016

BANJIR KARAWANG KOTA

   No comments     
categories: 
Bila menggunakan skala kepuasan ma­syarakat untuk mengukur keberha­silan Pemerintah Daerah khusunya Pemkab Karawang  dalam pengelolaan infrastruktur, maka masih ba­nyak yang harus dibenahi. Selain persoalan macet di beberapa titik, salah satu persoalan lainnya adalah banjir, yang sebelumnya mungkin bukan prioritas utama namun justru jadi pusat perhatian belakangan ini.
Ban­jir bukan se­bagai persoalan alam semata. Banjir adalah persoalan ma­najemen penataan lingkung­an dan tata ruang se­buah kota. Banjir yang terjadi di Karawang yang sering kita jumpai sehabis hujan akhir-akhir ini sebe­narnya bisa dicegah lebih awal kalau saja pembangunan yang ada senantiasa memperhatikan aspek ling­kungan serta pemeliharaan infrastruktur pasca pembangunannya. Gedung-gedung dan perumahan te­rus dibangun tapi tidak dibarengi studi lingkungan yang cukup, pengelolaan sistem draina­se sering terabaikan terutama dari sisi pemeliharaan dan pemantauan kondisi. Karena dipenuhi sampah dan limbah akibatnya bila hujan sirkulasi air ter­hambat dan terge­nang hingga meluap ke jalan.

Dan satu hal lagi yang tak kalah pentingnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.

Warji Permana
************
Pemerhati Masalah Sosial

Monday, November 14, 2016

Tips Berkendara Ketika Banjir

   No comments     
categories: 
Mungkin perlu kalau banjir

Tips Bagi anda yang terjebak di lokasi banjir.. offroader nasional Julian Johan punya beberapa tips untuk anda.
1.Nyetir di t empat  banjir ga perlu ngebut. Kenapa? Utk ngehindarin cipratan berlebih diruangan mesin yg berpotensi bikin mogok.
2.Nerjang banjir paling aman pakai gigi 1 (mobil matic pindah ke L atau 1). Karena beban mobil lebih berat wkt nerjang banjir
3.Gak perlu resah urusan knalpot kemasukkan air. Knapa? Karena knalpot gak akan bisa kemasukkan air selama mesin tetap nyala.
4.Ketimbang knalpot, yg harus diperhatikan justru filter udara di ruang mesin. Bagian ini lebih rentan bikin mogok di banjir
5.Karena filter udara yg kemasukkan air (cipratan dari menerjang banjir) bs bikin mogok. Maka dari itu perlahan saat melintas
6.Jika memungkinkan, hindari berhenti ditengah banjir. Karena saat mobil berhenti, permukaan air akan naik di ruang mesin.
7.Pada dasarnya, mobil bermesin diesel lebih aman nerjang banjir dibanding mesin bensin. Diesel lebih bersifat 'Waterproof'.
8.Kenapa ga bole terlalu di gas wkt lewat banjir? Karena filter udara semakin kuat nyedot udara. Makin berpotensi ngisep air.
9.Selalu siaga dan cermat. Tanpa disadari, yg bikin mobil kita mogok justru terjangan ombak air berlebih dari mobil sebelah.
10.Setelah melewati genangan, jgn langsung mengebut. Cukup berbahaya karena kondisi rem kita masih sangat licin.
11.Cara mengeringkan rem setelah melewati genangan? Cukup lakukan rem kecil berulang hingga terasa menggigit kembali.
12.Untuk mobil manual, usahakan menghindari menginjak kopling saat berada di genangan banjir. Mengapa?
13.Menginjak kopling di genangan banjir membuat air masuk ke transmisi. Berpotensi merusak transmisi karena oli bercampur air.
14.Jika blum familiar dgn jalan yg dilewati. Usahakan jgn melintas pinggir jalan. Mgkn saja ada selokan.

Mohon maaf
Nambahin; kalo mobil ngambang terseret arus, buka semua pintu biar mobil tenggelam dan ban dapat traksi maju.

Dilarang menggunakan seat belt.

Kaca dibuka utk jaga2 kalo harus evakuasi keluar mobil.

Yg paling aman; ada banjir segera berhenti sblmnya. Lebih baik menunggu drpd keseret arus atau kesetrum listrik pln bocor

Refleksi : Filosofi Gula & Kopi

   No comments     
categories: 
Kasus 1
Jika kopi terlalu pahit
Siapa yang salah?
Gula lah yg disalahkan karena terlalu sedikit hingga "rasa" kopi pahit
Kasus 2
Jika kopi terlalu manis
Siapa yg disalahkan?
Gula lagi karena terlalu banyak hingga "Rasa" kopi manis
Kasus 3
Jika takaran kopi & gula balance
Siapa yg di puji...?
Tentu semua akan berkata...
Kopinya mantaaap
Kemana gula yg mempunyai andil
Membuat "rasa" kopi menjadi mantaaap
Mari kita pelajari sifat gula Ikhlas seperti Gula yg larut tak terlihat tapi sangat bermakna.
Gula PASIR memberi RASA MANIS pada KOPI, tapi orang MENYEBUTnya KOPI MANIS... bukan KOPI GULA...
Gula PASIR memberi RASA MANIS pada TEH, tapi orang MENYEBUTnya TEH MANIS... bukan TEH GULA...
ORANG menyebut ROTI MANIS... bukan ROTI GULA...
ORANG menyebut SYRUP Pandan, Syrup APEL, Syrup JAMBU....
padahal BAHAN DASARnya GULA....
Tapi GULA tetap IKHLAS LARUT dalam memberi RASA MANIS...
akan tetapi apabila berhubungan dgn Penyakit, barulah GULA disebut..PENYAKIT GULA

BEGITUlah HIDUP.... Kadang KEBAIKAN yang Kita TANAM tak pernah diSEBUT Orang....
Tapi kesalahan akan dibesar-besarkan...
IKHLASlah seperti GULA...
LARUTlah seperti GULA...
Tetap SEMANGAT memberi KEBAIKAN...!!!!
Tetap SEMANGAT menyebar KEBAIKAN..!!!
Karena KEBAIKAN tidak UNTUK DISEBUT...
tapi untuk DIRASAkan..."
*"Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi tetaplah berbuat baik"


Friday, November 11, 2016

Refleksi : Bercermin Diri

   No comments     
categories: 
KAMU SUDAH KAYA? ATAU MASIH MISKIN?


Kenalan saya seorang perencana keuangan di Jakarta punya banyak klien dari kalangan artis, dia cerita waktu itu pernah dicurhati seorang artis yang tiap hari nongol di tv, terkenal dimana-mana, tapi buat bayar cicilan mobil 5 juta saja tidak punya.. Gaya hidup akhirnya meremukkan hidupnya.

Saya pernah kenal seorang presenter TV nasional, kalo sedang tampil rapi pakai jas rapi sekali, hanya sekali ketemu di seminar, dia minta nomer HP. Sebulan kemudian dia SMS..
"Mas, saya pinjam uangnya 1 juta bisa? Minggu depan saya kembalikan.."
Walaaah..

Tahun 2009 malah ada vokalis band terkenal, saya kenal sejak 2003 ketika dulu masih kerja di EO sering saya ketemu waktu saya jadi stage manager. Lagunya ngehits di semua radio, satu sore ngajak ketemu.. Ujung-ujungnya pinjam uang dengan alasan ini itu.. Dan sampai hari ini tidak pernah dikembalikan hingga tahun-tahun berlalu..

Kisah Ustad Luqmanul Hakim gak kalah unik, waktu masih kuliah S2 di Malaysia dia diundang makan di sebuah restoran mewah oleh salah satu kawannya. Ustad Luqman bahkan diminta memindahkan parkiran motor  bututnya agar tidak menggangu pemandangan di halaman depannya. Usai makan, kawannya justru curhat dan minta nasehat, sambil menunjuk mobil mewah di halaman depan yang sudah 6 bulan cicilannya belum terbayar..

Betul kan, rejeki dari Allah itu PASTI CUKUP untuk hidup, tapi TAK AKAN CUKUP untuk gaya hidup..

Kisah nyata sebaliknya dari Ustad Luqman,
Seorang ibu tua dengan kain jarik datang ke sebuah masjid usai jumatan, panitia dan takmir sedang berkumpul sambil duduk menghitung uang hasil infak jamaah hari itu. Ketika ibu itu datang dengan baju sangat biasa dan berkain jarik, salah seorang dari mereka berdiri, mendekati ibu itu sambil berkata, "maaf bu, disini tidak menerima sumbangan.."
Ibu itu membuka lipatan kain jariknya,  mengeluarkan uang berwarna merah, biru, merah, biru, merah, biru.. berlembar-lembar banyaknya, sambil berkata
"Maaf nak, saya mau ikut bersedekah untuk pembangunan masjid ini.. Ini uangnya mohon diterima.."
Seketika para takmir itu menunduk, tak ada yang berani memandang wajah ibu itu.. Salah tingkah dan menahan malu...

----------
Tulisan dari Ustad Salim A. Fillah ini juga menarik, menahan nafas membacanya..
Tertulis dalam bukunya "Barakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta"

"Suatu malam, Ustadz Muhammad Nazhif Masykur berkunjung ke rumah. Setelah membicarakan beberapa hal, beliau bercerita tentang tukang becak di sebuah kota di Jawa Timur"

Ustadz Salim melanjutkan, “Ini baru cerita, kata saya. Yang saya catat adalah, pernyataan misi hidup tukang becak itu, yakni:
(1) jangan pernah menyakiti
(2) hati-hati memberi makan istri."

“Antum pasti tanya,” kembali Salim melanjutkan ceritanya sembari menirukan kata-kata Ustadz Muhammad.
"Tukang becak macam apakah ini, sehingga punya mission statement segala?".
Saya juga takjub dan berulang kali berseru, “Subhanallah,” mendengar kisah hidup bapak berusia 55 tahun ini.

Tukang becak ini Hafidz Qira’at Sab’ah! Beliau menghafal Al-qur’an lengkap dengan tujuh lagu qira’at seperti saat ia diturunkan: qira’at Imam Hafsh, Imam Warasy, dan lainnya.
Dua kalimat itu sederhana. Tetapi bayangkanlah sulitnya mewujudkan hal itu bagi kita.

Jangan pernah menyakiti. Dalam tafsir beliau di antaranya adalah soal tarif becaknya.
Jangan sampai ada yang menawar, karena menawar menunjukkan ketidakrelaan dan ketersakitan.

Misalnya ada yang berkata, “Pak, terminal Rp 5.000 ya." Lalu dijawab,“Waduh, enggak bisa, Rp 7.000 Mbak."
Itu namanya sudah menyakiti. Makanya, beliau tak pernah pasang tarif.
“Pak, terminal Rp 5.000 ya.” Jawabnya pasti OK. “Pak, terminal Rp 3.000 ya."
Jawabnya juga OK. Bahkan kalau,“Pak, terminal Rp 1.000 ya.” Jawabnya juga sama, OK.

Gusti Allah, manusia macam apa ini!

Kalimat kedua, hati-hati memberi makan istri. Artinya, sang istri hanya akan makan dari keringat dan becak tuanya. Rumahnya berdinding gedek. Istrinya berjualan gorengan. Stop! Jangan dikira beliau tidak bisa mengambil yang lebih dari itu. Harap tahu, putra beliau dua orang. Hafidz Al-qur’an semua.

Salah satunya sudah menjadi dosen terkenal di perguruan tinggi negeri (PTN) terkemuka di Jakarta. Adiknya, tak kalah sukses. Pejabat strategis di pemerintah. Uniknya, saat pulang, anak-anak sukses ini tak berani berpenampilan mewah. Mobil ditinggal beberapa blok dari rumah. Semua aksesoris, seperti arloji dan handphone dilucuti. Bahkan, baju parlente diganti kaus oblong dan celana sederhana.

Ini adab, tata krama.

Sudah berulang kali sang putra mencoba meminta bapak dan ibunya ikut ke Jakarta. Tetapi tidak pernah tersampaikan. Setiap kali akan bicara serasa tercekat di tenggorokan, lalu mereka hanya bisa menangis.

Menangis. Sang bapak selalu bercerita tentang kebahagiaannya, dan dia mempersilakan putra-putranya menikmati kebahagiaan mereka sendiri.

Ustadz Salim melanjutkan, “Waktu saya ceritakan ini pada istri di Gedung Bedah Sentral RSUP Dr. Sardjito keesokan harinya, kami menangis.

Ada banyak kekasih Allah yang tak kita kenal."
Ah, benar sekali: banyak kekasih Allah dan "manusia langit" yang tidak kita kenal.

Oleh:
Ustadz Salim A.Fillah

-------------
Kawanku.. Hari terus berganti, matahari datang pagi ini, dan menghilang sore nanti..
Usia kita terus bertambah, tanpa sadar banyak hal yang begitu saja kita lewatkan hanya untuk mengejar dunia yang sementara..
Padahal esok pada waktunya, kita semua saat pulang ternyata hanya dibungkus kain kafan tak bersaku.. Tak ada bekal uang yang berlaku..

Semua harta yang selama ini kita kejar habis-habisan, ternyata semu belaka.. Pangkat, jabatan, kemewahan yang selama ini dibanggakan akan berakhir ditimpun tanah kuburan..

Banyak orang yang mengejar label kaya dengan menggadaikan dunianya, harga diri sudah musnah entah kemana..
Sementara, banyak orang yang diam-diam ternyata kaya raya, dan lebih suka mencari muka hanya pada Tuhannya..

Benar kata kawan saya Mas Arief Budiman..
ORANG KAYA adalah orang yang selalu merasa cukup, sehingga dia terus berbagi..

ORANG MISKIN adalah orang yang selalu merasa kurang, hingga dia terus meminta-minta...


Wednesday, November 02, 2016

Pertumbuhan dan Kemandirian

   No comments     
categories: 
A Prasetyantoko
Pengajar di Unika Atma Jaya, Jakarta


KOMPAS, 16 Mei 2014


SUASANA murung mulai terasa sejak rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2014 yang hanya 5,21 persen. Padahal, prediksinya paling tidak 5,5 persen, bahkan 5,7 persen. Sudah tiga tahun berturut-turut pertumbuhan kuartal I selalu di atas 6 persen.

Memang biasanya kinerja pertumbuhan pada kuartal I belum maksimal, terutama dari sisi investasi dan pengeluaran pemerintah. Namun, dengan pertumbuhan kuartal I serendah itu, agak sulit mendorong pertumbuhan 2014 pada kisaran 5,8 persen. Itulah mengapa Bank Indonesia merevisi target pertumbuhan tahun ini menjadi 5,1 persen hingga 5,5 persen.

Penuruna pertumbuha terjadi   akibat   merosotnya   ekspo da investasi.   Sementara permintaan  domestik  tak  terlalu  terangkat  aktivitas  pemilu.  Ekspor  menurun  karena pemulihan ekonomi global lambat dan pertumbuhan Tiongkok turun. Sementara perlambatan investasi  terjadi  akibat  ketatnya  kebijakan  moneter dan  fiskal,  dalam  rangka memitigasi defisit transaksi berjalan.

Di sini trade-off kebijakan mulai terasa, antara mengatasi masalah jangka pendek dengan menjaga kepentingan jangka menengah. Kontradiksi itu harus ditemukan akar masalahnya; sehingga kita bisa tetap tumbuh sekitar 7 persen, tanpa harus mengalami defisit transaksi berjalan. Selama ini, kita memang sangat tergantung pada bahan baku dan modal asing dalam menopang pertumbuhan domestik kita. Itulah salah satu isu strategis yang harus diselesaikan lewat program kemandirian ekonomi pemerintah ke depan. Pertanyaannya, program kemandirian ekonomi seperti apa yang dibutuhkan?

Barang dan jasa

Ketergantungan kita pada pihak asing terlihat dari struktur impor, di mana pada Maret lalu 77 persen impor berupa bahan baku, 15 persen barang modal, dan hanya 8 persen saja barang konsumsi. Sudah sejak krisis 1997/1998, nyaris tak ada upaya membangun industri penghasil bahan baku. Pihak swasta tak berminat karena investasinya besar, sementara nilai tambahnya (margin) kecil. Pemerintah juga enggan menjalankan kebijakan industrial karena dianggap akan mendistorsi pasar.

Jika dilihat dalam kurun 10 tahun terakhir, pertumbuhan paling tinggi didominasi tiga sektor utama,  yaitu  ritel  dan  perdagangan,  transportasi  dan  telekomunikasi  serta  keuangan. Sementara  peran  sektor  manufaktur  justru  kian  tergusur.  Jika  2008  proporsi  sektor manufaktur terhadap PDB sekitar 27 persen, pada 2013 menyusut menjadi 25 persen. Pada periode itu, pertumbuhan rata-rata sektor manufaktur hanya berkisar 2-3 persen. Investasi, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN), tak terlalu tertarik masuk sektor yang keuntungannya rendah.

Absennya kebijakan industrial telah menimbulkan komplikasi persoalan pada dua sisi sekaligus. Pertama, tidak adanya investasi pada sektor intermediasi (penghasil bahan baku) di dalam negeri sehingga tergantung pada impor. Kedua, investasi sektor manufaktur melemah sehingga daya saing ekspor nonmigas juga rendah. Apalagi, dukungan pemerintah lewat penyediaan infrastruktur dan energi tak maksimal. Tekanan dari dua sisi sekaligus (ekspor dan impor) mengakibatkan neraca perdagangan selalu dalam posisi rentan. Sejak kuartal II-
2012, neraca perdagangan mulai defisit cukup besar, seiring berakhirnya booming komoditas. Jika neraca perdagangan defisit, neraca transaksi berjalan juga tertekan, karena neraca jasa


dan pendapatan selalu defisit. Defisit neraca transaksi berjalan mencapai puncaknya pada kuartal II-2013 senilai hampir 10 miliar dollar AS atau 4,4 persen PDB.

Sebelum pertengahan 2013, defisit transaksi berjalan tidak menjadi masalah karena aliran likuiditas masih kencang. Namun begitu booming likuiditas juga berakhir, komplikasi persoalan menjadi rumit, terutama terkait dengan persepsi investor portofolio. Guna memitigasi  kepanikan investor  akibat  buruknya  defisit  transaksi  berjalan, baik  kebijakan moneter maupun fiskal sama-sama ketat.

Bunga acuan BI (BI Rate) naik 175 basis poin menjadi 7,5 persen. Sementara pengetatan likuiditas juga dilakukan melalui kebijakan makroprudensial, seperti penerapan loan-to-value (LTV) atau kenaikan uang muka menjadi paling sedikit 30 persen pada sektor properti. Tahun ini, pertumbuhan kredit perbankan dibatasi 15-17 persen, sementara kewajiban penempatan di BI dalam bentuk giro wajib minimum (GWM) juga dinaikkan dua kali lipat menjadi 4 persen. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio) dibatasi maksimum 92 persen.

Gabungan kebijakan moneter, makroprudensial, dan fiskal yang semuanya berorientasi kontraktif mulai membuahkan hasil. Neraca perdagangan Maret kembali surplus 673,2 juta dollar AS setelah Februari juga surplus 785,3 juta dollar AS. Sepanjang kuartal I-2014 ini perdagangan mengalami surplus 1,01 miliar dollar AS atau membaik dibandingkan dengan kuartal I-2013 yang mengalami defisit 234,9 juta dollar AS. Surplus perdagangan banyak ditopang kontraksi impor sehingga berdampak pada penurunan investasi.

Beberapa kebijakan bisa diarahkan untuk memutus kontradiksi penurunan impor dan pelemahan investasi. PMA bisa didorong untuk masuk ke sektor industri penghasil bahan baku (industri hulu) agar ketergantungan pada impor berkurang. Di sisi lain daya saing produk ekspor nonmigas harus didorong. Strategi industrialisasi harus kembali dibangun agar memiliki arah pengembangan industri berdaya saing regional dan global. PMA juga perlu diarahkan ke luar Jawa.

Berbagai instrumen fiskal dan nonfiskal bisa diberikan untuk mendorong investor, baik PMA maupun  PMDNPeraturaPresiden  Nomor  39  Tahun  2014  mengenai  Daftar  Negatif Investasi diharapkan bisa jadi insentif, terutama bagi PMA. Di luar itu, tentu saja perbaikan infrastruktur, energi dan perizinan harus dipercepat.

Ketergantungan modal

Ketergantungan modal asing terutama terjadi pada investasi portofolio. Periode pasca pelonggaran likuiditas di negara maju (AS) memiliki dua implikasi yang menguntungkan kita. Pertama, sebagian likuiditas masuk ke sektor komoditas sehingga harganya terangkat naik. Kita diuntungkan dengan booming komoditas ini. Kedua, mengingat suku bunga di negara maju mendekati nol, sementara likuiditas membanjir begitu besar akibat kebijakan ultra-easy money, investor membawa likuiditas ke negara berkembang untuk mencari penghasilan lebih tinggi.

Perbedaan suku bunga di Indonesia (BI Rate) dengan di AS (Fed Fund Rate) berkisar 5-6 persen sehingga banyak investor meminjam likuiditas dalam mata uang dolar dan menginvestasikan dalam mata uang rupiah. Perilaku carry trade ini telah membuat pasar modal dan keuangan kita juga mengalami booming. Jadi, periode 2008-2012 kita benar-benar diuntungkan dengan booming komoditas dan likuiditas sekaligus. Itulah mengapa 2011 kita mampu tumbuh 6,2 persen. Kini saat fase booming sudah berakhir, kemampuan kita tumbuh hanya sekitar 5,2 persen.


Satu risiko ketika neraca transaksi berjalan kita terus mengalami defisit, neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan makin tergantung pada neraca modal dan finansial. Dan jika porsi investasi  portofolio  membesar,  itu  artinya  kita  sedang  mengekspose  perekonomian  pada situasi yang lebih rentan terhadap gejolak. Semakin tergantung modal asing portofolio, makin besar potensi kita mengalami guncangan.

Bagaimana kita harus memaknai isu kemandirian ekonomi, sementara faktanya kita begitu tergantung pada pihak asing, tidak hanya dari sisi modal, tetapi juga barang. Faktanya, tak mudah keluar dari konstalasi ketergantungan tersebut, selain membutuhkan fase transisional yang panjang. Itu pun jika dilakukan secara konsisten. Prinsip kemandirian ekonomi harus diterjemahkan dalam kebijakan teknis yang tidak kontraproduktif. Trade-off kebijakan akan selalu terjadi sehingga dibutuhkan navigasi yang mampu menyeimbangkan berbagai kepentingan.  Tantangan  paling  besar  dari  kebijakan  berorientasi  pengaturan  (intervensi) adalah penyalahgunaan wewenang. Jadi, sangat berbahaya prinsip kemandirian ekonomi berlumur dengan pemburuan rente.