Salah satu destinasi tempat
wisata di Kabupaten Karawang adalah Pantai Tanjung Baru. Yang menjadi salah satu judul
lagu pop sunda H. Darso. Pantai ini diresmikan oleh Bupati Karawang H. Achmad
Dadang pada masanya. Lokasi Pantai ini terletak pada teluk semenanjung antara
Kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang. Lokasi Pantai Tanjung Baru terletak di
Desa Pasir Jaya Kecamatan Cilamaya Kulon kurang lebih 45 kilometer dari
Ibu Kota Kabupaten Karawang. Rute yang bisa di tempuh adalah jika dari arah
subang melalui pertigaan Cikalong (Jatisari) - Cilamaya – pasar Cilamaya belok
kiri terus ke arah Tempuran sampai menemukan petunjuk arah ke pantai Tanjung
Baru ke arah kanan sampai menemukan Kantor Desa Pasir Jaya (tempat pembayaran
tiket masuk). Jika lewat Karawang Kota, dari perempatan Johar anda tinggal
lurus ke Jl. Syech quro - Telagasari sampai menemukan pasar Telagasari. Dari
situ belok kiri menuju Tempuran melewati areal persawahan yang cukup luas (jalan
layapan). Dari jembatan pagadungan belok kanan menyusuri jalan Tempuran –
Cilamaya sampai menemukan petunjuk arah pantai Tanjung Baru, kemudian belok
kiri lurus ke arah Desa Pasir Jaya.
Seiring pergantian kepemimpinan
di kabupaten karawang lambat laun lokasi wisata ini kurang mendapat perhatian
dari pemerintah daerah. Kondisi jalan menuju lokasi kurang terawat dan belum beraspal.
Jalan tersebut terbuat dari campuran pasir dan batu (sirtu).
Terlepas dari kekurangannya, pantai Tanjung Baru cukup populer dan menjadi tempat hiburan melepas penat bagi warga Karawang. Bahkan pengunjungnya bukan hanya datang dari
Cilamaya dan Karawang saja namun juga dari luar daerah seperti Subang, Purwakarta, Bekasi, bahkan Bandung dan Jakarta.
Asal mula pantai ini terbentuk dari adanya pembabatan hutan bakau di sepanjang pantai. Oleh karenanya tidak heran apabila pantai ini memiliki air yang berwarna keruh dan banyak endapan lumpur di beberapa bagian. Pada awalnya fasilitas yang dibangun sebenarnya telah memadai. Seperti umumnya pantai lain di wilayah Karawang, tersedia warung makan tradisional dengan menu ikan bakar ikan etong (ayam-ayaman) atau kakap bakar, di sepanjang pantai ini tersedia pula panggung hiburan, pasar tradisional dan penginapan dengan fasilitas sederhana. Ada persewaan pelampung bagi yang ingin mengarungi laut, juga tersedia penyewaan perahu tradisional dan sarana bilas air bersih bagi pengunjung selepas berenang di laut.
Terlepas dari kekurangannya, pantai Tanjung Baru cukup populer dan menjadi tempat hiburan melepas penat bagi warga Karawang. Bahkan pengunjungnya bukan hanya datang dari
Cilamaya dan Karawang saja namun juga dari luar daerah seperti Subang, Purwakarta, Bekasi, bahkan Bandung dan Jakarta.
Asal mula pantai ini terbentuk dari adanya pembabatan hutan bakau di sepanjang pantai. Oleh karenanya tidak heran apabila pantai ini memiliki air yang berwarna keruh dan banyak endapan lumpur di beberapa bagian. Pada awalnya fasilitas yang dibangun sebenarnya telah memadai. Seperti umumnya pantai lain di wilayah Karawang, tersedia warung makan tradisional dengan menu ikan bakar ikan etong (ayam-ayaman) atau kakap bakar, di sepanjang pantai ini tersedia pula panggung hiburan, pasar tradisional dan penginapan dengan fasilitas sederhana. Ada persewaan pelampung bagi yang ingin mengarungi laut, juga tersedia penyewaan perahu tradisional dan sarana bilas air bersih bagi pengunjung selepas berenang di laut.
Namun, pada saat ini kondisi Pantai Tanjung Karawang jauh
dari kata mengasyikkan. Sampah dan kotoran berhamburan di mana-mana. Kondisinya
berbeda dengan keadaan Pantai Tanjung Baru Karawang pada saat itu.
Kini, banyak fasilitas pantai yang terbengkalai dan rusak juga
tidak bisa dipakai sebagaimana fungsinya. Jalan masuk ke arah pantai juga rusak
dan bergelombang. Jalan yang dilalui tidak lagi mulus dan halus seperti dulu
ketika ramai dikunjungi.
Pengunjung saat ini yang datang juga sepi tidak terlihat ramai
lagi. Hanya terlihat beberapa penduduk setempat yang berprofesi sebagai
nelayan. Ataupun siswa-siswi berseragam yang sengaja mampir dan nongkrong di
Pantai Tanjung Baru.
Penginapan yang dulu berdiri megah juga warung jajanan yang
berjejer rapi juga sudah tidak terlihat lagi. Ada bangunan yang dibiarkan
terbengkalai begitu saja dan ada juga bangunan yang kini sudah terendam air
laut menurut cerita dari warga penduduk setempat.
Warji Permana
Sumber : Dari Berbagai Literatur
0 komentar:
Post a Comment